*****
Yerisa P.O.V
Hari Minggu, aku tidak sengaja bertemu dengan kak Divo saat aku berjalan pulang dari minimarket, yang pada akhirnya membuat kami berdua mampir ke taman kota. Yah, walaupun sekedar berjalan - jalan sebentar hanya di sekitar, tapi aku sudah sangat senang, karena hal seperti ini sudah sangat lama.... Aku merasa kak Divo akhir - akhir ini selalu menghindariku. Apa aku harus menanyakan hal itu padanya langsung? Aku penasaran, benar - benar penasaran.
Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan, memberanikan diri untuk bertanya padanya, daripada aku mati penasaran....
"Kak Divo, boleh aku tanya sesuatu?" tanyaku yang membuatnya mengalihkan pandangannya padaku yang saat ini duduk di sampingnya, di bangku taman. Ia mengangguk memperbolehhkanku bertanya padanya. "Kenapa.... aku merasa akhir - akhir ini kakak seakan menghindar dariku?" Aku meremas pelan kantung belanja yang ada di pangkuanku, gugup dengan jawabannya.
Kulihat kak Divo tersenyum tipis dan kembali mengalihkan pandangannya ke tengah taman yang saat ini sedang ramai dengan orang - orang yang sedang bersantai atau anak - anak kecil yang bermain. "Aku tidak menghindarimu. Mungkin itu hanya perasaanmu saja"
Jawabannya tidak benar - benar membuat perasaanku tenang sama sekali. Ada sesuatu yang dia sembunyikan, sepertinya. Tapi apapun itu, aku tidak bisa membuatnya mengatakannya padaku, memangnya siapa aku ini?
"Oh iya, sebentar lagi kamu akan UN dan lulus kan?" Aku mengangguk saat ia menatapku dan bertanya. "Apa kamu sudah memutuskan ingin masuk Universitas mana?"
Aku tersenyum lebar, "Aku ingin masuk Universitas X"ucapku penuh antusias. "Kakak sendiri bagaimana?" tanyaku penasaran.
"Aku....."
Nada dering ponselnya membuatnya memotong kalimatnya, dan kulihat kak Divo langsung tersenyum lebar ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya yang tidak tahu entah siapa. "Hm Yeri, aku permisi sebentar" Ucap kak Divo sambil menunjuk - nunjuk ponsel yang masih berdering di tangannya.
Aku mengangguk mengiyakan dan iapun pergi menjauh dariku. Berbagai pertanyaan muncul di pikiranku....
Siapa orang yang meneleponnya itu?
Kenapa dia terlihat begitu senang ?
Kenapa dia perlu menjauhkan diri kalau hanya ingin menerima panggilan itu?
*****
Setelah hampir jam 6 sore, aku kembali ke rumah, dan orang pertama yang kutemui saat masuk kedalam rumah adalah kak Brandon.
"Kamu kenapa lama sekali? Baru saja orangtuamu menelepon menanyakan tentangmu" tanyanya dari sofa ruang keluarga, dia sedang menonton acara favoritnya. Tumben sekali dia diam dirumah? Selama dia dan Etta menjadi sepasang kekasih, keduanya selalu terlihat bersama, tidak pernah seharipun mereka tidak bertemu. Dasar, orang yang jatuh cinta memang beda ya.....
"Oh"
"Kenapa jawabanmu hanya begitu saja? Kamu terlihat tidak seantusias biasanya". Tanya kak Brandon lagi.
Aku menggendikan bahuku dan berlalu ke arah dapur untuk menaruh belanjaan ini ke tempatnya masing - masing.
"Kamu kenapa?" lagi - lagi kak Brandon bertanya dengan raut wajah khawatir.
Aku menghentikan aktifitasku dan berbalik menatap kak Brandon yang mulai berjalan mendekatiku.
Jujur, aku juga tidak tahu kenapa mood ku tiba - tiba saja jadi down seperti ini setelah bertemu kak Divo. Padahal biasanya aku akan sangat semangat jika habis bertemu atau bahkan hanya sekedar berpapasan di jalan dengannya. Tapi kali ini tidak.... aku juga tidak tahu kenapa denganku kak.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Little Cupid" - Remake BaekHera Ver. (Completed)
Fiksi PenggemarIni adalah cerita lama yang hanya dirubah para castnya dan sedikit revisi sana sini. Disclaimer : Cerita ini hanya fiktif hasil imajinasi pengarang saja, jadi jangan anggap serius ya :D Maaf jika ada kesamaan alur atau setting, hal tersebut merupa...