"Little Cupid" - Remake BaekHera Ver. (Completed)

Chapter 7

Zanetta POV

Ini sudah sekitar seminggu setelah apa yang terjadi padaku waktu itu, dan aku sudah tidak pernah lagi melihat kak Devan datang ke sekolah. Aku tidak pernah menyangka kalau dia akan melakukan hal seperti itu padaku, kalau dia adalah orang yang seperti itu.... Aku kira selama ini dia adalah orang yang baik, tapi ternyata semua itu salah, benar – benar salah.

Beruntung aku tidak menerima pernyataan cintanya waktu itu, aku punya kak Brandon sekarang. Tapi..... ada satu hal yang sedang aku pikirkan akhir - akhir ini, bagaimana kalau orang tuaku kembali dan tahu tentang aku yang sudah punya kekasih? Apa mereka akan membiarkanku menjalin hubungan dengan kak Brandon? Selama ini mereka selalu menyuruhku untuk fokus dengan sekolahku, bagimana sekarang?

Aku melihat ke samping, menatap kak Brandon, dan iapun langsung membalas tatapanku. "Kenapa kamu melihatku seperti itu?" tanyanya kepadaku, dan aku hanya tersenyum menanggapi pertanyaannya.

"Tidak ada" jawabku sembari menggelengkan kepalaku.

"Etta" Kami menghentikan langkah kami tepat saat melewati sebuah taman yang sedang tidak terlalu ramai. Perlahan ia mengenggam kedua tanganku. Tanganku yang lebih kecil terbungkus oleh tangannya yang besar, membuatku menengadahkan wajahku dan kamipun saling bertatapan satu sama lain. "Aku sangat mencintaimu" ucapnya seraya meletakkan tanganku kedadanya dan dengan perlahan mendekatkan wajahnya padaku.

Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Ini pertama kalinya seseorang memperlakukanku dengan begitu lembut, aku malah merasa gugup. Pada akhirnya, aku hanya menutup mataku...

Zanetta POV End

****

Brandon POV

Entah dari mana keberanian ini muncul. Yang aku tahu ketika kami saling bertatapan terjadi sesuatu dengan hatiku. Dan inilah yang aku lakukan sekarang, aku mulai mendekatkan wajahku ke wajahnya dengan perlahan. Aku merasakan tubuhnya menegang dan dia terlihat sangat amat gugup sampai – sampai ia hanya bisa menutup matanya. Aku mengamati wajah gugupnya yang menurutku sangat manis dan lucu ini.

Sampai saat bibir kami hampir bertemu satu sama lain, aku membuat keputusan yang menurutku tidak akan kusesali nantinya, aku beralih mengecup dahinya sedikit lebih lama. Sedikit menjauhkan wajahku untuk melihat bagaimana reaksinya, Etta terlihat membuka matanya dengan ekspresi terkejut, sementara aku hanya tersenyum padanya.

"Aku rasa kamu belum siap untuk ini. Jadi......" wajahnya terlihat memerah. ".... aku akan menunggu.... sampai kamu sendiri yang datang dan memberikannya padaku...." bisikku padanya.... "... disini" aku menunjuk - nunjuk bibirku dengan jari telunjuk dan itu membuat pipi chubbynya semakin merah saat arah matanya mengikuti dimana jari telunjukku berada. Senyumku semakin melebar melihat wajahnya yang malu, "Aku hanya bercanda" ucapku melepas genggaman tangan kami dan beralih mencubit pipinya pelan.

"Kakak" dia menepis pelan tanganku yang mencubit pipinya, dan tersenyum.

"Ayo! Kamu harus cepat tiba dirumah, kamu harus bersiap – siap. Kita jadi pergi keluar kan?" Etta mengangguk dan kamipun kembali melanjutkan perjalanan kami kerumah Etta dengan tangan saling bertautan. Hari ini kami berencana untuk pergi keluar, ya bisa dibilang berkencan?.

Sekarang sudah tidak ada lagi kecanggungan diantara kami.... Seiring berjalannya waktu, diapun sudah terbiasa dengan aku yang sering seenaknya memeluk atau bahkan menggenggam tangannya seperti saat ini....

"Oh iya, tadi saat disekolah aku tidak melihat Yeri keluar denganmu, kemana dia?" Aku baru ingat dengan adik sepupuku itu. Tadi saat disekolah aku yang menunggu Etta di gerbang sekolah tidak melihat Yeri sama sekali. Kemana gadis kecil itu pergi? Biasanya dia akan bilang padaku jika ingin pergi ke suatu tempat, tapi ini tidak. Tapi aku yakin dia akan baik – baik saja.....