Chapter 28 (End)

145 11 12
                                    

2 Tahun berlalu dengan sangat cepat.... 

Dan hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bukan hanya untuk Yerisa saja, tapi juga seluruh keluarga calon pengantin. Kedua mempelai telah berdiri di depan altar di hadapan pendeta. Mengucapkan sumpah setia mereka satu sama lain ........

"Ya, saya bersedia"

*****

Upacara pernikahan telah selesai dan sekaranglah saatnya berpesta.....

Yerisa tidak menyangka dia akan berakhir dengan laki-laki yang tidak pernah dia duga. Laki-laki menyebalkan yang suka sekali menganggunya, membuatnya kesal hampir setiap saat. Pria itu datang di kehidupannya disaat yang tidak terduga, saat Yerisa tengah mengalami patah hati akibat cinta yang bertepuk sebelah tangan. Mungkin memang Tuhan punya jalan lain untuknya, bukan bersama Divo, tapi dengan pria yang bernama Revano Addrian.

Dalam kurun waktu 2 tahun keduanya mengalami banyak hal. Mulai dari kekeraskepalaan Yerisa sampai sifat terlalu baik Revano terutama kepada banyak perempuan, walaupun sebenarnya dia hanya membantu, tidak lebih. Membuat keduanya sering mengalami putus sambung dalam hubungan. Yerisa selalu menganggap itu adalah hal yang tidak dapat ditolerir, Revano paham kalau Yerisa adalah gadis yang sangat pencemburu. Tapi tidak apa, dia selalu mencoba mengalah.

Semakin kesini, Yerisa kembali berpikir bahwa dirinya sangat egois, yah walaupun kesadaran itu terjadi karena sedikit nasihat dari Zanetta dan juga Brandon, tapi memang dia merasa bahwa selama ini dia juga salah. Yang pada akhirnya hubungan keduanya makin lama semakin membaik dengan adanya saling pengertian dan sikap terbuka satu sama lain. Dan hari ini dia telah resmi menjadi nyonya Addrian.

*****

Di kejauhan Zanetta tengah berdiri sendirian, menatap lurus kedepan, kepada pasangan pengantin baru sambil tersenyum. Kelihatan sekali wajahnya tengah berbinar penuh kebahagiaan, tidak menyangka sahabatnya akan punya akhir yang bahagia juga.

Sebuah lengan menelusuri pinggangnya, membuat dia berjengit. "Kenapa kamu malah sendirian disini? Kamu sedang apa?"

Zanetta tersenyum kepada suaminya. "Aku lagi melihat Yerisa dan Revano, Yeri cantik ya?" Brandon mengangguk setuju. "Eh, dimana Ryan?" Tanya wanita itu melihat kesana kemari mencari seseorang.

"Ryan lagi sama Divo dan Alicia. Mereka gemes sama Ryan, makanya tadi pas aku mau bawa Ryan kesini, Alicia bilang nanti dulu, mereka mau main-main sama Ryan"

Zanetta malah terus memandangi Brandon yang telah berhenti mengocceh, lalu mencubit kedua pipi pria itu dengan gemas. "Bagaimana mereka tidak gemas sama Ryan, lihat saja ayahnya seperti ini" Senyumnya kemudian.

"Aa..." Brandon menggenggam tangan istrinya dan menurunkannya dari wajahnya. Giliran dia yang mencubit gemas pipi Zanetta yang membuat gadis itu bergelak tawa. "Lihat ibunya juga manis seperti ini, bagaimana anaknya tidak manis seperti itu?"

"Ehem" Seseorang berdehem dan keduanya pun menoleh. "Kalian sedang apa?" Tanya Divo sambil menggendong Ryan, anak laki-laki Brandon dan Zanetta yang baru berusia 1 setengah tahun. "Jangan bersikap seperti anak-anak, apalagi di depan anak kalian. Kalian ini memalukan saja" ketusnya.

Zanetta dan Alicia hanya saling melempar senyum, sementara Brandon memutar bola matanya atas ucapan Divo. "Ini sudah malam, Ryan pasti mengantuk. Tadi dia menguap berkali-kali, lucu sekali" ucap Alicia sambil mengusap-ngusap lembut pipi gembul Ryan yang masih digendongan suaminya. "Ryan sangat menggemaskan. Aku jadi ingin cepat-cepat melahirkan" katanya lagi sambil mengelus-ngelus perutnya yang sudah sangat besar.

Zanetta mengambil Ryan dari gendongan Divo dan mulai menggoyangkan tubuhnya pelan agar Ryan bisa tertidur. "Bocah ini memang menggemaskan kalau sudah lelah dan mengantuk, tapi jadi menyebalkan ketika dia menangis" Ujar Brandon.

"Little Cupid" - Remake BaekHera Ver. (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang