Zanetta P.O.V
Akhinya aku tahu siapa laki-laki tadi setelah tante Gafriell memberi penjelasan, bukan hanya padaku tapi juga pada Yeri yang tadi dengan brutalnya mengejar dan menghajar laki-laki itu. Entah apa permasalahan yang terjadi antara keduanya, aku juga tidak tahu. Berkat ulah Yeri itu, tante Gafriell akhirnya harus turun tangan menghentikannya bahkan sekarang ia sedang memberikan minyak gosok pada luka bekas cubitan pada tubuh laki-laki itu.
Aku menoleh kepada Yeri yang duduk di sofa di sampingku, menahan tawa mengingat kejadian tadi yang begitu lucu bagiku.
"Yerisa, kenapa kamu memukuli dan mencubiti dia?" Tanya tante Gafriell. "Lihat sekarang, kalau seperti ini nanti orang tuanya bisa memarahi tante"
"Maaf tante, aku tidak tahu kalau ternyata dia itu keponakannya om. Aku kira dia itu penguntit" Jawab Yeri berusaha membela diri.
"Setidaknya dengarkan dulu dia bicara sebelum kamu memukulnya"
"Tidak apa-apa tante" Timpal pemuda yang tengah babak belur oleh Yeri tadi. "Aku hanya terkejut saja tadi, tidak kusangka gadis bertubuh kecil seperti dia bisa memukul dengan sangat keras" Lanjutnya lagi menatap Yeri intens, ia bahkan menyeringai. Dan karena tingkahnya yang creepy itu, Yeri memelototinya sambil menjulurkan lidahnya diam-diam saat tante Gafriell tidak melihat. Mereka lucu....
"Tante benar-benar minta maaf atas nama Yeri, ya"
"Sudah kubilang, tidak apa-apa tante" Laki-laki itu kembali tersenyum.
"Oh iya Van, tante sampai lupa mengenalkanmu. Ini Zanetta" Dengan tiba-tiba tante mengenalkanku pada laki-laki bernama Revano itu. "Dia calon menantu ku" Aku sedikit terkejut dan menjadi malu ketika sayup-sayup mendengar apa yang dibisikkan oleh tante pada Revano itu. Apakah ini pertanda baik kalau tante sudah mulai menerimaku? Semoga saja....
Laki-laki itu tersenyum padaku dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan denganku yang tentu saja ku terima, "Senang bertemu denganmu Zanetta, aku Revano, panggil saja aku Vano. Biar lebih akrab"
Aku hanya bisa membalasnya dengan tersenyum kaku sebelum melepaskan jabatan tangan kami. "Aku Zanetta"
"Zanetta, jadi kamu calonnya bang Xavier?" Aku mengerutkan keningku atas ucapannya dan tante memukul pelan bahu nya.
"Dia ini calon nya Brandon" Ucap tante Gafriell menjelaskan dan Revano mengangguk paham.
"Wah, beruntung sekali Brandon, kamu cantik dan juga manis" Aku tidak tahu harus memberi respon yang bagaimana, jadi aku hanya bisa tersenyum simpul atas 'pujiannya' itu.
"Jangan coba-coba menggodanya" Ancam Yeri pelan, tapi lagi-lagi laki-laki itu hanya memberikan senyum lebar atas ancaman Yeri.
"Lalu.... yang ini siapa tante?" Tanya Revano sambil menunjuk-nunjuk Yeri yang mendecih tidak suka padanya.
"Dia ini keponakan tante, namanya Yerisa"
"Hai, aku Revano" Ucap pria itu lagi memperkenalkan dirinya sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat.
Aku menunggu apakah Yeri akan menerima uluran tangan Revano ini atau tidak, dia sepertinya benar-benar tidak suka dengan laki-laki ini. "Yerisa" Jawab Yeri menerima jabatan tangan Revano sekilas, lalu segera menairk kembali tangannya.
"Bagaimana denganmu Yeri? Apakah kamu sudah punya pacar?" Aku membelalakan mataku setelah mendengar pertanyaannya. Laki-laki ini memang berani. Seharusnya dia paham kalau Yeri tidak menyukainya, diajak bicara saja wajahnya seperti itu, apalagi menggodanya. Benar-benar tidak ada takut-takutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Little Cupid" - Remake BaekHera Ver. (Completed)
FanfictionIni adalah cerita lama yang hanya dirubah para castnya dan sedikit revisi sana sini. Disclaimer : Cerita ini hanya fiktif hasil imajinasi pengarang saja, jadi jangan anggap serius ya :D Maaf jika ada kesamaan alur atau setting, hal tersebut merupa...