2.0 : Meet Him, Leader of Mad Trigger Crew

190 20 0
                                    

"Rain, aku tidak tahu harus memarahimu atau mengasihanimu sekarang."

"Tidak apa-apa Ichijiku-san, aku juga bingung ingin kesal pada diriku sendiri atau kasihan pada diriku sendiri," gumam Rain memandang kaki kanannya yang dibalut perban putih.

"Bagaimana bisa kakimu jadi seperti itu?" heran Ichijiku menggelengkan kepalanya.

"Kecelakaan karena kecerobohanku, Ichijiku-san."

"Kecerobohan apa? Laporan yang kuterima adalah tulang kakimu retak karena terjatuh dari pohon. Dari awal kenapa kau memanjat pohon?"

Rain terdiam, sebelum akhirnya membuang pandangannya.

"... bukan apa-apa."

'Jadi pohon setinggi itu hanya meretakkan tulang kakiku. Aku harus mencari yang lebih tinggi lagi.'

Ichijiku menatap lama Rain, sebelum akhirnya menghela napas panjang, 'dia pasti mencoba untuk bunuh diri lagi.'

"Kau tidak bisa bekerja dengan maksimal kalau kondisimu seperti ini. Dokter bilang berapa hari?" tanya Ichijiku kemudian.

"... enam bulan."

"Baiklah, aku akan menghubungi agensimu untuk cuti, kau juga cuti selama enam bulan sampai kakimu benar-benar pulih," ucap Ichijiku mulai mengambil ponsel kerjanya dan mulai menghubungi seseorang, mungkin manajer Rain yang sudah bekerja dengan Rain sejak perempuan itu tinggal di Jepang dan memulai kembali pekerjaannya sebagai artis di Jepang.

Rain berkedip beberapa kali, kemudian memiringkan kepalanya.

"L-lalu apa yang kulakukan selama dua bulan!?" tanya Rain mulai panik.

"Hm, biasanya apa yang kau lakukan di hari kosongmu?"

"Ichijiku-san, aku jarang sekali kosong, entah itu karena pekerjaan di Chuo-ku atau pekerjaanku sebagai artis. Saat aku libur biasanya aku tidur atau membaca buku di ruanganku."

Ichijiku hanya menepuk keningnya, kemudian kembali menghela napas.

"Kurasa aku tanpa sadar sudah membuatmu menjadi seorang workaholic."

Rain terdiam, sebelum akhirnya menggeleng.

"Aku sudah terbiasa sibuk sejak dulu, sejak kecil."

"Seharusnya kau keluar setelah kontrak satu tahunnya berakhir, tapi kau memutuskan untuk tetap bekerja dengan kami."

"Habisnya, jadwalku sebagai artis masih menyisakan banyak jadwal kosong," gumam Rain.

Suasana menjadi sunyi, sebelum akhirnya Rain mengangkat tangannya.

"Em, Ichijiku-san, berikan aku pekerjaan selama cuti—"

"Yang benar saja, Rain. Tidak, keadaanmu akan semakin parah jika kau bekerja."

"Tapi aku tidak tahu cara menghabiskan cutiku," ucap Rain.

Ichijiku kembali menghela napasnya untuk kedua kalinya, baru kali ini dia dihadapkan anak buah macam Rain, menguntungkan tapi menyusahkan.

"Rain, apa kau tidak pernah liburan?"

Rain memiringkan kepalanya.

"Liburan? Apa itu?"

"Saudaranya cuti."

"Aku tidak tahu bahwa cuti memiliki seorang saudara."

"Well, you know that now."

Suasana kembali sunyi. Sampai akhirnya Ichijiku mengeluarkan sebuah map dan memberikannya pada Rain.

"Kalau begitu, selama enam bulan ini jalan-jalanlah di tujuh distrik. Ini adalah daftar hotel yang menerimamu menginap tanpa bayaran karena kau anggota pemerintah."

Her One and Only || SamaRain ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang