Iris biru Rain melebar saat melihat tiga anggota Buster Bros!!, salah satunya dia kenal, tumbang setelah menerima serangan hypnosis mic. Suasana menjadi hening beberapa saat, sampai akhirnya MC angkat bicara.
"Pemenang dari semi final yang akan melangkah ke final adalah dari Divisi Yokohama, Mad Trigger Crew!"
Rain menghela napas yang tanpa dia sadari sudah dia tahan sejak tadi. Senyum lebar terlukis di wajahnya, dan Rain mengusap matanya yang sedikit buram.
"Sekarang aku harus menemuinya," gumam Rain.
"Segera kembali setelah bertemu dengannya, Rain—karena setelah ini masih ada pertandingan antara Fling Posse dari Shibuya dan Matenrou dari Shinjuku."
Rain menoleh ke arah Ichijiku yang berdiri di sebelah Otome, tampak iris Ichijiku menatap serius Rain.
"Baik," sahut Rain, setelah itu melakukan pose hormat dan akhirnya berjalan keluar dari tempat dia dan petinggi Chuo-ku menonton pertandingan rap.
Langkah kaki Rain yang awalnya hanya sebuah jalan cepat lama-kelamaan berubah menjadi lari kecil. Sampai akhirnya dia sampai di belakang panggung dari pertandingan rap. Rain menarik napas singkat.
'Setelah ini, kami tidak akan bertemu lagi,' pikir Rain menutup matanya.
"Oh, sudah kuduga kau akan kemari, Nona Rain."
Rain spontan membuka matanya. Suara yang sangat dia kenali, yang sudah lama tidak dia dengar—suara yang tidak mau dia dengar.
Suara Richard.
Tubuh Rain bergetar kuat, jarak Richard dengannya sangat dekat—terlalu dekat. Rain membuka mulutnya, namun dia menjadi panik menyadari tidak ada suara yang keluar dari mulutnya. Iris birunya dengan cepat menoleh ke kanan dan ke kiri, dan Rain semakin panik karena tak menemukan anggota Chuo-ku, atau siapa pun.
Hanya ada dia dan Richard.
"Nona Rain," Richard melangkah mendekat.
Tangan Rain spontan meraih hypnosis mic miliknya dan langsung menyalakannya. Richard yang melihat itu melebarkan irisnya dengan kaget.
"Wah Nona Rain, usahamu selama 4 tahun ini sudah cukup jauh ya?" komentar Richard, "Nona Rain sudah bisa mengeluarkan hypnosis mic untuk menyerangku."
Kemudian Richard menyeringai lebar, melangkah mendekati Rain dengan cepat, sampai kini dia berdiri tepat di depan Rain. Tangan Rain yang memegang hypnosis mic segera Richard genggam, dan tangannya yang bebas memegang dagu Rain—sedikit mengangkat wajah sang perempuan yang sudah pucat pasi.
"Tapi," Richard berbisik di telinga Rain, "Nona Rain hanya bisa sampai di titik ini, kan?"
"Apa yang kau lakukan pada anggota kami, Richard Doran Smith?"
Iris biru Rain melebar melihat jubah hitam dengan lambang Chuo-ku, jubah yang dia kenali. Rain sendiri langsung terduduk, namun di depannya sudah berdiri seseorang.
"Ichijiku ... san?"
Richard sendiri hanya tersenyum, walaupun senyumnya tidak setulus tadi.
"Anggotamu?" Richard mendengus geli kemudian menatap Ichijiku, "that's rich coming from you, Kandenokouji Ichijiku."
"Kau memasuki daerah kekuasaan kami tanpa ada izin."
Kemudian kedua tangan Richard dipegang oleh dua anggota Chuo-ku.
"Whoa-whoa-whoa, calm ladies," Richard melepaskan diri dari pegangan mereka lalu mengangkat kedua tangannya, "hanya Nona Rain yang boleh merangkul tanganku."
Ichijiku hanya mengerutkan alisnya, sebelum akhirnya menoleh ke arah Rain yang masih terduduk di atas lantai.
"Rain."
Rain menoleh ke arah Ichijiku, lalu dia mengangguk pelan.
"Aku ... baik-baik saja," bisik Rain, "fokus saja padanya."
Ichijiku hanya mengangguk, dan berencana mengulurkan tangannya pada Rain.
"Oh aku tahu Nona Rain memang totalitas jika menyangkut pekerjaannya," komentar Richard tiba-tiba, "tapi aku terkejut Nona Rain berbuat jauh sampai mengabaikan phobia Nona Rain demi mendekati Aohitsugi Samatoki."
Rain berkedip beberapa kali, kemudian menatap Richard dengan tatapan heran. Sementara Ichijiku semakin mengerutkan alisnya.
"Apa maksudmu?" tanya Ichijiku curiga.
Richard mendengus.
"Nona Rain itu androphobia, kita semua tahu itu—tapi kenapa dia tidak takut pada Aohitsugi Samatoki?" tanya Richard menyinggungkan senyumnya, "tentu saja Nona Rain takut padanya, tapi Nona Rain menepis rasa takutnya demi pekerjaannya, agar dia bisa mengawasi Aohitsugi Samatoki, juga Mad Trigger Crew demi Chuo-ku."
'Tidak, aku tidak melakukannya karena itu,' pikir Rain mengepalkan tangannya, 'aku memang tidak tahu alasan kenapa aku tidak takut pada Samatoki—tapi aku tahu pasti alasan aku mendekati Samatoki bukan karena itu.'
Rain membuka mulutnya, hendak menyanggah bahwa dia mendekati Samatoki bukan demi Chuo-ku, tapi karena—
—dia memang merasa nyaman dengan Samatoki dan tetap mendekati sang laki-laki, mengabaikan fakta bahwa identitas dirinya yang sebenarnya bisa melukai sang laki-laki?
Rain terdiam, mulutnya yang terbuka untuk menyanggah ucapan Richard tidak mengeluarkan suara. Richard yang melihat reaksi Rain melebarkan senyumnya.
"Apa ucapanku tepat sasaran, Nona Rain?" tanya Richard memiringkan kepalanya.
"Hentikan kebohongan ini, Richard Doran Smith!" ucap Ichijiku.
"Oh, tapi itu bukan hakmu untuk mengatakan apa yang kuucapkan itu benar atau tidak, Kandenokouji Ichijiku," balas Richard.
Richard menoleh ke arah Rain yang masih syok, entah karena kemunculan dirinya atau ucapan dirinya—Richard tidak tahu, tapi ekspresi yang Rain tunjukkan sukses membuat Richard tertawa puas.
"Itu adalah hak Nona Rain untuk menjawab pertanyaanku, dan yang berhak mengetahuinya bukanlah kita berdua, tetapi tuan yang sudah mendengarkan pembicaraan ini dari awal, bukan begitu, Aohitsugi Samatoki?"
:: :: ::
:: :: ::
KAMU SEDANG MEMBACA
Her One and Only || SamaRain ||
FanfictionJudul Sebelumnya "Hypnosis Mic: Her Side" ••••••••••••••••••••••••••••••••••• Rain Victoria Eastaugffe. Sejak dulu hidupnya tidak pernah bahagia, atau pun bebas. Hidupnya selalu diberi pilihan, tanpa memikirkan perasaannya. Perlahan dia mulai terbia...