{23 years old}
Rain langsung menggebrak meja kerjanya, suara keras itu memenuhi ruang kerja Rain, yang kini hanya diisi oleh mereka berdua. Wajah Rain tertutupi oleh poninya, namun Richard dapat melihat kedua tangan Rain yang mengepal kuat itu sedang bergetar hebat.
"Ada apa, Nona Rain?"
'Menikah? Dengannya? Laki-laki yang membuat hidupku seperti ini?'
"Yang benar saja, Richard ...."
"Nona Rain, tatap aku."
"Tidak! Jangan bercanda! Kau pikir hidupku seperti ini karena siapa, hah! Kau pikir ... aku bahagia dengan traumaku selama ini ...?"
Tetes demi tetes air mata jatuh di atas meja kerja Rain, membasahi map yang sudah ditutup itu. Richard yang melihat itu hanya bisa menutup matanya.
"Oleh karena itu aku ingin memperbaikinya dengan menikah dengan Nona Rain."
"Menikah dengan laki-laki yang menghancurkan hidupku!?"
Rain terduduk di atas lantai, dan kini dirinya dilindungi oleh meja kerjanya, air mata Rain masih mengalir deras, jantungnya juga berdetak terlalu cepat. Tangan Rain menutup wajahnya, dan tubuhnya tak henti-hentinya bergetar.
'Sudah berapa lama ini, aku sudah tidak tahan lagi satu ruangan dengannya.'
"Nona Rain, jika bukan aku yang menikahi Nona Rain, siapa lagi? Nona Rain tidak mengenal laki-laki lain selain aku dan keluarga Nona Rain, benar?"
Gerakan Rain langsung terhenti.
"Aku akan menunggu jawaban Nona Rain mengenai tugas ke Jepang besok, aku permisi."
Richard keluar dari ruangan Rain, bersamaan dengan anak buah Rain yang ingin masuk ke dalam karena waktu 15 menit sudah habis. Saat tersisa dirinya di ruangan itu, Rain kembali berlari menuju kamar mandi langsung mendekati wastafel, dan mengeluarkan semua isi perutnya hari ini.
"Lima belas menit, selamat ya~"
"Tidak ada yang perlu dirayakan," gerutu Rain menyeka mulutnya
"Apa kau tidak mau menerima tawarannya? Bukannya kau bisa bebas?"
"Dan begitu pulang menikah dengannya, yang benar saja."
"Tapi seperti yang dia ucapkan, dengan siapa kau akan menikah jika laki-laki yang kau kenal hanya keluargamu dan dia? Lagi pula kau bisa menolaknya, kan?"
"... menolaknya? Dan membahayakan keluargaku?"
"Dia tidak memaksamu kan?"
Rain mendengus lucu.
"Semenjak aku menerima 'tawarannya' menjadi anggota pemerintahan, lilitan keluargaku terlepas, tapi digantikan oleh rantainya."
"... jadi kau menyadarinya ya?"
"Justru bodoh jika tak kusadari," gumam Rain, "tapi ucapannya mengenai pernikahan, aku tidak bisa menebaknya. Apa itu tipuannya seperti biasa atau ...."
Rain menggeleng, mencuci wajahnya sebentar. Setelah itu dia mengambil make up yang ada di lemari obatnya. Rain menghela napas panjang saat polesan lipstik sebagai penutup dandannya selesai diberikan.
"Jepang ya ...?"
Setelah itu Rain berjalan keluar dari kamar mandi, dan saat pintu terbuka, Rain melihat anak buahnya sedang menunggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her One and Only || SamaRain ||
FanfictionJudul Sebelumnya "Hypnosis Mic: Her Side" ••••••••••••••••••••••••••••••••••• Rain Victoria Eastaugffe. Sejak dulu hidupnya tidak pernah bahagia, atau pun bebas. Hidupnya selalu diberi pilihan, tanpa memikirkan perasaannya. Perlahan dia mulai terbia...