Pupus.
Itu yang aku rasain sekarang, waktu denger kak doyoung pacaran sama kak sejeong.
Iya kak sejeong yang cantik warbyasah dan juga pinter, sedangkan aku? Sebelas duabelas sama remahan rengginang.
Ternyata gini ya rasanya cinta bertepuk sebelah tangan, mana doi udah punya pacar lagi, ah benar benar Pupus sudah.
Doyoung silsilahi, hmm kakak tingkat ku itu memang orang batak campuran orang korea dikit, sangat kelihatan jelas oleh nama belakang dan depan nya.
Aku menyukainya saat masa maba, waktu aku di hukum karna telat padahal cuman selisih waktu semenit, iya cuman SEMENIT.
Entah aku bodoh atau tidak waras aku malah terpesona oleh kegalakannya.
Kalo orang disuruh mendiskripsikan kak doyoung pasti dia itu judes, galak, cuek, dingin, disiplin, tapi ganteng.
Aku memang aneh menyukainya, tapi menurut ku dia berbeda.
Masih dengan acara galau ku, aku berjalan gontai menuju parkiran motor, aku tidak se nekat itu untuk pakai mobil ke kampus, hei! ini ibu kota, yang apabila terjebak macem aku bisa berkeliling eropa dulu.
Jika motor bisa, kenapa tidak di pakai? Persetan dengan panas atau polusi, untuk apa gunanya sunblok atau sarung tangan dan masker juga helm? Kalo tidak digunakan.
Astaga, bodoh! Sepertinya sarung tangan ku tertinggal di kantin karna sebelum ke parkiran aku ke kantin dulu tadi.
Baru saja ingin berbalik aku malah mendapatkan dada bidang seorang laki laki di depan ku, aku mendongak.
Ya tuhan, kau ingin mengujiku ya?
"eh ka idoy, ada apa ka?" idoy itu panggilan ku untuk nya, aku menyukai panggilan itu karna kedengaran lucu syukur dia tak menghiraukan.
Tanpa kata dia menyodorkan sarung tangan ku yang tertinggal.
"loh? Kok ada di kakak?" aku mengernyit heran
"ini tadi ketinggalan di kantin, gue yang mau makan ngeliat dan rasa familiar ternyata bener punya lo"
Hmm tumben panjang jawabnya.
"oh gitu, yaudah makasih ya kak"
Aku mengambil sarung tangan ku dari tangannya, tapi dia masih belum juga beranjak pergi.
"kok dari tadi lo ga natep muka gue?"ucap kak doyoung datar.
Bukannya aku kurang sopan tak mau menatapnya, cuman aku bisa bisa menangis jika menatap nya, astaga aku sepatah hati itu.
Ia menghela nafas.
"itu gak bener"
"ha?"
Aku mendadak terkejut dan langsung menatap matanya.
"semuanya gak bener, tentang gue pacaran sama sejeong" ringan sekali mulut mu kak mengatakannya, gak tau aja aku sudah ingin mengurung diri di kamar dan ingin menangis sejadi jadinya.
"gak usah cemburu, tunggu gue wisuda, dan lo baru berhak cemburu" ia menatap ku yang sedang melongo bingung.
"tenang, cinta lo ga bertepuk sebelah tangan kok."
Kak doyoung membungkuk sedikit untuk mensejajarkan wajah nya dengan wajah ku.
ia tersenyum manis
Sial apakabar jantung ku?
"bertahan sebentar lagi ya? Sebentar lagi"
Masih tersenyum ia mengacak rambut ku pelan, dan berlenggang pergi begitu saja.
Sebentar? Dia mengacak ngacak rambut ku kan? Tapi kenapa malah hati ku yang berantakan? Aneh.

KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS ? [OT23]
KurzgeschichtenNct bisa jadi apa yang kamu mau? Dari kang kopi sampe husband material juga bisa, gak percaya? Kuy dicek langsung. . . Welcome to my playground✨