Ten As [dospem]

13.1K 1.7K 36
                                        

"beruntung banget kamu"

"enak banget dospem nya baik gitu"

"sumpah kamu harus bersyukur dapet dospem kaya pak ten!"

Di atas adalah pujian orang orang setelah tau kalau dosen pembimbing ku pak ten chittapon leechaiyapornkul.

Orang berdarah Thailand itu sangat asik dan baik di tambah dia ramah bukan main. Tapi kenyataan nya? Berbanding balik dengan kelakuan nya terhadap ku.

"ganti judul kamu!"

"ck banyak yang salah"

"ganti"

"revisi lagi"

Dan sudah. Buku skripsi ku layak nya buku gambar, di corat coret.

Menyebalkan! Ini namanya ga patut di syukuri.

Aku heran terhadap orang orang yang memuja nya, apa mereka belum tau sifat asli pak ten? Ck ingin sekali aku mecakar muka nya.

Kali ini aku harus bertemu lagi dengan pak ten, untuk membahas judul skripsi ku.

Tapi keliatannya pak ten belum ada di ruangannya, aku mengeluarkan ponsel lalu me chat ia lewat line .

Line

Halo pak, bapak di mana? Saya udah di depan ruangan bapak|


2 menit

5 menit

8 menit

Masih belum ada balasan, bahkan line ku tidak di baca.

Aku menghela nafas, lalu ter tunduk, perasaan hati ku entah mengapa menjadi sedih, seperti akan terjadi sesuatu yang buruk.

Tuk

"siapa--" ketika aku mendongak kan kepala, wajah berkarisma pak ten berhasil menyambut ku dengan baik.

"ngapain kamu nunduk lesu gitu? Kurang darah?"

"gapapa pak"

Bohong, aku sedang tidak baik baik saja. Entah mengapa....

Sebenarnya aku kenapa sih?!

Ia hanya melihat ku sebentar lalu membuka pintu ruangan lebar.

Pak ten pun masuk di ikuti oleh aku yang mengekor di belakang nya.

"sudah di ganti judul kamu?"

Baru saja duduk, sudah langsung di cecar pertanyaan saja.

Tidak sabaran.

"sudah pak"

"mana sini saya liat" suara nya si kalem, tapi Tatapan nya itu loh! Bikin serem.

"ini pak" tangan kanan ku menjulur kan beberapa kertas itu.

Wajah pak ten terlihat serius membaca nya, yang membuat ku gugup bukan main. Takut beliau menyuruh mengganti lagi, sudah 3 kali padahal aku ganti judul.

Pak ten memandang ku tajam setelah menaruh kertas itu di meja nya. Baru saja ia akan bicara tapi nada dering telfon ku mengalihkan atensi kami berdua.

NCT AS ? [OT23] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang