Chapter 11 - Unite

3.3K 242 1
                                    

Hari Senin mendekati jam makan siang, aku duduk di salah satu meja kantin kampus. Kantin masih cukup sepi. Kulirik Hanna dan Krystal yang duduk di hadapanku. Keduanya kompak melipat kedua tangan di depan dada dan menatapku dengan tajam.

Aku merasa seperti tersangka kriminal yang akan diinterogasi BAP. Berbanding terbalik dariku yang tegang, Elsa yang duduk tepat di sampingku malah melahap makan siang nya dengan tenang. Padahal jelas terlihat kalau Hanna dan Krystal seperti ingin membunuhku dari tatapan mereka. Tanpa sadar aku bergidik ngeri.

"Explain in detail!" Hanna bersuara dengan nada datar.

Aku menoleh ke arah Krystal yang juga memasang tatapan datar. Salah satu kekurangan bertetangga dengan teman dekat adalah mereka bisa tahu siapa saja yang datang dan pergi ke rumahmu. Dan... itulah yang terjadi padaku sekarang. Rumahku dan Krystal persis bersebelahan. Krystal melihat siapa yang datang ke rumahku sabtu pagi lalu.

"Bukan apa – apa kok. Kami cuma pergi ke pet shop langganan gue. No Big deal," Aku menjelaskan secara singkat.

"It's a big deal, Mbak. Kris Martin ga pernah pergi sama sembarang orang kecuali orang terdekat," Krystal cemberut. Kali ini ia tidak memasang muka datar lagi.

"Dan lo harusnya cerita sama kami kalo nge-date berdua sama Kris sabtu kemarin. Seandainya Krystal ga tetanggaan sama lo, kami pasti ga tahu sama sekali sampai lo cerita," Hanna mencebik.

"Maaf gue ga ngasih tahu kalian. Tapi memang itu bukan kencan. Kami cuma bawa kucing buat perawatan," Aku membela diri.

Kenapa sih semua orang berpikiran kalau aku pergi kencan dengan Kris sabtu lalu? Padahal kami cuma pet day out. Memangnya kalau cewek dan cowok pergi berdua saja itu pasti kencan apa? Aaarghh jadi inget kejadian ditinggal sendiri lagi kan.

"It's a date, Nana. Pets are only excuses," Elsa ikut berkomentar.

Hanna menepuk tangannya dengan bangga. "Nah si Elsa udah mulai peka nih. Sekarang elo yang gantian nggak peka, Na!"

"Cerita detail dong, Mbak," Pinta Krystal.

Aku menarik nafas panjang. Kemudian mulai bercerita. Dari awal mulai aku makan siang bersama Kris secara tidak sengaja, pet day out sabtu lalu, sampai Reno yang menjemputku yang kehujanan setelah ditipu oleh Stefany dan komplotannya. Ketiga temanku mendengarkan dengan seksama.

"Lo pinter banget cari kesempatan buat bisa jalan berdua. Pake ngajakin dia ke pet shop lagi," Elsa berkomentar setelah aku bercerita.

Belum sempat aku menjawab Elsa, Reno datang sambil membawa makan siangnya. Ia mengambil tempat duduk di sebelah Hanna yang kosong. Kantin sudah mulai ramai dipadati mahasiswa yang akan makan siang.

"Dianggurin aja tuh makan siang kalian?" Tanya Reno menunjuk makananku, Hanna dan Krystal yang memang belum tersentuh. Kalau makanan Elsa nggak usah ditanya lagi, sudah dimakan setengah.

"Eh iya sampe lupa makan gara – gara ngegosip tadi," Hanna bergegas mengambil sendok.

"Bukan ngegosip, tapi ngepoin," Komen Elsa dengan santai. Krystal tertawa pelan. Sedangkan Hanna hanya menjulurkan lidahnya pada Elsa.

"Bon appetit," Aku juga segera menyantap ayam geprek pesananku.

Kevin tiba – tiba datang sambil membawa makan siangnya. Ia duduk di sebelah Elsa yang langsung kaku. Akhir – akhir ini Kevin sangat frontal menunjukkan perasaan sukanya pada Elsa. Elsa pun jadi peka atas perlakuan Kevin.

Meja yang kami tempati dapat mengakomodasi delapan kursi. Jadi setelah kursi yang di sebelah Elsa diklaim Kevin, masih ada dua kursi kosong lagi di sampingku dan Krystal. Baru akan menyendokkan nasi ayam geprek menu makan siangku hari ini, kursi kosong di sebelahku tiba-tiba diduduki seseorang. Aku melirik ke samping dengan sendok yang baru setengah jalan masuk ke mulut. Orang yang duduk disebelahku itu menoleh dan tersenyum.

GEORGINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang