Chapter 35 - Meet

2.6K 186 1
                                    

Hola 🙋‍♀️ Meskipun udah lewat seminggu tapi eke tetap mau ngucapin... Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H
Mohon maaf lahir batin 🙏

Mohon maaf kalau suka jarang update *sungkem readers satu - satu*

Udah pada masuk kerja, kuliah atau sekolah belum nih?

Sebelum baca, jangan lupa bagi bintangnya yah ⭐⭐⭐

🌼🌼🌼🌼🌼

"Aku mau kenalin kamu ke orangtuaku,"

Kris menyeretku ke tempat orangtuanya berada tanpa tahu kalau aku jadi ketar ketir. Badanku panas dingin. Kalau aku pura - pura pingsan gimana ya? Tapi pingsan karena apa? Lagi sehat wal'afiat gini. Belum sempat aku merancang alasan supaya tidak bertemu dengan orang tua Kris, kami sudah terhenti tepat di dekat keduanya yang sedang berbincang dengan tamu lain. Aku sengaja berdiri di belakang Kris. Siapa tahu masih bisa bersembunyi.

"Mom," Panggil Kris seraya menyentuh pelan lengan sang ibu.

Perempuan paruh baya yang dipanggil Kris menoleh. "Honey!" Ia langsung menghambur ke arah Kris dan memeluknya.

Laki - laki paruh baya yang berdiri di sebelah Ibu Kris ikut menoleh. Begitu juga dengan kedua pasangan paruh baya yang sedang berbicara dengan kedua orangtua Kris sebelumnya. Kris membalas pelukan sang ibu. Aku hanya berdiri diam di belakang Kris menyaksikan reuni kecil antara ibu dan anak itu.

"Dad," Kris menyapa dan gantian memeluk sang Ayah setelah pelukan ibunya terurai.

Ayah Kris hanya menepuk pundak Kris tanpa kata. Kuperhatikan kedua orang tua Kris. Keduanya sangat rupawan dan tinggi semampai. Wajar kalau anak - anaknya berkualitas premium semua, sumber gennya bibit unggul begini.

Sebelumnya aku hanya bisa melihat mereka dari internet. Ya... kepo - kepo dikit lah tentang orang tua pacar. Lihat langsung begini, keduanya punya aura yang sangat kuat. Aslinya lebih menawan dan karismatik dari di foto.

Erik Martin, Ayah Kris, berparas caucasian dan memiliki garis muka yang tegas dengan tubuh tinggi tegap. Dari dulu aku bertanya - tanya kenapa wajah Trio Martin ini seperti blasteran, terjawablah sudah setelah melihat Ayah mereka sekarang. Sedangkan Elena Martin, cantik dan anggun banget! Apa ibunya Kris ini mantan artis ya? Aku merasa familiar dengan wajahnya.

"Nah baru aja diomongin, Kris. Udah dateng aja," Laki - laki paruh baya yang berbincang dengan orang tua Kris tadi ikut menyapa.

"Panjang umur banget," Perempuan paruh baya yang kuduga istri dari laki - laki tadi menepuk lengan Kris.

"Halo... Om Agus dan Tante Cyntia," Kris menjabat tangan kedua pasangan suami istri tersebut.

Aku masih berdiri dengan kikuk di belakang Kris. Tidak ada niat sama sekali untuk bersuara atau menginterupsi percakapan. Kalau bisa aku mau tetap sembunyi di balik badan Kris seperti sekarang. Supaya ketemu dengan orangtua Kris bisa ditunda.

"Stefany mana?" Tante itu bertanya pada Kris.

"Kayaknya masih di kamarnya," Jawab Kris tak acuh.

Si Tante terkekeh. "Lho kok gak barengan? Masih malu go public ya?"

Pertanyaan barusan sukses menarik perhatianku. Aku sedikit mengintip dari balik bahu Kris.

"Maksudnya, Tante?" Tanya Kris dengan nada kebingungan.

Sang suami ikut terkekeh. "Anak muda zaman sekarang suka banget backstreet. Kita sebagai orangtua cuma bisa maklum aja. Yang penting mereka tahu batasan dalam hubungan. Betul gak, Rik, Len?" Ia meminta pendapat orang tua Kris.

GEORGINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang