Chapter 14 - Kepo

3.2K 221 3
                                    

Hari ini adalah acara lamaran Mbak Jihan, sepupuku dari keluarga Ayah. Sepupuku itu hanya lebih tua dua tahun dariku dan satu tahun lebih tua dari Mbak Vina. Ia menikah dengan kekasih yang sudah dipacarinya selama kurang lebih enam tahun. High school sweetheart istilahnya.

Acara lamarannya dimulai jam 9 pagi. Kami sudah bertolak ke rumah sepupuku itu sejak jam 7 pagi. Jarak dari rumah kami ke rumah Mbak Jihan sekitar 30 menit jika tidak macet. Kalau macet, bisa sampai 45 menit.

Aku mengenakan gaun biru tosca yang sama dengan Bunda dan Mbak Vina. Ayah dan Gio mengenakan batik berwarna biru tua. Kami mengenakan pakaian dengan warna senada. Sebelumnya keluarga Mbak Jihan sudah memberi tahu dress code untuk acara lamaran ini.

"Udah dikunci semua pintu?" Tanya Ayah pada Bunda untuk memastikan.

"Udah, Sayang. Yuk capcus! Nanti kalo kita nggak pergi dari sekarang terus telat datang bakalan kena omel Kak Rina," Bunda menyebut kakak perempuan Ayah, sang empunya acara yang anaknya mau dilamar.

Ayah pun mulai melajukan mobil menuju ke rumah Tante Rina. Aku, Mbak Vina dan Gio duduk di bangku belakang. Sambil mengisi waktu di perjalanan, aku sempat selfie kemudian menjadikannya foto profil Whatsapp dan mengupload di Insta story. Tak lama kemudian, ada dua notifikasi yang masuk ke ponsel. Notifikasi yang pertama dari Reno. Ia mengomentari Insta story.

@mrkusuma Rapi amat 🤨 Mau kemana?
@georginadwiizaldi Lamaran sepupu. Mbak Jihan, inget ga?
@mrkusuma yang dokter itu ya?
@georginadwiizaldi Iya betul banget.
@mrkusuma Salam ya buat Mbak Jihan
@georginadwiizaldi Siap bos. Mesti siapin hati ini 😔
@mrkusuma Buat apa?
@georginadwiizaldi buat ngadepin tante – tante kepo dan sepupu rese 😥
@mrkusuma Jangan terlalu dimasukin hati. Senyumin aja

Aku tersenyum kecut melihat balasan terakhir dari Reno. Ia tahu banget gimana pedasnya tante – tanteku kalau sudah mengomentari dan saling membandingkan anak – anak mereka. Kalau sedang acara keluarga seperti ini, selain sebagai ajang kumpul keluarga juga sebagai ajang pamer prestasi anak. Membandingkan masuk sekolah dimana lah, prestasi apa (bisa dalam bentuk peringkat berapa bagi yang pelajar, IPK berapa bagi yang mahasiswa dan kerja dimana).

Nyinyiran paling penting adalah sudah punya pasangan belum. Karena bagi tante – tante yang kepo, punya pasangan atau tidak itu menentukan tingkat 'laku' nya kami para anak – anak mereka. Oh dan jangan salah! Beberapa dari sepupuku juga ada yang rese. Ada yang tanpa diminta akan mengumumkan sendiri apa saja pencapaian hidup mereka.

Setelah membalas DM dari Reno, aku membuka notifikasi kedua. Yang berasal dari notifikasi pesan Whatsapp. Kris yang mengirim pesan. Dengan cepat kubuka pesannya itu.

Kris Martin:
Cantik banget foto profil barunya 😍😍😍

Georgina D. Izaldi:
Bisa aja. But thanks 😄

Kris Martin:
Foto kapan itu?

Georgina D. Izaldi:
Barusan diambil
Tau aja gue ganti foto profil

Kris Martin:
Aku kan perhatian 😎
Mau kondangan ya?

Georgina D. Izaldi:
Iya, sepupu gue lamaran.

Kris Martin:
Oh... kalo kamu kapan?

Georgina D. Izaldi:
Ishh... jangan ikut – ikutan juga deh 😑

Kris Martin:
Hahahaha 😂
Memang kenapa?
Sering ditanya gitu juga?

Georgina D. Izaldi:
Iya
Padahal kan masih ada Mbak Vina
Masa gue ngelangkah gitu.

GEORGINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang