Chapter 55 - Finale

4.6K 233 18
                                    

Guys, kita kondangan online dulu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guys, kita kondangan online dulu!

Mohon amplop angpaonya ya dengan cara menekan tombol bintang dan memberi komentar sebanyak-banyaknya. Kamsahamnida 🥰

Btw, sebenernya chapter ini mau aku update kemarin. Jadi pas kan tanggal 1 Januari kayak hari pernikahan KrisNa couple. Tapi gak sempet karena banyak yang mesti kuedit dulu supaya pas kalian baca lebih enak.

Apakah ini akan jadi chapter terakhir? Hmm let's see.

Enjoy!

🌻🌻🌻🌻🌻

Hari besar yang ditunggu pun segera tiba. Sejak seminggu sebelum acara, baik di rumahku maupun Kris sudah ramai kedatangan keluarga. Acara tradisi pra-nikah pun berjalan lancar. Tanggal 28 Desember diadakan pengajian di rumah Kris, sedangkan di rumahku dilakukan keesokan harinya. Acara pengajian dan doa bersama di rumahku dibarengi dengan malam pacar atau henna night. Sejak acara pra-nikah itu, aku dan Kris sudah tidak boleh saling bertemu. Pingitan versi modern, mengingat waktunya cukup singkat.

Sehari sebelum hari H semua keluarga kami menginap di The Ritz-Carlton Hotel, venue pernikahanku dan Kris. Walaupun berada di hotel yang sama, kami tidak boleh bertemu. Keluargaku dan Kris ditempatkan di lantai yang berbeda. Aku malah sendirian di tempatkan di lantai paling atas dimana khusus kamar tipe suite berada.

Semua urusan tentang persiapan acara kami serahkan sepenuhnya ke wedding organizer serta Wendy dan Mark -yang didaulat sebagai Maid of Honor dan Bestman. Meeting terakhir bersama all vendor yang melibatkan aku dan Kris sudah dilaksanakan sebelum acara pengajian. H-1 ini aku dan Kris disuruh terima beres saja. Sejauh ini kami percaya dengan kinerja semua vendor. Jadi sekarang kami berdua benar-benar hanya mempersiapkan fisik dan mental untuk besok saja.

Duduk di tepi king-sized bed yang terlihat terlalu luas untuk kutiduri sendiri malam ini, kupindai seisi kamar yang sudah didekor dan harum mewangi. Yup, ini kamar pengantin kami. Besok, Kris sudah resmi boleh bobok disini. Aduh... jantung eke jadi dagdigdugser. Tanpa kusadari bibirku sudah mengulas senyum malu-malu.

Setelah beberapa lika-liku kisah percintaan yang telah dilalui, akhirnya aku dan Kris sampai di titik ini. Besok Kris akan mengucapkan sebaris kalimat yang akan merubah status kami berdua. Merubah tanggung jawab atasku dari Ayah kepada dia. Membayangkannya dadaku makin berdebar.

Suara bel tiba-tiba terdengar dari pintu kamarku. Aku menerka-nerka siapa kira-kira yang bertamu malam begini. Setelah mengecek piyama yang kupakai cukup sopan untuk menerima tamu, aku segera melangkah ke arah pintu untuk membukakannya. Tampak sosok Mbak Vina masih dalam outfit-nya sejak siang saat aku mengintip dari peephole.

GEORGINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang