Plissss vote dong:'(
~
Evlin sekarang sedang dilanda ketakutan. Kamarnya kini seperti tidak bersahabat dengannya. Suasana sangat mencekam. Ia masih membayangkan perkataan Jean yang terngiang-ngiang di otaknya.
"Ih! Kok gue jadi susah tidur sih? Mana serem lagi" keluh Evlin yang sambil mengelus-elus tangannya yang sedari tadi merinding.
"Duh, laper lagi. Gue kan belum makan dari tadi"
"Demi perut Vlin, demi perut...ayo! Turun ke bawah dengan tenang" Evlin menurunkan kakinya dari ranjang dan mulai melangkahkan kaki ke arah dapur. Ia membuka kulkas dan mengambil makanan dengan banyak ke meja makan. Di sana ia langsung melahap setelah berdoa.
Saking laparnya, Evlin sampai lupa dengan ketakutannya.
🎮
"Astagfirullah" Jean mengelus dadanya saat membuka pintu rumahnya, lalu melihat sosok berwajah putih dihadapannya. "Beb, gue kira setan"
"Enak aja lo ngira gue setan" Bebby tak terima. Karena dia sedang maskeran. Perlu. Itu sangat perlu selama ia di Jakarta. Cuaca Jakarta panas sekali, sehingga sepupu Jean ini tidak mau kulitnya menjadi hitam.
"Lo belum tidur? Dah malem, katanya kalo mau nikah itu jangan tidur malem-malem" kata Jean menakut-nakuti Bebby. Karena sepupunya itu akan menikah beberapa bulan lagi. Rencananya sudah diatur pasca kumpul di kafe. (Back to part 9). Tapi karena waktu itu Bebby masih di Spanyol, dia tidak mengikuti kumpulan itu.
"Kata siapa?"
"Kata gue barusan masih anget"
"Hmm...ngomong nih sama pantat mulus gue"
"Idih"
Dikamarnya, Jean masih terbayang wajah Evlin yang sedang marah, kesal, dan takut. Itu membuat Evlin menjadi lucu. Dan lagi-lagi, Jean menerbitkan senyumnya.
"Senyum-senyum terus. Pasti ada sesuatu" Jean membalikan badannya untuk melihat seseorang yang datang tanpa izin ke kamarnya. "Beb, napa gak ketok pintu dulu?" Bebby malah cengengesan.
"Gue mau minjem Hair Dryer lo" jangan salah, Jean juga punya benda itu. Sangat penting sekali untuk rambutnya.
"Ya apa susahnya si ketuk pintu" sambil berjalan untuk mengambil Hair Dryer nya yang berwarna hitam. Dan menyodorkannya ke Bebby. "Makasih" Bebby melenggang pergi.
Jean kembali menutup pintunya dan tubuhnya ia jatuhkan ke kasur king size nya. Matanya ia pejamkan berharap bermimpi indah.
🎮
Matahari sudah memperlihatkan sinarnya setengah. Tapi Evlin belum juga beranjak dari ranjangnya. Meskipun gorden yang sangat besar di jendela nya itu dibuka oleh pembantunya, dan membuat sinar matahari langsung menerpa wajahnya, sama sekali tidak ada reaksi apapun.
Dering telpon terus bergetar dan membunyikan lagu All These Parties yang dinyanyikan oleh idolanya. Yaitu Johhny Orlnado. Setelah 15 detik, telponnya mati. Dan dua detik kemudian, terdengar lagi. Sehingga itu bisa membuat kelopak matanya Evlin sedikit demi sedikit terbuka.
Ponselnya ia ambil dinakas dengan mata yang sedikit terbuka. Namanya terlihat blur. Lalu ia mengucek-ngucek matanya agar bisa terlihat jelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Game Online
RomancePenasaran sama cinta nya gamers sejati? _______________ 9AME ONLIN3☝ _______________ Highest Rank #1 (keluar) Copyright©2019 [Don't Copy My Story] Instagram : @heyits_tsal Follow akun Wattpad : @MoetMpiet (Thx!)