"Permisi"Yoohyeon mengetuk pintu ruang senat,tak ada jawaban tapi ada suara tertawa dari dalam ruangan. Suara ketawa cewek dan satu lagi suara cowok. Tapi suara cowok itu mirip suara Rowoon tp kan ini ruang senat Fakultas Bahasa,ga mungkin dong Rowoon yang dari Fakultas Seni nyasar kesini.
Yoohyeon mengetuk lagi pintu itu namun lebih keras dan akhirnya ada jawaban dari dalam ruangan untuk mempersilahkannya masuk.
Yoohyeon membuka pintu ruang senat,okey nafas Yoohyeon sempat tercekat. Beneran Rowoon. Kenapa rasanya deg degan ya liat Rowoon ada disana? Tapi deg degannya campur rasa sesek juga di dada,Rowoon dari tadi di ruangan itu berdua aja sama Somi. Ngapain aja mereka?
"Maaf ganggu. Aku cuma mau ngasih data anak anak kelasku yang mau ikut english club"Yoohyeon menyerahkan map berwarna merah itu pada Somi
"Ohh iya makasih ya. Ga ganggu kok tenang aja. Ehh sini duduk dulu,aku beliin minuman sama camilan ya"
"Ga perlu kak,aku buru buru"
"Bentar aja kok dek. Duduk dulu"Somi menarik paksa Yoohyeon agar duduk di kursi yang tepat berhadapan dengan Rowoon.
"Yang,aku tinggal bentar ya"
"Iya"
Yang? Sayang? Ga mungkin kan manggil peyang. Pasti sayang sih ini panggilan mereka. Emm okey. Jadi mereka balikan.
"Kamu kok keliatan agak pucet? Kamu sakit?"tanya Rowoon setelah Somi tak lagi terlihat di balik pintu.
"Ga. Cuma lupa ga bawa gincu"
"Kok Somi masih inget aja ya sama kamu. Tadi dia cerita,ketemu kamu di kelas"
Yoohyeon tersenyum kecut,"Emm iya"sambil muter muterin ponselnya yang ia taruh di atas meja.
"Kamu biasanya ketus deh sama aku,kok jawabnya lemes gini sih? Kamu beneran sakit ya? Ke rumah sakit yuk"
Yoohyeon mendongakkan kepalanya. Jadi selama ini dia ketus ya sama Rowoon? "Aku seburuk itu ya?"
Aku? Apa sih yang salah sama Yoohyeon ngomongnya pake aku - kamu trus ngomongnya lemes banget kayak ga makan seminggu.
"Ehh ga,bukan gitu. Aku ralat ya,biasanya kamu tuh semangat jadi ngomongnya agak kenceng kadang aku ampe kaget"
"Kak.."
Kak? Yoohyeon kenapa sih? Rowoon jadi ga nyaman kalau Yoohyeon malah jadi jinak begini. "I..iya?"
"Semuanya ga akan sama lagi kan ya?"
"Apanya?"
"Iya,ga akan sama"
Rowoon semakin ga paham ini Yoohyeon ngomongin apa dan arah pembicaraannya kemana. Nanya abis itu dijawab sendiri.
****
Yoohyeon mencoba untuk menenangkan pikirannya. Dia duduk di balkon kamar ditemani secangkir kopi.
Kayak ada yang ilang tapi apa? Kerasa kayak kosong banget, tapi apa? Perasaan Yoohyeon ga ngilangin apa apa. Yoohyeon menoleh ke belakang,boneka rilakkuma kesayangannya yang gedenya setengah tempat tidur itu masih bobo nyenyak di kasurnya. Kalo itu ilang baru deh Yoohyeon ngerasa hampa,kan tdurnya jadi ga rebutan tempat sama si rilakkuma.
Atau.. boneka ayamnya? Ga juga sih masih ada di sebelah boneka rilakkumanya. Trus apa yang ilang? Dompet? Hp? Masih kok.
Jreng..
Suara petikan gitar membuat Yoohyeon berdiri dari duduknya,ia tersenyum senang. Rowoon mau nyanyi apa hari ini ya?Tapi Yoohyeon salah,Rowoon tidak sedang berdiri di depan pintu gerbang rumahnya tapi di balkon kamar Rowoon dan di sebelah Rowoon ada Somi. Mereka berdua nyanyi sambil diiringi petikan gitar sama Rowoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Village (END) ✔️
ЮморCerita tentang beberapa warga Pink Village Cast : Sehun - Hayoung - Yoohyeon - Jinyoung Chanyeol - Eunji - Rowoon - Xiyeon Jongin - Naeun - Chaeyeon - Taeoh Baekhyun - Bomi - Taehyung - Jinsol Suho - Chorong - Jaehyun - Renjun Kyungsoo - Namjoo - He...