41. Om Jinyoung

352 39 59
                                    

Hai.. maaf ya baru lanjut.
Vote sama komen jangan lupa.
Happy reading ☺️


Sudah satu bulan berlalu dan sudah selama itu pula Jeno lebih banyak diam, mengurung diri di kamar. Jangan tanya apakah dia akan melanjutkan kuliahnya di korea, jangankan kembali ke korea, untuk sekedar keluar dari kamarnya saja Jeno enggan.

"Jen.. Makan yuk, kamu dari kemarin ga makan loh dek"bujuk Yoona mengusap kepala anak bungsunya.

"Mami makan sendiri aja"Jeno menarik Selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"Kak Jisoo pulang loh dek"Yoona harap, dengan menyebut nama anak pertamanya yang baru saja kembali dari australia itu bisa membuat Jeno keluar dari kamarnya.

Namun sia sia. Tak ada jawaban.

"Jeno.. lu ga mau salim nih sama kakak lu?"Teriak Jisoo yang berdiri di ambang pintu.

"Gue panggil Jeni kalo ga mau salim"ancaman yang biasanya manjur saat Jisoo gunakan untuk membuat adiknya menuruti perintah Jisoo.

Tapi.. lagi lagi tidak berpengaruh apapun.

"Itu Papi pulang ya kayaknya. Mami turun dulu ya"Yoona segera berdiri dari duduknya begitu mendengar deru mesin mobil memasuki pekarangan rumah.

Setelah Yoona keluar dari kamar Jeno, Jisoo mendekat dan duduk di tepi ranjang.

"Heh lu mau sampe kapan kayak gini"Jisoo memukul pantat Jeno.

"Ishh apaan sih lu rese. Pergi lu"usir Jeno yang wajahnya masih bersembunyi di dalam selimut.

"Jajan cotton candy yuk atau mau es krim vienetta? Mumpung lagi comeback. Gue beliin deh 12 kardus kalo lo mau"

"Ga"

"Ehh lu jaman dulu sampe nangis gulung gulung di pinggir jalan karena vienetta ga dijual lagi. Ayo ah buruan mandi trus berburu es krim"Jisoo menarik lengan Jeno hingga selimut Jeno tersingkap menampilkan wajah tirus namun sembab.

"Lu cari sendiri aja"ucap Jeno menepis tangan Jisoo.

"Jen.. lu perkosa Xiyeon karena dendam sama abangnya ya?"tanya Jisoo dengan nada lebih lembut tidak bar bar seperti sebelumnya.

Jeno mengubah posisinya menjadi duduk, menatap wajah sendu kakak perempuannya.

"Rowoon udah hamilin lu, kak. Dan dia ga mau tanggung jawab trus lo gugurin. Dan lu tau sekarang? Dia udah nikah, istrinya bentar lagi lahiran"

Ingatan Jisoo menerawang jauh mengingat masa SMA nya yang kelam. Masa SMA nya yang ia habiskan untuk mengejar Rowoon tapi Rowoon lebih memilih sahabat Jisoo, Jeon Somi.

"Gue emang awalnya niat mau bales dendam tapi gue akhirnya beneran cinta sama Xiyeon kak. Apalagi setelah dia ga ada, rasa cinta gue makin gede dan gue nyesel"

"Gue ga pernah minta lo bales dendam ke keluarga Rowoon. Lagian bukan Rowoon yang hamilin gue,Jen"Jisoo menundukkan kepalanya, jadi kesalahan adiknya berawal dari kebodohan masa lalu Jisoo.

"Kak.. lu jangan becanda ya. Gue udah bikin berantakan keluarga orang dan bikin cewek gue bunuh diri"

Tubuh Jisoo semakin terasa lemas, Jisoo pikir kata 'pergi' yang Jeno gunakan untuk Xiyeon adalah Xiyeon pergi ke negara lain bukan pergi ke dunia lain.

Air mata Jisoo menetes, andaikan Jisoo bisa menceritakan pada adiknya sebelum hal ini terjadi, pasti tidak akan seperti ini. Pasti tidak akan ada korban seperti ini.

"Yang hamilin gue Jungkook. Gue benci sama dia, gue maunya Rowoon. Jadi gue.. gue bohongin semua orang. Gue bikin Rowoon dikeluarin dari sekolah, gue bikin Rowoon di hajar habis habisan sama Papi"

Pink Village (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang