20. Maaf

399 43 40
                                    

🌟Jangan lupa vote dan komen 🌟
Rajin kan aku update nya? Kalo mau aku update tiap hari,komennya yg rajin juga 😝



Rowoon hendak memasukkan password pada panel pintu apartemen Eunji.

"Ga usah ngintip. Ga perlu tau password nya apa"Rowoon ngoceh begitu bukan ke temennya tapi ke Papahnya. Yang dari tadi berdiri di belakang Rowoon.

Chanyeol mencoba melirik password apartemen Eunji,biar kalo kesini lagi ga perlu mencet bel trus nunggu sampe lumutan sampe berkerak tapi ga dibukain pintu.

"Papa kan juga pengen tau Woon"Chanyeol berjinjit,Rowoon menutupi panel pintu dengan tubuhnya yang beberapa cm lebih tinggi dari Papa nya. Kan Chanyeol jadi nyesel nurunin gen tiang nya ke Rowoon,mana Rowoon tingginya lebih dari 190 kan nyusahin kalo pas begini.

"Ga Rowoon masukin nih passwordnya"Rowoon kesal sendiri dengan tingkah Papanya yang sekarang lompat lompat di belakangnya.

Clekk

Pintu terbuka dari dalam.

"Apaan sih bang,biasanya langsung masuk,ini kenapa diem depan pintu sambil nempel nempel ke pintu. Kan Xiyeon yang liat dari layar intercom jadi kesel sendiri"langsung deh kena semprot sama perempuan berwajah judes.

"Ngoceh mulu buntut kebo. Minggir lu ah. Gue kangen sama mama"Rowoon menyingkirkan tubuh adiknya dari depan pintu dan masuk ke apartemen Eunji.

"Loh. Papah?"Xiyeon kembali berdiri di depan pintu. "Papa ga boleh masuk. Ini batas suci kata mamah. Pintu ini batas suci"

"Kayak masjid aja segala batas suci. Minggir. Papa mau ketemu mama"

"Ga boleh"

Persetan dengan batas suci atau apapun itu. Chanyeol mengangkat tubuh Xiyeon ke pundaknya dan menutup pintu dengan kaki.

"Pah turunin ga? Xiyeon bukan karung beras"Xiyeon memukuli pundak Chanyeol

"Kamu kan emang gendut kayak karung beras"Chanyeol melangkah lebih masuk ke dalam apartemen istrinya

"Turunin!"

Brukkk

"PAPAHH!!!"Xiyeon memekik keras saat tubuhnya dijatuhkan tanpa perasaan di atas sofa.

"Ji.."

"Kampret"dan sebangsanya. Xiyeon misuh misuh. Papanya ga perduli dengan Xiyeon,malah mencari Eunji ke kamarnya.

Chanyeol membuka pintu kamar Eunji dan benar saja. Eunji disana. Sedang duduk di ranjang dengan Rowoon yang tiduran dan menjadikan paha Eunji sebagai bantal.

"Woon,keluar. Papa mau bicara sama mama"

"Apaan sih. Ga liat lagi apa?"Rowoon memeluk pinggang Eunji dengan erat.

"Mah,nanti kalau udah nikah sama Yoohyeon,Rowoon ga bisa begini lagi sama mama"

"Bisa dong. Kenapa ga? Kan Rowoon tetep anak mama"Eunji menarik hidung mancung Rowoon kemudian menundukkan wajahnya,mengecup kening anaknya yang berkilau melebihi kilau ubin masjid.

"Woon. Kamu ga denger papa bilang apa? Keluar"

"Mah,kayak ada suara ga sih?"Rowoon meraih rambut Eunji dan memainkannya.

"Ga usah didengerin. Abis ini mau mama masakin apa?"

"Semur jengkol aja mah biar makhluk yang ga suka jengkol pergi"Rowoon melirik sinis Papanya yang masih berdiri disana. Chanyeol tidak suka bau jengkol. Bahkan hanya bau masakannya pun Chanyeol benci.

Pink Village (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang