"Apa yang kau katakan?" -Sehun.
"Kenyataaan." -Min RaMin Ra pergi meninggalkan Sehun.
Skipss
Lay Guanlin :
"Apa kau bisa mengantar berkas yang tertingal diruanganku?""Yaa..nanti ku antar."
(Read)Min Ra memasang wajah muram, tak henti-henti nya Lay meminta mengantar berkas tengah malam seperti ini.
Tok-tok-tok
Diketuknya pintu rumah Lay.
"Cepat sekali." -Lay
"Ini berkasmu, aku pulang!" -Min Ra"Masuklah dulu, lagi pula kau pasti haus dan lelah." -Lay
"Kau tau aku lelah kenapa menyuruhku?" -Min RaLay menarik tangan Min Ra memasuki rumahnya dan menutup pintunya rapat-rapat.
"Tunggu ku ambilkan teh hangat untukmu." -Lay
Min Ra mengangguk dan menempatkan dirinya duduk diruang tamu.
"Ini teh mu." Beberapa saat kemudian Lay membawakan secangkir teh hangat.
"Makasi." -Min Ra
"Kau mau kemana?" -Lay dengan padangan lurus pada seseorang di hadapannya."Pulang!" Ucapanya membuat Min Ra berdiri memandang sejenak Lay sebelum akhirnya menengok sosok yang berada di belakangnya.
"Sehun?" -Min Ra
"Min Ra?" -Sehun"Kalian saling kenal?" -Lay
"Aku pulang dulu." Min Ra terburu-buru pergi meninggalkan rumah Lay.Lagi-lagi perasaan kacau kembali pada hati Min Ra.
Bertemu Sehun seakan bahagia dan menderita. Min Ra masih saja mengingat rasanya pada Sehun.
"Tunggu Min Ra." Sehun memegang tangan Min Ra yang begitu dingin.
"Lepaskan!" -Min Ra"Kau kedinginan, biar ku antar pulang." -Sehun
"Tidak perlu." -Min Ra"Kekebalan mu tak tahan dengan angin malam, kau akan sakit." -Sehun
"Tidak." -Min Ra"Malam ini saja, aku tidak ingin kau sakit." -Sehun.
"Cukup Sehun aa! Kenapa kau membuatku mengingat segalanya! Jalan kita sudah berbeda ingatlah." Bentak Min Ra disusul air mata yang menetes"Aku masih mencintaimu" -Sehun
"Kau tidak waras!" -Min Ra
"Dengar ak--" ucapan Sehun berhenti ketika Min Ra pergi meninggalkannya."Kenapa kau tak ingin mendengarkan ku,..aku masih menunggumu.. tidak akan ada yang bisa menggantikanmu." Ucap Sehun pada batinnya.
Perasaan Min Ra dibuat campur aduk.
Dia tidak bisa membohongi hatinya jika ia masih mencintai Sehun dan berharap kembali bersamanya.Kenangan itu terlalu indah untuk dilupakan tetapi juga menyakitkan untuk diingat.
Skipss
"Min Ra?" Lirih Guanlin menyapanya
"Hm?" Min Ra lemas"Apa kau sakit?" -Guanlin
"Aku tidak apa." -Min Ra"Jika kau merasa tidak enak, akan lebih baik kau pulang saja dan istirahat." -Guanlin
"Tidak terima kasih tapi, apakah aku bisa meminta sesuatu padamu?" -Min Ra"Apa?" -Guanlin
"Ku mohon jangan mencoba mempertemukanku dengan temanmu, Oh Sehun". -Min Ra"Aku tidak tahu apa hubunganmu dengannya hingga sikapnya seperti itu, tapi Min Ra kami sudah berteman sejak lama. Wajar jika dia sering bertemu denganku. Dan kau, managerku." -Guanlin
"Apa maksudmu?" -Min Ra
"Aku hanya--" ucapan Guanlin terpotong ketika Min Ra membantahnya
"Aku tidak menyangka kau lakukan ini." -Min Ra.Guanlin mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan Min Ra.
Hari berlalu, Min Ra dalam keadaan masih gelisah.
Kali ini firasatnya tidak enak, seperti akan ada hal buruk tapi entah apa.
"Baiklah aku akan kesana." Guanlin terburu-buru.
Min Ra mengehentikannya dan bertanya apa yang terjadi.
"Guanlin-aa" -Min Ra
"Ya?" -Guanlin
"Kau mau kemana buru-buru sekali." -Min Ra"Sehun kemarin kecelakaan, dia ada dirumah sakit sekarang. Dan aku akan kesana menjenguknya." -Guanlin
"Apa? Aku ikut denganmu." -Min Ra
KAMU SEDANG MEMBACA
SCREAT LOVE [Osh]✓
Fanfic[18+ RANDOM PART] [COMPLETED] [COMPLETE] Kalimatnya terhenti ketika Sehun mengecup manis bibirnya. Min Ra tak menyangka Sehun bertindak lebih dari seorang bos yang khawatir pada staf nya. Follow sebelum baca!! Votemment jangan lupa. Author Pemula, T...