Part 22

1.8K 100 1
                                    

"Min Ra?" Ucap Yerin.

Min Ra tak menghiraukan kalimat Yerin yang ada dalam pikirannya hanyalah Sehun.

"Bagaimana keadaannya?" -Min Ra
"Dia kritis dan masih belum sadarkan diri." -Dokter

"Apa maksudnya dok?" -Min Ra
"Berdoa saja agar dia cepat sadar! Saya tinggal. Permisi." -Dokter

Selepas dokter pergi ke ruangannya.
Tanpa permisi Min Ra memasuki ruang icu tempat Sehun di rawat.

Sehun terbaring lemah tak berdaya diataa ranjang rumah sakit.

Air mata Min Ra begitu derasnya.

"Kenapa kau seperti ini? Bangunlah Sehun-aa aku disini.. Sehun? Ku mohon, lihat aku.."

Min Ra tak kuasa melihat keadaan Sehun saat ini.

Dipeluknya badan kekar Sehun yang tak berdaya dihadapannya.

"Min Ra?" Lirih Yerin memegang pundaknya

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Min Ra memandang tajam Yerin yang tak berkutik sedikitpun.

"Apa kau tidak dengar! Yerin aa!" Bentak Min Ra masih dengan air matanya.
"Aku tidak tahu, dia bilang akan menemuimu." -Yerin.

"Tenanglah Min Ra." -Lai
"Kalian pergilah, aku akan menunggu nya disini." -Min Ra

"Tidak, ada Yerin disini kenapa kau--" Lai terhenti

"Pergi" -Min Ra

"Ku bilang pergi !" Ucap Min Ra begitu keras.

Guanlin dengan berat hati meninggalkan Min Ra yang berusaha membangunkan Sehun.

Skipss

Pukul 22.09 Kst

Hampir 4 jam Sehun tak sadarkan diri.

Min Ra tertidur dengan keadaan duduk disampingnya.

Tangannya yang melipat masih menggenggam tangan dingin Sehun.

"Min Ra?" Lirih Sehun merintih menyebutkan nama Min Ra.

Melihat Sehun memanggil namanya dalam keadaan tak sadar, Min Ra beegegas memanggil Dokter.

"Bagaimana keadaaanya sekarang?"

15 menit kemudian.

"Dia sudah membaik, sebentar lagi dia kan sadar." -Dokter.

Min Ra kembali menemui Sehun.

"Min Ra?" Lirih Sehun memandang kekasihnya
"Kau sudah siuman?" -Min Ra

"Memangnya apa yang terjadi padaku?" -Sehun.

"Aku benar-benar takut kehilanganmu, melihat kau yang tak sadar dengan semua luka itu.. ak--" Min Ra kembali menangis dihadapan Sehun.

"Aku tak apa! Berhentilah menangis atau akan membuatku semakin buruk!" -Sehun.

"Jangan katakan itu, hiks" -Min Ra

Skipss

Pukul 05.03 Kst

Min Ra tertidur pulas di samping Sehun, tangan Sehun yang mengelus rambutnya sontak membuatnya bangun.

"Kau sudah bangun? Maafkan aku, aku-"
"Kau pasti lelah semalaman terjaga untukku." -Sehun memotong kalimat Sehun.

Min Ra menghela nafas dalam-dalam

"Selamat pagi." Dokter datang dengan perawat yang mendorong meja yang penuh tatanan sarapan untuk Sehun.

"Pagi" -Min Ra
"Perkembangan mu cukup pesat, dua sampai tiga hari lagi kau boleh pulang." -Dokter

"Tidak bisa kah besok?" -Sehun
"Besok? Boleh asal kau mau datang sekedar check up kondisimu?" -Dokter menyarankan

"Baiklah." -Sehun.

Dokter melepaskan infus Sehun dan pergi meninggalkannya.

"Kenapa secepat itu? Harusnya lusa saja." -Min Ra
"Aku benci rumah sakit." -Sehun

"Jangan sakit kalo begitu." -Min Ra
"Sekarang menjadi tugasmu merawatku!" -Sehun.

"Kau sudah-"

Chup

Mim Ra berusaha menghindar, tidak semudah itu tangan Sehun berhasil menahan tengkuk lehernya.

Lumatan nya semakin dalam hingga Min Ra sedikit melangkah maju agar Sehun lebih leluasa bermain.

"Kau merindukannya?" Sehun menghentikan permainannya.
"Apa maksudmu?" -Min Ra

Ke-esokan harinya,

Min Ra menjemput Sehun di rumah sakit, karena hari ini dia akan pulang.

Min Ra mengantarnya menggunakan taksi pesanannya yang sudah menunggu diluar.

"Ini kemana? Aku tidak tahu sekarang kau tinggal dimana?" -Min Ra
"Pulang ke rumahmu kalo begitu." -Sehun

"Sehun-aa!"

Sehun mengecup pipi kanan Min Ra dengan gemas dan senyum manis dibibirnya.

SCREAT LOVE [Osh]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang