19. MESYA

3.6K 89 0
                                    


"Kenalin sayang ini Mesya" ujar Kenan memperkenalkan Mesya.

Amara menatap dengan haru seekor anak anjing didepannya.

Tangannya terbuka menyambut datangnya Mesya yang berlari lari kecil ke arahnya.

"Yaampun Kenan lucu banget" Ujar Amara terbuai akan pesona Mesya.

"Aku tau yang aku emang lucu dari lahir" Balas Kenan dengan sangat percaya diri.

"Astaga ih gila nemu dimana?" Tanya amara antusias mengabaikan candaan Kenan, bahkan sekarang Ia melupakan luka yang baru saja digores Kenan karena tiba-tiba mood nya full dalam sekejap.

"What nemu?! Aku beli lah masa nemu sih" Protes Kenan.

Amara mulai larut bersama mainan barunya, Ia bahkan terus menunjukkan tawa bahagianya ketika menggelitiki perut Mesya alias anjing baru Kenan.

"Kamu suka?" Tanya kenan saat melihat binar Mara.

"Suka bangett serius"

"Sukur lah ngga sia-sia aku beli, kalo gini kamu jadi makin sering mampir kesini" Gumam Kenan yang sayang nya didengar oleh Amara.

"Aku mampir juga buat ketemu caca ya bukan kamu"

"siapa caca?"

"Itu panggilan sayang aku buat mesya" Ketus Amara.

"Yaelah aku yang pacar kamu aja ngga ada panggilan sayang"

"Yaudah kamu mau aku panggil caca juga?"

Kenan mendelik.

"Ngga! ngga! Aku bercanda"

Amara tersenyum miring melihat raut Kenan yang berubah jadi bete, dah lah biarin aja si Kenan marah biar ngga banyak ngomong dia.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam tapi sayangnya Amara belum mau pulang, buktinya dia sekarang malah tiduran di lantai tepat di samping kandang Mesya tempat si kecil anjing tidur.

"Sayang berdiri dong kamu bisa masuk angin ntar kalo tiduran disitu terus" Tegur Kenan tapi tak Amara hiraukan.

"Sayang kalo kamu ngga mau berdiri aku jual lagi besok Mesya nya"

Seketika Amara bangkit berdiri lalu menghampiri Kenan yang sekarang tengah duduk sambil melipat tangan didepan dada.

"Yang kamu tuh kalo jahat jadi jelek sumpah" Amara mendengus ketika mendudukkan bokongnya di sofa samping Kenan.

"Biarin, kamu aja ngga mau dengerin kata aku"

"Yaudah kalo gitu sebelum kamu jual caca aku bakalan lebih dulu nyuri dia! Kamu hati-hati aja kalo anjing kamu ilang berarti aku yang curi" Amara menyeringai membuat Kenan semakin kesal.

Tanpa basa-basi Kenan menarik pinggang Amara dengan kecepatan kilat hingga membuat bokong gadis itu berada di atas pangkuan Kenan.

Melihat Kenan yang balas menyeringai Amara jadi ciut sendiri, mampus mana disini sepi lagi. Duh jadi nyesel tadi nolak pas ditawarin pulang.

"Are you ready honey?"

Kenan melahap habis bibir lawannya hingga membuat Amara merasa pengap sendiri. Pukulan ataupun tarikan pada rambut Kenan tak mampu memberhentikan aktivitas Kenan yang ada cowo itu semakin menggila dan tentu saja membuat Amara gila juga.

Lagi-lagi Amara luluh, gadis itu hanya menerima serangan-serangan yang dilayangkan Kenan untuknya, kedua tangan Kenanpun kini sudah mendarat indah di atas gunung kembar Amara.

Semburat merah itu kembali muncul di kedua pipi gadisnya membuat Kenan tersenyum tipis ditengah ciuman mereka.

****

Semalam Amara diantar pulang oleh Kenan sekitar jam setengah dua belas malam, keterlaluan memang tapi itu lebih baik menurutnya dari pada Ia harus bermalam di kandang buaya coba, bisa dilahap habis habisan dia.

Selesai berkemas Amara menunggu Sisi di ruang tamu, semalam Ia juga telah memberi tahu Kenan supaya tidak perlu menjemputnya karena Mara lagi ada supir cadangan.

"Ra mobil lo ada garansinya kan?" tanya Sisi hati-hati ketika mereka berdua sudah dalam perjalanan menuju sekolah.

"Ya, kenapa emang?"

"Huhh untunglah" Amara mendengar Sisi menghembuskan nafas lega jadi curiga.

"Woi lo apain mobil gue?" Seketika Amara panik Ia sampai meminggirkan mobilnya secara tiba-tiba.

"eh kagak ngapa ngapain kok" Sisi mencekal tangan Amara yang hendak keluar untuk memeriksan keadaan jasmani mobilnya.

"Jangan bilang lo nyosor pembatas jalan lagi? Awas aja kalo lecet" Amara bahkan sampai menekan kata lagi, untuk menggambarkan sesering apa Sisi lengah ketika berkendara di jalan raya.

"Hehe dikit aja kok"

"Untung lo sahabat gue!" Amara menepuk lengan sisi dengan gemas. Ngga lagi-lagi deh nyuruh tuh anak nyupir sendiri, bisa tamat riwayat si chimo aias nama mobil Mara.

Sekarang iya nabrak pembatas jalan lah besok apalagi? kalo dipikir-pikir kayaknya Amara harus masukin Sisi ke kursus mobil untuk yang kedua kalinya deh.

"Eh Ra! Ra! Amara!!" Sisi mengguncang bahu Amara heboh.

"Paansih kampret ngagetin aja"

"Liat tuh! Kenan boncengin siapa?"

Seketika Amara menatap keluar, ke arah motor yang baru saja melewati mobilnya yang tengah berhenti.

Amara hapal betul motor dan jaket si pengendara, tapi yang dibelakang? Kayaknya cewe itu familiar deh.














Plis nan brengseknya jangan dimunculin dulu.

My Possessive Boyfriend is Troublemaker #Wattys2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang