"Lu bilang aja tugas nya sama,lu juga punya kan tugas PKN?" tanya ila memastikan.
"Iya si," ucap despita tenang.
"Ywdh lah gitu aja" ucap Nazwa.
"Sekarang telpon aura ren,telponn"pinta Nazwa kepada Reni.
Reni pun menarik ulur beranda kontak Hanphone nya dan mencari kontak aura,tanpa waktu lama kontak aura sudah di temukan.
Tutt.....
Tutt....
Tutt....
"ga di angkat wa"ucap Reni
"Duh wa begimana inii ka aldy nelpon lagi" ucap Reni panik seketika.
"Angkat trus speaker" ucap ila.
"Halo kak?"
"Reni beneran ga ngeliat ila,Nazwa despite?ka Rama udah marah marah ini."
"Katanya dia lagi kerja kelompok ka,"
"Kerja kelompok di mana?"
Reni pun langsung melihat ke arah gw Nazwa dan despita secara bergantian yang mengisyaratkan 'jawab apaan?'.
"Di rumah puja" ucap ila tanpa lagi lagi tanpa suara.
"Dirumah puja ka"
"Rumah puja dimana ren"
Lagi lagi Reni melirik kearah kami secara bergantian.
"Gatau soalnya orang nya sering pindah pindah rumah" Ucap ila tanpa suara.
"Hmm,gatau dah ka,soalnya puja sering pindah pindah rumah"
"Yang kamu tau dimana?"
"Kaga tau soalnya aku ga pernah ke rumahnya" ucap ila tanpa suara.
"Engga tau deh,soalnya ga pernah main ke rumahnya"
"Ren serius sekarang ila,despita Nazwa dimana" ucap ka dwi
"Skrng ka rama lagi marah marah" lanjut ka dwi.
*ka dwi itu kaka senior ya danton terbaik sebelum ka wulan di SMA wings high School.
Tingtong....tingtong...
Beli rumah Reni terdengar nyari di kuping mereka ber 4 yang tengah kebingungan.
Reni berjalan menuju arah tangga,dan refleks langsung berbalik.
"Gila ka dwi ama ka aldy."
Ila,despita,Nazwa mereka semua panik mereka langsung kebingungan di pikiran mereka sekarang adalah mereka harus mengumpat dimana,dan bagaimana caranya terhindar dari amukkan pelatihnya itu.
Ila dan despita mengumpat di kamar dan Nazwa mengumpat di kamar mandi.
Karena kamar Reni tidak begitu aman Ila dan despita keluar dan menuju kamar mandi tempat Nazwa mengumpat.
Tok tok tok....
"Ila,Nazwa,despita keluar lu pada" ujar ka aldy sambil mengetuk pintu kamar mandi atau lebih tepat nya menggedor pintu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER
Teen Fiction[ON GOING] Ini cerita kami, kami memang pengacau tapi bukan berarti kami buruk. Teguran teguran bukan menjadi penghalau bagi kami. Menyesal bukan berarti kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Kami merupakan pengaruh besar bagi se...
