Jam menunjukkan pukul 15.15 menit waktu Indonesia bagian barat. Tepat lima menit sebelumnya film yang berjudul 'dua garis biru' yang di perankan oleh Angga Aldi yunanda dengan Adisty zara telah usai.
Saat ini nazwa, ila, despita, Reni, puja, Tiara beserta tuan rumah yaitu aura masih berada di ruang khusus ini. Mereka sudah terlanjur nyaman jika harus keluar, untuk itu mereka semua menunda kepulangan mereka ke rumah masing masing.
Nazwa dan Reni sibuk memainkan hanphone mereka masing masing dengan sesekali memunculkan sebuah lengkungan yang menghiasi bibir mereka. Jika kalian bertanya kenapa mereka bisa seperti itu? Bagaikan orang gila yang tengah tersenyum kepada benda mati. Mereka seperti sudah pasti di karenakan oleh dua kekasih yang tengah mereka perjuangkan. Jika Reni? Itu sudah pasti, tapi jika nazwa? Hubungannya masih terombang ambing.
Sedangkan aura,ila, despita, puja dan Tiara tengah sibuk memakan camilan yang masih tersisa banyak. Bukan camilan yang sudah di sediakan sebelum film di mulai, tapi jika di hitung hitung camilan yang sama sudah mereka terima sudah sebanyak 4 kali, dan ini adalah camilan ke 5 yang baru saja sampai saat film sudah selesai. Dengan sesekali mereka memakan camilan dengan mengecek ponsel mereka masing masing, jika ada yang mengirimkan pesan kepada mereka akan mereka jawab sesuai mood. Jika tidak, ya mereka akan kembali memakan camilan tersebut.
Nazwa dan Reni pun ikut adil untuk menghabiskan camilannya.
"Gua mau ke kamar mandi Ra." Ucap despita tiba tiba.
"Kebelett..." Imbuhnya sambil berdiri.
"Yaudah sana." Jawab aura sambil mendongak menatap despita yang menjulang tinggi di sana.
"Tapi tau kan?. Masih yang dulu sih." Imbuhnya. Despita mengangguk sebagai jawaban, setelah itu ia berjalan dengan sedikit berlari menuju pintu ruangan khusus ini. Ia benar benar sudah tidak tahan kali ini, mungkin saja karna ia terlalu banyak minum fanta. Tapi jangan salahkan dirinya, warna merah yang berasal dari fanta tersebut terlalu menggodanya untuk segera meminumnya hingga kandas.
"Gak ada film lagi ra?, Drakor gitu misalnya?." Ucap ila memulai ketika despita sudah tidak terlihat di ruangan ini.
"Ada sih tapi cuman beberapa episode doang. Mau?" aura menengok ke arah ila sambil menjawab dengan nada bertanya di akhirnya.
"Drakor apa dulu?." Tanya ila. Takut takutnya dirinya sudah menontonnya.
"Ada Goblin,100 days my prince, the Heirs, hotel de Luna, train to Busan sama the legends of blue sea." Jawab aura menyebutkan satu per satu judul drama Korea yang ia punya.
Ila mendesah kecewa. Kenapa Drakor yang dimiliki oleh temannya itu sudah ia tonton semua?.
"Kenapa? Lu udah nonton?." Tanya aura saat mendengar nada kecewa yang di lontarkan oleh temannya itu.
"Udah semua."
"Gila! Gua aja belum rapih sama goblin." Pekik aura sambil menatap tak percaya ke arah ila.
"Emang lu goblin baru episode berapa?" Tanya ila.
"Baru pengen ke episode 10."
"Awas ati ati. Di episode 10 ada scann kiss nya."
"Serius?"
"Iya. Ngapain gua boong."
"Gob.lin. Goblok nyebelin." Ucap nazwa frontal. Setelah itu ia terekekeh.
Ila menengok ke arah nazwa, "dihh!." Jawab ila tidak terima.
"Apa?." Tanya nazwa saat melihat tatapan tidak bersahabat yang di lontarkan oleh temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER
Teen Fiction[ON GOING] Ini cerita kami, kami memang pengacau tapi bukan berarti kami buruk. Teguran teguran bukan menjadi penghalau bagi kami. Menyesal bukan berarti kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Kami merupakan pengaruh besar bagi se...