"Maaf Bu" cicit ila.
"Maaf maaf,kamu juga ila kamu ini ketua OSIS disini!tapi perilaku kamu tidak mencerminkan seperti layaknya ketua OSIS!ibu juga bingung kenapa semua orang bisa memilih kamu sebagai ketua OSIS!" ucap tajam bu izza kepada ila.
"Ohshittt!lagi lagi kedudukan ku sebagai ketua OSIS harus di bicarakan!bangsat!" ucap ila dalam hati.
Matanya sudah memanas,hatinya sudah menggebu gebu,kuku yang semula berwarna pink kini sudah berubah warna menjadi putih,rahangnya sudah mengeras ila menahan semua gejolak yang ia rasakan agar tidak meledak saat ini juga.
"Kamu ini juga anak dari pemilik yayasan!tapi begini juga kelakuan kamu ila?!kamu juga Nazwa!kamu ini anak dari Kepala sekolah disini tapi sifat dan kelakuan kamu sama seperti ila tidak benar benar mencerminkan kelakuan yang seharusnya nya!"
Nazwa menutup matanya berusaha untuk menetralkan semua kemarahan nya saat ini,tangannya sudah mengepal keras,rahangnya mulai mengeras ketika mendengarkan ucapan guru yang sedang berbicara didepannya ini.
"Dan kalian berempat!ibu tau kalian ini anak pemilik donatur terbesar sekaligus anak anak high disekolah ini!tapi sekali lagi kalian tidak mencerminkan kelakuan yang baik tetapi malah sebaliknya!" ucap bu izzati sekali lagi.
Mereka ber 6 sudah memejamkan mata mereka agar kemarahan mereka tidak keluar dihadapan guru yang sedang berbicara di depannya ini,tangan mereka sudah mengepal kuat,rahang mereka mulai mengeras.
"Kamu ila!apakah orang tua kamu tidak mengajarkan untuk berperilaku sop--" ucap bu izza tapi terpotong oleh suara dingin seseorang.
"Anda boleh menghina saya!Tapi tidak dengan keluarga saya" ucap ila datar dan dingin,tetapi masih memejamkan matanya.
Bu izzati sudah jengah dengan semua kelakuan anak didiknya ini terlebih lagi adalah mereka ber 8,tapi kali ini mereka hanya ber6.
Bu izzati sudah kehilangan kesabaran nya dan...
Brakk...
Bu izzati berdiri lalu menggebrak meja yang ada di depannya itu "JAGA UCAPAN KAMU ILA!!!".
"Kalian ber 6 ibu skors selama 3 hari ditambah seminggu untuk membersihkan seluruh ruangan yang ada di sekolah ini?!"
"Surat skors kalian akan keluar besok!dan skors kalian akan dimulai dari besok setelah kalian menerima Surat skors dari pihak sekolah!" ucapnya lagi.
"Kenapa?kenapa hanya kami yang menerima skors ini?kami hanya tidur dikelas saja,sama seperti teman teman kami yang lainnya?tapi hanya kami yang mendapat surah skors!" ucap Nazwa dengan nada sedikit membentak.
"Karna kalian sudah kelewatan!" tegas bu izzati.
"Sudah jangan bertingkah atau kalian ingin ibu tambah kan hukumannya!sekarang cepat keluar dan berdiri seperti semula seperti teman teman kamu."
Dari pada semakin memperkeruh keadaan dan hukuman mereka di tambahkan Nazwa dkk pun berjalan gontai menuju pintu dari ruang terkutuk tersebut.
Semua orang kembali menatap Nazwa dkk dengan tatapan?entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER
Teen Fiction[ON GOING] Ini cerita kami, kami memang pengacau tapi bukan berarti kami buruk. Teguran teguran bukan menjadi penghalau bagi kami. Menyesal bukan berarti kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Kami merupakan pengaruh besar bagi se...