"lo maura?jangan cari gara gara mulu! Lu udah kelas 12!bisa aja gw bikin lu dan para antek antek lu ini dikeluarin sekarang juga dari sekolah ini!"tukas ririn cepat.
"lo salah kalo cari masalah sama kami! Kuy cabut" lanjut nazwa.
"dan buat lo maura sama para antek antek lo ini!dan lo semua yang lagi nyaksiin ini semua dilapangan! Jangan ada yang berani buat ngadu ke guru soal ini! Atau kalian semua gabakal tenang selama sekolah disini!" ancam meirina kencang dengan nada gertakan didalamnya.
Semua orang yang mendengar nada ancaman dari ririn hanya meneguk saliva mereka dengan susah payah,termasuk maura dkk.
Setelah mengatakan ancaman tersebut nazwa dkk pergi meninggalkan lapangan.
✈✈✈
"ren,lu lagi deket sama akmal?"tanya ririn ketika mereka semua sudah berada di dalam kelas 11 IPA 2.
"e-enggak" gugup reni.
"jujur aja ren?"pancing ririn lagi,dengan tatapan menantang reni,tajam.
"enggak rin"jawab reni santai.
"gini ya ren,kalo si kintan itu gamungkin ngomong kaya gitu kalau dia ga ngeliat langsung" ujar ririn sambil terkekeh sinis diakhirnya.
"enggak rin"
"kalo emang iya juga enggak kenapa napa kali" ujar ririn sambil tersenyeum kanan.
"seterah lu deh rin" ujar reni, lalu melenggang pergi.
"lu cemburu?" satu pertanyaan lolos dari aura.
"enggak cemburu,"jeda ririn "gimana ya, semua orang juga pasti ngalamin hal yang sama kaya gw, bayangin baru seminggu yang lalu dia putus dari gw tapi dia udah deket ama reni, temen gw sendiri" jawab ririn dengan menatap lekat iris mata aura.
"iya sih, tapi ya mau gimana lagi" jawab aura.
"walaupun dia ama gw cuman berjalan beberapa bulan doang, tapi kan kenangannya tuh banyak ra,secepat itu dia ngelupain?"tanya ririn diakhir kalimatnya.
"kalo gitu, kenapa lu putusin?" kali ini bukan aura yang bertanya melainkan puja.
"ya lu lu pada tau kan,kenapa gw putusin dia?"tanya balik ririn kepada nazwa dkk.
"lagi lagi gw harus ngalamin yang kaya gini kemarin yura ama danang,trus sekarang reni ama akmal, besok siapa?" ujar ririn.
Nazwa dkk hanya mengangguk saja sebagai jawaban,karena mereka tidak tahu harus menjawab apa dan harus berbuat apa jadi mereka semua hanya mengangguk saja.
"lu ama anas gimana wa?"celetuk ila sambil terkekeh.
"l-lah ngapa anas dah?"jawab nazwa sambil tersenyum malu.
"kita ga jajan jajan sih wa?"tanya despita sambil tertawa.
"tau lu"sarkas aura,tiara,dan puja berbarengan.
"masih otw"ujar nazwa sambil tertawa.
"otw mulu dari kemaren"ucap despita menampilkan senyum jahilnya, lalu tertawa.
✈✈✈
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER
Teen Fiction[ON GOING] Ini cerita kami, kami memang pengacau tapi bukan berarti kami buruk. Teguran teguran bukan menjadi penghalau bagi kami. Menyesal bukan berarti kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Kami merupakan pengaruh besar bagi se...
