Bof 16

351 22 4
                                    

Hai gaes...terima kasih ya kamu yang udah setia nunggu in cerita ini up date. Aku usaha in setiap hari nulis sedikit2, biar gak kelamaan update.

Jangan lupa baca juga cerita ku yang lain, klik profil ku, biar kamu bisa baca cerita ku yang lain.

Ok, met baca...sorry kalau ada typo.

***

Dengan langkah gontai Aditya memasuki rumah nya. Sudah jam dua pagi dan dia baru bisa pulang karena Arbella terus menahan nya dengan sejuta alasan. Untung lah akhir nya gadis itu tertidur dan Aditya pun langsung bergegas pulang.

"Gila...jam berapa ini Dit?"

Pertanyaan Aluna mengejutkan Aditya.

"Jam dua kak...kok belum tidur?" tanya Aditya balik sembari menghampiri kakak nya yang tengah ada di ruang tv.

"Nggak bisa tidur, mikirin kamu..." jawab Aluna jujur.

"Adit bingung kak...harus gimana, harus apa?" tanya Aditya dengan wajah lelah.

"Kamu harus secepat nya memutus kan, kalau di biarkan terus, semua pasti terluka." saran Aluna sambil berjalan ke arah dapur.

Aditya pun mengikuti kakak nya dan duduk di meja makan. Aluna mengambil dua cangkir dan segera menyeduh teh untuk Aditya dan dia sendiri.

"Minum Dit..."

"Makasih kak...ehm, menurut kakak, Rana udah tidur belum ya?"

"Tadi sih dia baru masuk kamar jam satu, habis ngobrol juga sama kakak. Tapi heran deh Dit, Rana sama sekali nggak menyinggung soal Bella. Kayak nya dia biasa aja."

Aditya menghela nafas...

"Adit juga bingung kak, apa dia seneng ya Bella dateng."

Dahi Aluna berkerut, bingung...

"Maksud kamu?"

"Dia kayak nggak cemburu gitu...terus kok bisa ya, dia malah bilang sebagai sepupu Adit. Mungkin dia seneng akhir nya bisa lepas dari pernikahan kami..."

"Kakak yakin Rana bukan orang yang kayak gitu...walaupun kita nggak tahu gimana perasaan dia ke kamu sebenarnya."

Aditya terdiam...

"Boleh nggak kakak tanya?"

Aditya memandang kakak nya sekilas, lalu mengangguk.

"Sorry nih...kalian udah itu belum?"

Aluna terlihat ragu-ragu, namun akhirnya tetap bertanya.

"Itu apa an sih kak?"

Aditya bukan tak tahu, tapi kenapa juga kakak nya harus bertanya seperti itu.

"Bercinta Dit...bercinta...astaga, gitu aja masa nggak tahu."

Aluna bersungut kesal dengan adik nya yang pura-pura polos.

Adit tersenyum melihat kakak nya memasang wajah cemberut.

"Lagian kakak tanya nya yang nggak-nggak..."

"Ya wajar lah...kan kamu sama Rana udah sah. Tapi sih berdasarkan pengamatan kakak, kayak nya belum..."

Kirana menatap Aditya dengan penuh selidik.

"Belum kak..."

Aditya menjawab dengan menunduk.

"Hahaha..."

"Kakak...malem-malem berisik."

Aluna tertawa mendengar jawaban adik nya.

"Kok bisa belum sih Dit?"

Because  of you... ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang