Bof 19

379 20 9
                                        

Semalam setelah sempat datang ke rumah Kevin, Adit akhirnya memutuskan pulang ke rumah.

Kevin terus mendesak nya untuk pulang dengan mengatakan sebaiknya Adit pulang agar Kirana tak salah paham.

Kalau dipikir benar apa yang Kevin katakan, kalau Adit tidak pulang ke rumah, pasti Kirana akan berfikir semalaman Adit bersama Arbella, woah...sesuatu yang tidak ingin Adit alami.

Masih pukul empat pagi saat Adit membuka mata. Semalam dia pulang jam satu dan Kirana sudah tertidur.

Saat ini pun, entah kenapa Kirana belum juga bangun. Biasa nya selalu Kirana yang bangun lebih dulu, tapi seperti nya hari ini Adit berkesempatan memandangi wajah cantik istri nya yang masih tertidur.

Sangat nyenyak namun tidur dengan dahi berkerut bisa di pastikan istri nya ini tengah memimpikan sesuatu yang tidak bisa di bilang baik.

Dengan jari telunjuk, pelan Adit menyentuh kening istri nya. Dan benar saja, sekarang sudah terlihat lebih rileks.

Adit pun mengusap sayang rambut istri nya. Kemudian tangan nya ganti menyentuh pipi Kirana.

Adit tersenyum, karena Kirana sama sekali tak terusik oleh perbuatan nya.

Kalau di pikir sebenarnya Adit harus bersyukur mendapatkan Kirana.

Walaupun entah seperti apa kehidupan percintaan nya sebelum bertemu dengan Panji, namun Adit meyakini istri nya masuk kategori gadis baik-baik.

Panji adalah orang yang sangat selektif, jangan kan memilih istri, memilih makanan atau pakaian saja bisa menghabiskan waktu seperti seorang wanita.

Adit kembali tersenyum mengingat mendiang kakak nya. Kalau bukan karena Panji, dia tidak akan mungkin menjadi suami Kirana.

Harus diakui Adit sudah jatuh cinta pada gadis ini. Sejak kapan? Entahlah...harusnya Adit senang Bella ada di Indonesia, tapi yang terjadi justru sebaliknya, dia takut Bella akan menyakiti Rana, dan bagian terparah nya adalah Adit takut Rana akan meninggalkan nya.

Sangat naif memang, tapi seperti itulah yang Adit rasakan. Adit masih menyayangi Bella tentu saja, namun entah hilang kemana rasa cinta nya pada Bella saat ini?

Kirana sedikit bergerak, dan Adit menarik pelan tangan nya dari pipi Kirana.

Saat melihat istri nya kembali diam, rasa ingin menyentuh itu datang lagi. Dengan lembut Adit menyentuh rambut istri nya dan mengusap dengan sayang, sampai kemudian perlahan Kirana membuka mata nya.

Adit terkejut, namun menarik tangan nya yang tengah mengusap rambut Kirana sudah pasti akan jadi pilihan bodoh kalau sampai dia lakukan.

Kedua nya hanya diam dan saling berpandangan.

Tangan Adit masih mengusap rambut Kirana.

"Maaf bikin kamu bangun." ucap Adit.

Kirana menggeleng pelan.

"Rana yang minta maaf, karena terlambat bangun." jawab Kirana pelan.

Adit tersenyum.

"Mas semalam pulang jam satu, tapi kamu udah tidur."

Entah kenapa juga Adit harus menjelaskan nya? Ah benar, Adit tak mau Kirana salah paham.

Kali ini Kirana yang tersenyum. Ada perasaan lega mendengar pengakuan Adit.

Kirana belum tahu apa nama yang tepat untuk perasaan nya pada Adit. Yang jelas dia selalu nyaman saat bersama Adit, dan mendadak merasa kehilangan saat Adit tak ada.

Semalaman bahkan dia menangis begitu Adit meninggalkan nya menemui Arbella.

Apa mungkin dia sudah jatuh cinta pada suami nya?

Because  of you... ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang