Saat ini Aditya sedang berada di ruang kerja nya, setelah menyelesaikan pekerjaan nya Adit masih betah berlama lama di ruangan nya. Senyum bahagia tak pernah lepas dari wajah nya, sesekali mengecek ponsel nya lalu kembali tersenyum.
Ya, pria muda itu sedang melihat pesan yang di kirim kan Kirana siang tadi saat dia di kantor. Hanya menanyakan tentang apakah dia sudah makan atau belum? Namun itu sudah membuat Adit melayang di langit ke tujuh.
Adit sendiri pun sebenar nya heran kenapa dia harus sebahagia ini hanya karena membaca pesan dari istri nya.
Apa benar ya yang waktu itu pernah kak Luna pernah bilang, dia dan Kirana pasti lambat laun akan saling jatuh cinta. Tapi benarkah hanya dalam waktu sesingkat ini? Dan lagi apakah Kirana juga punya perasaan yang sama dengan nya?Aditya menghela nafas ketika memikirkan tentang perasaan Kirana. Bagaimana kalau ternyata Kirana tidak mempunyai perasaan apa-apa pada nya? Merasa penat, Adit pun keluar dari ruang kerja nya dan berjalan masuk ke kamar mereka.
Ketika membuka pintu Adit bisa langsung melihat sang istri sedang duduk menyisir rambut di depan meja rias.
Namun seperti nya Kirana tidak menyadari kedatangan Aditya, karena terlihat masih asik dengan kegiatan nya.
Aditya pun menghampiri sang istri dan langsung berdiri di belakang istri nya. Kirana terkejut dan langsung menghentikan menyisir rambut nya."Kapan masuk?"
"Belum lama." Aditya menjawab pertanyaan Kirana sambil menyentuh kedua bahu istri nya.
Sisir yang ada di tangan Kirana pun sekarang sudah berpindah ke tangan Aditya."Rambut kamu bagus." seru Aditya sambil menyisir rambut istri nya.
Kirana masih terdiam sambil menatap sang suami melalui cermin.
Aditya tahu Kirana sedang menatap nya, namun lebih memilih pura-pura tak mengetahui nya."Kenapa ngeliatin terus? Ganteng ya?"
Kirana spontan menyunggingkan senyum nya mendengar ke narsisan suami nya.
"Tuh kan, pasti lagi terpesona maka nya nggak bisa berkata-kata."
Kirana makin tersenyum lebar mendengar ucapan Aditya.
Aditya pun meminta Kirana bangun dan kembali duduk di kursi meja rias, namun kali ini mereka saling berhadapan, dan Aditya pun berjongkok di depan Kirana."Jangan ke tempat Kevin lagi kalau nggak sama aku." seru Aditya sambil menggenggam tangan istri nya.
"Kenapa?" tanya Kirana sedikit bingung.
"Aku nggak suka..." jawab Aditya dengan percaya diri.
"Tapi kak Kevin teman aku juga." bantah Kirana.
"Nggak ada pertemanan atau persahabatan antara pria dan wanita, salah satu nya pasti punya perasaan lebih." jawab Aditya sambil memandangi istri nya.
"Tapi kak Kevin teman kamu juga." bantah Andina lagi.
"Memang, dan justru karena dia adalah sahabat ku, aku larang kamu dekat sama Kevin. Aku tahu kamu lebih dulu kenal dia sebelum kenal aku, tapi aku sekarang suami mu kan?"
Kirana menatap Aditya dengan tatapan menyelidik...Aditya pun tersenyum penuh arti. Segera di ajak nya sang istri beranjak dari meja rias dan berjalan menuju tempat tidur. Kirana sempat menahan tangan nya agar Adit tidak membawa nya ke tempat tidur mereka, namun semua nya sia-sia karena sekarang Adit sukses menarik nya berbaring di tempat tidur.
"Masa aku di punggungin?" protes Aditya.
Kirana pun perlahan berbalik menghadap sang suami.
"Udah?" tanya Kirana.
Aditya pun tersenyum...
"Sini..." ucap Aditya sambil menarik Kirana dalam pelukan nya.
"Adit...kamu kenapa sih? Aku nggak bisa nafas...sesek." protes Kirana sambil coba terlepas dari pelukan suami nya.
"Hhsssttt...aku ngantuk..." balas Aditya sambil mengelus sayang kepala Kirana.
Kirana sendiri akhir nya memilih pasrah, karena semakin dia menggeliat, semakin erat Aditya memeluk nya.
***
Kirana mengerjapkan mata nya beberapa kali saat melihat jam dinding sudah menunjukkan jam setengah lima pagi. Kirana ingin segera bangun namun dia sadar tangan Aditya masih memeluk nya erat, bahkan posisi mereka tetap saling berhadapan sejak tadi malam. Namun entah lah apa benar mereka tidur se tenang ini tanpa ganti posisi semalaman?
Di tatap nya wajah sang suami dengan tatapan lembut...mata, hidung, bibir dan semua di wajah Aditya entah mengapa terlihat sempurna di mata Kirana. Bahkan dengan sedikit berani Kirana coba menyentuh bulu mata lentik suami nya...lalu jari nya berpindah mengelus alis indah milik Aditya. Jari nya makin berani menyentuh bagian wajah Aditya lain nya walau dengan gerakan sangat pelan, hanya satu hal yang tidak Kirana sentuh, bibir suami nya. Rasa nya Kirana tidak selancang itu untuk berani menyentuh bibir Aditya. Walau tak menyentuh bibir nya, namun jari Kirana masih betah bermain di wajah Aditya. Namun beberapa saat Kirana pilih untuk tak melanjutkan perbuatan nya karena takut membangunkan Aditya, bisa gawat kan kalau sampai Aditya tahu, Kirana pasti akan merasa sangat malu."Kenapa berhenti?" tiba-tiba Aditya bersuara dan mengagetkan Kirana.
Bagaimana bisa Aditya bersuara namun mata nya masih terpejam, jangan-jangan sebetulnya dia sudah bangun sejak tadi? Mau ditaruh di mana muka Kirana ini? Sial...seperti nya dia ketahuan.
"A...apa nya yang berhenti?" tanya Kirana pura-pura tidak tahu.
Dengan mata terpejam Aditya terlihat menyunggingkan senyum saat mendengar jawaban konyol istri nya.
Masih dengan mata terpejam, Aditya pun mulai menjelajahi wajah sang istri dengan jari nya, persis seperti yang tadi Kirana lakukan.
Jantung Kirana berdegub kencang sejak pertama merasa jari Aditya menyentuh wajah nya, nafas nya berderu namun Kirana coba untuk bersikap tenang agar Aditya tidak melihat kegugupan nya. Sampai kemudian Aditya membuka matanya dan tersenyum."Deg-degan ya?" tanya Aditya pelan.
Kirana hanya terdiam dengan mata yang tetap tertuju pada suami nya. Mereka saling berpandangan untuk beberapa saat sampai kemudian Aditya kembali berbicara.
"Aku juga deg-degan waktu kamu sentuh wajah aku, dan ternyata setelah aku balas sentuh wajah kamu, jantung ku justru berdetak lebih kencang." ucap Aditya lagi dengan senyum di wajah nya.
Aditya dengan lembut membawa tangan Kirana menyentuh dada nya, Kirana sempat ingin menolak, namun Aditya entah dengan kekuatan apa tetap berhasil membuat Kirana menyentuh dada nya dan bisa merasa kan detak jantung Aditya yang memang berdegub kencang.
"Boleh cium?" tanya Aditya tiba-tiba.
Kirana tersentak.
"A...apa?" Kirana balik bertanya karena tidak yakin dengan apa yang dia dengar.
"Boleh cium?" Aditya mengulangi pertanyaan nya karena yakin istri nya pasti merasa terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa. Dan benar saja, nyata nya Kirana masih diam tak bergeming.
Akhir nya Aditya pun memberanikan diri mendekatkan wajah nya dan wajah Kirana.
Kirana terlihat menahan nafas, gugup antara ingin menolak atau membiarkan Aditya mencium nya. Sampai kemudian...cupp...Aditya mencium lembut kening Kirana, cukup lama sampai Kirana bisa merasakan deru nafas Aditya di kening nya untuk beberapa saat."Sementara aku cuma minta ini dulu...tapi nggak tahu besok-besok apa yang mau aku minta." ucap Aditya setelah melepas kecupan nya di dahi Kirana. Aditya pun kembali memeluk istri nya yang masih terdiam dengan sayang.
"Ingat satu hal...kamu milik aku." seru Aditya sambil menatap wajah istri nya, sementara Kirana hanya bisa terdiam mendengar Aditya mengklaim Kirana sebagai milik nya. Entah lah saat ini Kirana tidak bisa berfikir jernih, karena semua indera nya seakan berhenti di satu titik saja, yaitu Aditya.
***
Hai gaes, long time no see ya, maaf kan aku karena sempat bingung buat nulis cerita dengan genre agak dewasa 😁, tapi jahat bgt kan ya kalau Kirana dan Aditya di tinggal begitu saja tanpa akhir yang jelas alias nggak di lanjut.
Jadi sabar ya gaes, aku bakal tetep lanjut cerita ini walaupun pelan2, hehehe...
Met baca aja, dan sorry kalau ada typo. Boleh bgt yg mau kasih saran atau like.
Akhir kata jangan lupa bahagia 😀
Salam bye
Emak nya Sehun 💞
![](https://img.wattpad.com/cover/146257294-288-k990708.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of you... ( TAMAT )
RomanceKisah antara Rana dan Aditya yang harus menjadi suami istri karena musibah yang menimpa kedua nya...tak saling mengenal namun kemudian harus mengikat janji suci pernikahan. Bagaimana kedua nya menjalani rumah tangga? Adakah orang lain yang akan ter...