Bof 28

306 17 0
                                        

"Terima kasih sudah mau datang Dit..." ucap Arbella setelah mempersilahkan Aditya duduk.

"Nggak masalah Bell, Rana bilang kemarin kalian bertemu...aku harap kalian baik-baik saja." ujar Adit sambil menatap wanita yang dulu pernah menjadi bagian hidup nya.

"Ya, kami bertemu lumayan lama, ngobrol...makan es krim...sangat menyenangkan, setidak nya perasaan ku sedikit membaik." jelas Arbella sambil tersenyum kecil.

"Apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Adit kemudian.

"Aku buat kan minum dulu..." Arbella pun beranjak ke dapur untuk membuat kan Adit minum, sementara Adit tetap di tempat nya dengan mengamati apartemen nya yang saat ini dia pinjamkan pada Arbella.

Tak lama Arbella pun muncul dengan membawa secangkir teh...

"Silahkan di minum..."

"Terima kasih..."

Adit menyesap teh nya kemudian kembali menatap Arbella.

"Sekarang, apa yang ingin kamu bicara kan?"

"Kalau aku pergi, apakah kamu akan benar-benar melupakan kenangan kita?"

Adit menatap Arbella yang saat ini duduk di depan nya dengan pandangan mata sendu...

"Nggak akan...kamu atau mantan ku yang lain nggak akan pernah aku lupa, karena apa? Karena kalian juga pernah jadi bagian dari perjalanan hidup aku...tapi hanya sebatas itu..sebatas kenangan, pembelajaran...kalian ada di ingatan ku, tapi bukan di hati ku..."

Arbella mengangguk sambil tersenyum, menguatkan hati nya...Aditya memang sudah tidak mencintainya.

"Apakah kita masih bisa berteman?"

"Kamu yakin masih bisa berteman sama aku? Aku tidak ada masalah sama sekali, tapi kamu? Apa kamu bisa menganggap aku sebatas teman?"

Arbella kembali mengangguk, ah...apa yang Adit katakan memang benar adanya, apakah dia mampu berdekatan dengan Adit hanya sebagai teman? Mungkin nanti bisa, tapi saat ini...Bella tak sanggup.

"Kamu benci sama aku Dit?"

"Nggak Bell, kenapa aku harus benci sama kamu?"

"Atau mungkin kamu jijik sama aku?"

"Mana mungkin...kamu teman ku Bell."

Teman...satu kata yang sebenarnya tidak ingin Bella dengarkan... Harus nya tak masalah bukan, karena sejati nya kata teman lebih baik daripada kata musuh...

Bella tersenyum getir...kemudian menundukkan kepala nya untuk menyembunyikan wajah nya yang memerah karena menahan tangis.

"Kamu baik-baik aja Bell?" Aditya bertanya sambil memperhatikan gestur tubuh Bella yang seperti nya meluruh...

Sampai akhirnya Adit memutuskan menghampiri Bella saat di lihat nya tubuh Bella bergetar, ya gadis itu menangis...

"Bell...jangan nangis." lirih Adit sambil merangkul Bella dan menepuk nepuk bahu nya pelan.

"Aku minta maaf Dit..." suara Bella bergetar menandakan si pemilik suara memang merasakan sesak teramat dalam.

"Aku yang minta maaf...maaf karena aku berhenti mencintai kamu." ucap Adit tulus sambil memeluk Bella.

Adit sudah tidak memikirkan lagi apa yang akan terjadi nanti, Adit yakin Bella memang sudah ikhlas melepasnya, jadi sesuatu yang di takut kan tidak akan terjadi...

Bella menangis pilu dalam dekapan Adit...kedua tangan nya saling menggenggam satu sama lain di depan dada nya, seperti melindungi diri nya sendiri dari rasa sesak.

Because  of you... ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang