6:23 AM KST
Nara terbangun dari tidurnya meski dia baru saja tidur jam 3 pagi tadi. Berjam-jam dia habiskan hanya untuk berguling-guling di atas kasurnya tadi malam. Tak henti-hentinya dia memikirkan kejadian di kamar Kyungsoo itu. Antara percaya dan tak percaya bahwa dia sudah berciuman dengan seorang namja. Meski lebih tepatnya dia hanya dicium.
Nara berjalan menuju jendela dan membuka gorden yang menghalangi sinar matahari yang masuk. Meski hanya muncul sedikit, namun tidak mengurangi keindahan kota Seoul di pagi hari.
"Woaahhh indah sekali. Aku suka aroma Seoul" Nara menghirup udara pagi di balkon.
"Morning Ra" ucap Rani yang berjalan ke arah Nara.
"Morning kak. Liat deh,, pemandangan kota Seoul dari sini. Cantik khan".
"Waahhh rasanya aku betah disini Ra". Kedua gadis itu takjub melihat kota Seoul dari ketinggian 21 lantai.
"Emmm. Ini pertama kalinya aku kesini. Tapi rasanya ingin disini lebih lama..hehe".
"Cckkk kamu orang Korea tapi belum pernah kesini. Segitu cintanya kamu sama negaraku" ledek Rani.
"Heeiii tentu saja. Aku lahir di Indonesia. Mana mungkin aku tidak cinta".
"Oke oke. Ayo bersiap untuk sarapan. Nanti kalau terlambat kita di omeli bu Kirana" Rani berjalan masuk ke kamar dan Nara mengikutinya.
"Setidaknya ada pak Mike yang membela kita kak. Gak usah khawatir.heheh".
"Kamu sih enak. Lha aku harus setiap saat di samping bu Kirana" Rani bergidik ngeri.
"Hahahahha salah kak Rani sendiri mau jadi assistennya" ledek Nara sambil membuka ponselnya.
"Ccckkk kalau bukan karena upahnya lumayan, gak mau deh dengerin omelan nya itu".
"Hahahahah aku laporin nih ya" goda Nara.
"Dasaarrrr tukang ngadu. Aku mandi dulu".
"ehmm" Nara tersenyum dan kembali menatap ponselnya. Ternyata ada pesan masuk.
Line
Chan
KAMU SEDANG MEMBACA
My precious Idol
Fanfiction21.11.19 (On Going) "Hubungan yang berawal dari sebuah kebohongan. Akankah berjalan dengan mudah?". Highest Rank🏆 #3 Namjohyuk (24.11.19) #6 Namjohyuk (18.12.19) *Bahasa baku dan non baku (campuran) *Typo bertebaran *Alur maju mundur tergantung moo...