thirty

58 4 0
                                    

Nara mengerjapkan matanya perlahan. Kepalanya terasa berat dan juga tubuhnya terasa nyeri. Kedua bola matanya mulai menyusuri ruangan yang nampak begitu asing baginya. Sebuah kamar dengan dekorasi yang simple namun juga terkesan elegan.

Ketika tersadar, Nara mendudukan diri dan bersandar pada headboard. Nara masih bingung bagaimana bisa ia berada di sini. Kamar siapa juga Nara tidak tahu. Seingatnya tadi malam ia bertengkar dengan Johyuk dan.......

Mata Nara membulat sempurna ketika mengingatnya. Ia pun beranjak dari kasurnya dan melangkah keluar kamar. Dengan perlahan ia mengamati setiap ruangan untuk mencari seseorang yang telah menolongnya.

Terdengar suara berisik di dapur. Nara berjalan mendekat yang melewati ruang tv. Nara pun terkejut melihat seorang namja yang sedang mencuci piring. Sepertinya ia habis memasak sesuatu.

"Kyungie-ya".

Namja itu berkacamata itu menoleh dan segera mendekati Nara.

"Kau sudah bangun? Neo gwenchana? Apa masih sakit? Aigoo tubuhmu masih lemas, kenapa malah kesini?" cerocos Kyungsoo sambil menuntun Nara agar duduk di kursi pantry dapur.

"Aku tidak separah itu. Cuma pusing saja" Nara tersenyum mendengar omelan Kyungsoo itu.

"Apa perlu ke rumah sakit hmm?" matanya membulat ketika menanyakan kondisiku untuk kedua kalinya. Sangat tampan. Wajah yang sangat kurindukan akhir-akhir ini.

"Gwenchana. Geokjokma" aku tersenyum meyakinkan.

"Geure. Sekarang makanlah" Kyungsoo meletakkan bubur yang sudah dimasaknya di depan Nara.

"Woaahh ini pertama kalinya aku makan masakanmu. Gumawo".

Kyungsoo terkekeh melihat tingkah Nara yang mulai melahap buburnya.

"Aku akan sering memasak makanan untukmu jika kau sudah sembuh".

Kyungsoo mengelus puncak kepala Nara dan mencubit lembut pipi chubby nya itu.

"Geunde... Kenapa aku bisa disini? Seingatku tadi malam Chan---".

"Makanlah dulu. Nanti aku ceritakan" perintah Kyungsoo.

"Ehmm" Nara mengangguk dan kemudian melahap buburnya.






Flashback on






"Kyungsoo-ya, aku sedang perjalanan ke apartemenmu. Datanglah palli..!".

"Wae?".

"Nara bersamaku. Sepertinya dia demam. Dia sedang tidur sekarang".

"Mworagu??".

"Akan kuceritakan nanti. Palliwa..".

"Arraseo. Aku akan segera kesana".

Chanyeol memutuskan sambungan telfon dan kembali fokus menyetir mobilnya. Sesekali tangannya menyentuh kening Nara untuk memeriksa suhu badan gadis itu.

"Tubuhnya panas sekali" gunam Chanyeol.

Setelah beberapa menit, ia pun sampai di apartemen baru milik Kyungsoo. Chanyeol menggendong Nara dan berjalan menuju lift. Nara masih tak sadarkan diri di dada bidang Chanyeol.

Sesampainya di dalam apartemen, Chanyeol membaringkan tubuh Nara di atas kasur yang berukuran cukup besar itu. Kemudian ia berlari menuju dapur mengambil air untuk mengompres.

Di saat bersamaan, pintu apartement terbuka dan Kyungsoo masuk dengan tergesa-gesa.

"Eodi?".

My precious IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang