twenty four

53 2 0
                                    

6AM KST

Ddddrrrtt ddddrrrttt ddrrrtt



Getaran ponsel membangunkan Nara dari tidur nyenyaknya. Tangan Nara meraih ponselnya dengan mata yang masih tertutup.

"Yeobseyyo".

"Eoh kau masih tidur?? Mianhe".

Nara yang menyadari suara Kyungsoo pun beranjak dari tidurnya dan duduk di pinggir kasur.

"Anni. Aku sudah bangun".

" Apa aku menganggumu?".

"Anniya. Aku senang mendengar suara----" Nara tersadar karena malu dengan ucapannya sendiri.

"Wae?? Kenapa tidak kau lanjutkan?? Kau merindukanku?".

"Tentu saja---anni. Maksutku----" Nara merutuki dirinya sendiri ketika kata-kata itu lolos dari mulutnya.

Kyungsoo yang mendengar dari ujung telfonpun terkekeh mendengarnya.

"Aku juga merindukanmu".

Omo eottoke?-batin Nara.

"Mian aku belum bisa menemuimu lagi".

"Gwenchana. Bukankah tempo hari kita sudah ketemu? Fokus saja dengan pekerjaanmu".

"Ehmm. Geunde... Kau sudah mendengarkan lagu kami?".

"Tentu. Nan neomu johae. Suara Jongdae oppa bagus sekali".

"Yaaakkk. Nugu??".

"Ah mian. Jongdae hyung. Hehehe"

"Cckk dasar..".

"Nana....." panggil Juno.

"Kamjakiya..!! Neo..!!! Sejak kapan kau disini eoh..!!" Nara terkejut ketika menyadari Juno tidur di sampingnya.

"Tadi malam aku---".

"Yaaaaakkkk..!! Kau tidur disini eoh?" Nara memukul kepala dongsaengnya itu.

"Akkkhhhh appo... Hajima..!!".

"Neo jinja...!! Khaaa!!! Palliwa.!!" Nara mendorong tubuh Juno hingga namja itu terjatuh dari kasur.

"Aiiisshhh jinjaa..!! Kau tega sekali dengan adikmu sendiri eoh?!!".

"Khaaa...!!!" Nara melempar bantal ke arah Juno.

"Cckkk awas saja kau.." Juno berjalan ke luar kamar Nara dengan kesal.

Kyungsoo hanya tersenyum mendengar pertengkaran adik kakak itu dari ujung telfon.

"Kyungie-ya..".

"Ehmm".

"Mian,, kau jadi mendengarkannya".

"Cckk kau galak sekali dengan adikmu. Wajar saja khan kalau dia tidur denganmu".

"Aku kaget saja, tiba-tiba dia di belakangku. Kurasa dia tertidur setelah kelelahan menggendongku tadi malam. Cckk dasar anak itu".

"Eohh waeyyo? Apa kau sakit?".

"Anniya. Aku hanya lelah saja kemarin. Hehe".

"Bukankah kau bilang kau pergi dengan temanmu juga?".

"Ehmm. Tapi kami berpisah saat pulang".

"Apa dia seorang namja?".

"Eohh bagaimana kau tahu?".

My precious IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang