[24]

9.3K 333 0
                                    

18+....!














































"Sehun, kita mau kemana? Kenapa harus ditutup juga matanya?" Rachel merengek begitu Sehun menuntunnya kesuatu tempat.

Sehun tertawa lalu mengusap bahu Rachel, "Sebentar lagi sampai."

Rachel cemberut, ia berpegangan kepada kedua tangan Sehun saat kakinya menuruni tangga.

Sehun tidak membawa Rachel ke tempat yang jauh, justru pria itu menyiapkan sesuatu dipinggir kolam renang rumahnya.

"Kita sudah sampai, Rac. Sekarang kamu boleh buka penutup matanya pelan-pelan," Arahan dari Sehun dilakukan Rachel.

Gadis itu menutup mulutnya dengan mata yang berbinar. Sisi kolam renang sudah Sehun hias sedemikian rupa dengan taburan kelopak bunga mawar dan lilin dikolam renang.

"Makan malam bersamaku, cantik?"Sehun mengulurkan tangan kanannya.

Rachel mengangguk. Sehun menuntunnya untuk duduk di kursi yang telah dia siapkan. Didepannya ada makanan favoritnya yang dibuat khusus oleh Sehun.

"Kapan kamu menyiapkan semua ini?"Tanya Rachel.

Sehun memotong Steaknya lalu menyuapi Rachel, "Saat kamu pergi keluar menemani Jaehyun yang sedang galau."

Rachel manggut-manggut.

Seharian penuh ia pergi keluar menemani Jaehyun yang sedang patah hati. Pria itu baru saja diputuskan oleh pacarnya, Jennie. Dan acara pernikahan yang akan terjadi tiga Minggu lagi harus batal, beruntung Jaehyun belum menyebarkan surat undangan.

"Sehun, Aaa...."

Sehun membuka mulutnya, menerima suapan dari Rachel. Meskipun dia selalu menghindari makan malam untuk menjaga bentuk tubuh, tapi tidak jika bersama Rachel.

Akhir-akhir ini porsi makan Sehun bertambah. Rachel jadi gemas sendiri melihat pipi Sehun yang bertambah chubby.

"Sudah selesai?"Tanya Sehun.

Rachel mengangguk. Ia memperhatikan Sehun yang mendekatinya lalu membantunya berdiri.

"Tidak akan lengkap jika kita belum berdansa,"Pria itu meletakkan ponselnya dimeja setelah memutar sebuah lagu.

"Dengan perutku yang sebesar ini?"

Sehun terkekeh. Ditariknya pinggang Rachel agar semakin rapat dengannya.
Sedangkan pemilik pinggang hanya bisa menahan nafas, tatapan Sehun begitu tajam sampai membuat jantung Rachel berdebar.

"Malam ini kamu terlihat sangat cantik, dan-"Sehun berbisik "-Seksi."

Wajah Rachel memanas. Ia menubrukan wajahnya di dada bidang Sehun karena pria itu terus menatapnya.

"Jangan melihatku seperti itu, aku malu."

Sehun terkekeh, diraihnya dagu Rachel lalu dia membenamkan sebuah ciuman lembut dibibir merah gadis itu.

French Kiss.

Rachel dibuat kewalahan mengikuti pergerakan bibir Sehun yang begitu panas.

Ia menepuk dada Sehun agar pria itu melepaskan pagutannya.

"Haruskah kita selesaikan dikamar? Aku rasa Sehun Junior sedang ingin ditengok."

                                 🍭

Rachel menggelengkan kepalanya begitu Sehun mencoba memasukinya. Rasa takut mulai menguasai saat pikirannya berkelana tentang resiko yang terjadi pada perutnya jika berhubungan badan.

Melihat keraguan dimata Rachel, Sehun menunduk lalu meraih dagu gadis itu.

"Apa yang kamu khawatirkan, sayang?"Suara Sehun melembut.

"A-apa tidak masalah kita melakukannya sekarang? Aku takut terjadi sesuatu pada bayi kita."

Sehun terkekeh, dikecupnya bibir Rachel. "Aku akan bermain pelan, sayang. Kamu tidak usah khawatir, Dokter pun menyarankan agar aku sering menengok bayi kita agar proses persalinan nanti lebih mudah."

"Janji, pelan-pelan?"

Sehun mengangguk.

"Bagaimana?"Tanya Sehun.

Rachel mengulum senyum, "Ya gerakkan"

Sehun tersenyum jahil, "Apa yang harus aku gerakkan?"

Rachel mendengus, "Sehun!"

"Iya, sayang. Katakan padaku, apa yang harus aku gerakkan?"

Rachel cemberut. Tangannya terangkat untuk mencubit perut Sehun.

"Aw, kenapa mencubitku?"

"Kamu menyebalkan!"

Sehun terkekeh, "A-pa ini yang kamu inginkan?" Sehun menggeram, didorongnya pinggul agar kejantanannya masuk seluruhnya.

Rachel menggigit bibir bawahnya, "Jangan terlalu dalam ugh!"

"As you wish," Sehun menggerakkan pinggulnya dengan tempo pelan.

Permainannya kali ini begitu hati-hati. Perut Rachel yang besar membuat tantangan tersendiri bagi Sehun.

Pria itu harus bisa mengontrol diri agar tidak menghantam Rachel dengan keras dan dalam, seolah melakukan sedikit kesalahan saja, mampu berdampak buruk bagi calon bayinya dan juga Rachel.

"Sehun, aahh..."

Sehun menggeram, dia menunduk begitu telah sampai dipuncak pelepasan.
Ditatapnya Rachel yang sedang terengah-engah, "Maaf membuatmu kelelahan seperti ini."

Rachel menggelengkan kepalanya, ia menarik tengkuk Sehun lalu mencium pria itu dengan lembut.

Sehun tersenyum disela ciumannya, sepertinya Rachel belum puas-sama seperti dirinya.

Untuk itu Sehun kembali menggerakkan pinggulnya. Tangan kanannya tidak berhenti memainkan kedua dada Rachel yang besar sedangkan tangan yang satunya dia gunakan untuk menahan tubuh.

Sehun menggeram. Dia begitu menikmati kegiatan malam harinya bersama Rachel walaupun gadis itu sedang hamil.

"Aku mencintaimu," Dikecupnya kening Rachel begitu dia telah mengeluarkan sesuatu yang hangat dirahim gadis itu.

"Selama tidur, cantik."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daddy ; SEHUN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang