[03]

25K 787 28
                                        

Sehun yang saat itu sedang memagut mesra sang kekasih terkejut bukan main saat mendengar suara Rachel.

Ciuman mereka terlepas dan Sehun segera berlari keluar rumah tapi sayang, Rachel sudah tidak ada.

Shit! I'm so sorry, Rac.” Sehun mengusap wajahnya kasar.

“Sehun...”Krystal berjalan ke arahnya lalu memenggang lengannya, “Tidak usah khawatir. Mungkin Rachel membutuhkan waktu untuk sendiri dulu.”

Rachel tidak suka sendirian, kau tidak tahu itu Krystal. —Batin Sehun.

“Kalau begitu, aku pamit pulang dulu. Sampai nanti!”Krystal mengecup pipi Sehun sebelum melenggang pergi.

Apa yang aku lakukan ini sudah benar, Tuhan? —Batin Sehun.

                                  🥀

Bel pulang baru saja berbunyi. Rachel segera membereskan buku dan peralatan belajar lainnya.

“Jennie, mau nemenin gue main gak?”Rachel bertanya pada seseorang yang berada di sampingnya.

Gadis bernama Jennie itu mengangkat sebelah alisnya, “Tumben. Lagi sedih, ya?”Tebaknya.

Rachel mengangguk lesu, “Daddy mau nikah lagi.”

What?! Serius?! Sama siapa?!”Tanya nya heboh.

Rachel berdecak kesal, “Jangan bahas tuh tante. Bete gue. Gimana, mau gak nemenin gue?”

Jennie mengangguk lalu merangkul bahu Rachel, “Apa sih yang nggak buat sahabat terbaik gue iniiii.” Ia mencubit gemas sebelah pipi Rachel.

“Lesgo, kita seneng-seneng hari ini!”Seru Jennie.

                                     🥀

Sehun merutuki dirinya yang terlambat menjemput Rachel disekolah. Dia tiba disana saat sekolah sudah sepi karena jam sudah menunjukan pukul enam sore.

“Kau dimana, Rachel?”

Sehun mencoba menghubungi Rachel tetapi ponsel putrinya itu tidak aktif.

“Jennie! Pasti Rachel bersama Jennie!”

Sehun kembali memasuki mobilnya dan melaju cepat dijalan raya. Tujuannya sekarang adalah rumah Jennie-sahabat Rachel.

Tidak membutuhkan waktu lama, Sehun sudah sampai dirumah Jennie. Rumah gadis bermata kucing itu tampak ramai membuat Sehun ragu untuk masuk kedalam.

“Paman Sehun?”Panggil seseorang.

Sehun menoleh lalu membuang nafas lega.
“Beruntung aku bertemu dengan mu, Sam. Apa Jennie dan Rachel ada dirumah?”Tanya Sehun.

Samuel—adik jennie menggeleng, “Bahkan Kak Jennie belum pulang dari sekolah.”

Sehun mengusap wajahnya kasar, “Bisa kau hubungi kakak mu?”

Samuel mengangguk,dia mengotak-ngatik ponsel yang sedari tadi dipegangnya lalu ditempelkan ke telinganya.

Sehun terus memperhatikan Samuel yang nampak kesal, “Bagaimana?”

“Tidak aktif, Paman.” Ucapnya lesu.

“Kalau begitu Paman pamit mencari Rachel dulu, sampai jumpa!”Sehun menepuk bahu Samuel sebelum melenggang pergi.

                                 🥀

Rachel dan Jennie baru saja selesai menonton film di bioskop. Mereka sama-sama meregangkan badannya yang terasa pegal.

“Ah!”Tubuh Rachel terhuyung kebelakang saat seseorang menyenggol bahunya.

“Lo gakpapa, Rac?”Tanya Jennie.

Rachel tersenyum, “Gakpapa kok. Tapi seragam gue ketumpahan jus nih, gue ketoilet dulu ya? Lo tunggu disini aja.”

Belum sempat Jennie menjawab, Rachel sudah terlebih dahulu berlari meninggalkannya.

                                 🥀

Rachel sudah berdiri didepan toilet tetapi disamping pintu tersebut terdapat tanda kalau toilet sedang diperbaiki.

Rachel melihat sekelilingnya, orang-orang sibuk berlalu lalang tanpa melihat kearahnya.

Dengan pelan Rachel membuka pintu toilet dan saat melangkah masuk, Rachel dikejutkan oleh suara yang berasal dari salah satu bilik.

Bukan suara hantu, melainkan suara... Desahan?

Ahh... Kaih! Lebih cepat!

Rachel menutup mulutnya saat akan berteriak, mata indahnya membulat sempurna.

Kai? Paman Kai berkulit hitam? Kai pacarnya Jennie?!—Batin Rachel menjerit.

Tanpa berfikir lagi Rachel masuk kedalam bilik disamping bilik yang bersuara tersebut. Ia menutup closet lalu menaikinya secara perlahan.

Tanpa bersuara, kepalanya terus naik untuk melihat siapa yang bercinta didalam sana.

Lagi,Mata indahnya membulat saat melihat wanita yang duduk tak berdaya di closet, juga dengan pria yang sedang memaju mundurkan tubuhnya tersebut.

T-tante Krystal? Dan Paman Kai? Bagaimana bisa?! Aku harus memperlihatkannya pada Daddy dan Jennie.—Batin Rachel.

Rachel mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi kamera. Ia mengambil foto dan juga video-pastinya dengan Telinga yang sudah ia tulikan agar tidak mendengar suara yang menjijikan itu.

Sahabat ku yang malang harus tahu kalau kekasih gelapnya bercinta dengan kekasih Daddy ku. —Batin Rachel.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daddy ; SEHUN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang