[11]

13.3K 398 23
                                        

Warning 18+!


























































Rachel terlihat gelisah didalam tidurnya. Ia merasakan kalau seseorang menindih tubuhnya juga menciumi lehernya.

Jika ini mimpi, Kenapa  bisa ia mencium harum maskulin yang sangat menyengat?

Dengan terpaksa Rachel membuka matanya, dan saat itu pula mata indahnya membulat.

Seseorang yang sedang menindihnya adalah Sehun!

Mata Rachel mengerjap beberapa kali, benarkan dia Sehun? Tapi bagaimana bisa?

“D-daddy?”Rachel bersuara.

Pria itu mengangkat wajahnya guna melihat wajah Rachel.

“Dad, apakah benar ini dirimu?” Rachel menangkup kedua sisi wajah Sehun.

Kening Sehun berkerut heran, beberapa detik kemudian pria itu tersenyum. “Ya, Rac. It's me, your Daddy. Jadi, biarkan aku menyentuhmu malam ini."Sehun berbisik.

“T-tapi bagaimana bisa Daddy—”

“Ssttt, kau tidak perlu tahu bagaimana bisa Daddy berada disini. Sekarang ayo bercinta! Daddy sudah tidak sabar, sayang.” Sehun menciumi rahang Rachel.

AhDaddyh!”Tubuh Rachel meremang saat Sehun meremas kedua dadanya.

Ciuman Sehun beralih pada bibir Rachel. Dia mencium bibir ranum gadis itu dengan nafsu.

Rachel memeluk bahu Sehun guna memperdalam pagutan mereka.Tangan pria itu juga tidak tinggal diam, terus menyentuh titik-titik sensitif gadis itu.

Tangan Sehun bergerak cepat melepas pakaian yang Rachel kenakan.

Wajah Rachel sampai merona karena Sehun menatap tubuh telanjangnya seolah itu adalah makanan yang siap dia santap.

Sehun juga melepas pakaiannya lalu kembali mengungkung Rachel. Pria itu melebarkan paha gadis dibawahnya lalu memasukkan ereksi nya yang sudah menegang.

Ugh...Daddyhh..” Rachel mencengkeram bahu Sehun kuat.

Meskipun ini bukan pertama kalinya, tetapi menurut Rachel tetap menyakitkan.

Setelah masuk sempurna, Sehun mulai memaju mundurkan pinggulnya.

Kali ini Rachel merasakan kalau Sehun sangat berbeda. Pria itu bermain kasar, jauh berbeda saat mereka melakukannya untuk pertama dan kedua kalinya.

Saat gelombang itu akan datang, Sehun menarik sebelah kaki Rachel ke pundak nya. Mengantam keras milik gadis itu lalu menyemburkan sesuatu yang hangat didalamnya.

Nafas Rachel memburu, ia bahkan belum sempat membuka matanya tetapi Sehun sudah menarik tubuhnya hingga dalam posisi menungging.

Ugh...Daddyhh..”

Rachel kembali mendesah saat Sehun memasukinya dari belakang. Milik pria itu kembali menghantam miliknya dengan sangat keras.

Bahkan ranjang juga ikut berdecit karena pergumulan mereka berdua.

Setelah hampir tiga jam bercinta, Sehun menyudahi permainan nya.

Pria itu membaringkan tubuh lelah Rachel lalu menyelimutinya sebatas dada.

“Sayang, aku bukanlah Daddy mu itu Rac.” Pria itu berucap sarkas,lalu meninggalkan kamar itu setelah memakai celana dan kaosnya kembali.


                                   🍭


Jennie sesekali melirik Sehun yang tertidur disampingnya dengan posisi kepala pria itu berada di bahunya.

Hari sudah pagi tetapi mereka berdua masih berada didalam hutan. Seharian sudah Jennie dan Sehun  berjalan kesana kemari tetapi mereka  belum menemukan jalan keluar dan memutuskan berhenti dahulu untuk beristirahat dan melanjutkannya pagi ini.

Jennie menghela nafas, ia menyandarkan kepalanya pada pohon besar dibelakangnya.

Tubuhnya benar-benar lelah setelah menyusuri hutan sejak kemarin.

Jennie merogoh saku celananya lalu mengeluarkan satu buah jambu batu yang ia temukan dengan Sehun kemarin sore. Hanya tersisa satu buah, ingin sekali Jennie memakannya tetapi ia masih ingat kalau Sehun juga belum memakan apapun sejak kemarin siang.

Akhirnya Jennie memilih memasukkan kembali buah tersebut kedalam saku celananya, ia menoleh dan tepat saat itu Sehun mendongak kearahnya.

Tatapan mereka terpaku untuk beberapa saat sebelum pada akhirnya Jennie mengalihkan pandangannya kedepan.

Wajah gadis itu merona, ia berdehem untuk mengurangi rasa gugupnya.

Sehun berdiri lalu membersihkan celananya yang kotor. “Sudah pagi ternyata, kita harus mencari jalan keluar sebelum malam tiba.”

Jennie ikut bangun lalu mengeluarkan satu buah jambu yang disimpan nya dan memberikan nya kepada Sehun.

Sehun menatap Jennie tidak mengerti.

Jennie berdecak, “Untuk Paman. Aku tahu kalau sejak kemarin siang Paman tidak memakan apapun, jadi makan jambu ini agar Paman bertenaga.” Ucap Jennie.

Kepala Sehun menggeleng, “Paman memiliki cara lagi agar tenaga Paman kembali.”

Belum sempat Jennie mencerna ucapan Sehun, gadis itu sudah dikejutkan oleh benda lembab yang mendarat di bibirnya.

Mata Jennie mengerjab, Sehun menciumnya tepat dibibir.

Tidak ada pergerakan,tetapi cukup lama. Hingga akhirnya Sehun menyudahi perbuatannya lalu berdehem.

“Jangan berfikir yang aneh-aneh karena Paman mencium mu. Salahkan bibirmu yang seolah memanggil Paman untuk minta dicium.” Sehun berbalik lalu melangkah meninggalkan Jennie yang masih mematung.

Minta dicium dari mana! Dia saja yang bernafsu!  Jennie bermisuh-misuh seraya berlari kecil menyusul Sehun yang sudah berjalan didepan nya.

Minta dicium dari mana! Dia saja yang bernafsu!  Jennie bermisuh-misuh seraya berlari kecil menyusul Sehun yang sudah berjalan didepan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daddy ; SEHUN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang