Janji suci sudah diucapkan oleh keduanya. Para tamu undangan yang datang bertepuk tangan dan bersorak saat pasangan pengantin baru itu dipersilahkan untuk berciuman.
Pipi Rachel merona saat wajah Sehun mendekat, ciuman memanglah bukan hal biasa bahkan mereka pernah melakukan yang lebih dari itu. Tetapi berciuman didepan banyak orang, terutama rekan bisnis Ayah mertuanya membuat Rachel tidak bisa menyembunyikan kegugupannya.
"Kamu sangat cantik, sayang. Ditambah lagi rona merah diwajahmu, membuat aku semakin jatuh cinta untuk yang sekian kalinya."Sehun berbisik begitu selesai mencium Rachel.
Rachel menunduk malu, sungguh ia ingin segera pergi dari hadapan semua orang lalu melepaskan gaun yang beratnya minta ampun ini.
"Sehun, kapan acaranya selesai?"Tanya Rachel.
Jangan aneh karena Rachel memanggil Sehun tanpa embel-embel Daddy. Pria itu sendiri lah yang memintanya untuk memanggil namanya saja apalagi sekarang ada Ibu dan Ayahnya.
"Masih ada sesi Resepsi dan foto bersama, kamu harus sabar, oke?"
Rachel cemberut, hendak kembali bersuara tetapi Soora dan Siwon juga Jaehyun yang mengekor dibelakang mendekati mereka.
"Selamat atas pernikahan kalian. Akhirnya setelah sekian lama, Kamu menjadi istri Sehun juga."Soora mengelus rambut Rachel membuat gadis itu tersenyum.
"Jadi istri yang baik sama suami ya Kak, jangan petakilan!" Jaehyun mencolek dagu Rachel.
Rachel mendelik, "Siapa juga yang petakilan? Yang ada juga kamu!"
Sehun terkekeh, ia mengusak rambut Rachel saking gemasnya.
"Samuel tidak datang, Jae?"Sehun baru menyadari kalau Samuel tidak terlihat sejak acara dimulai.
Jaehyun menggeleng, "Sehari setelah meninggalnya Papa Samuel pergi Ke Kanada bersama orangtuanya."
"Bagaimana dengan.... Jennie?"Rachel bertanya pelan. Ia masih mengingat kalau Jennie pernah menjadi orang yang selalu bersamanya saat suka maupun duka. Tetapi dihari pernikahannya ini Jennie tidak datang padahal Rachel sudah mengundangnya.
Jaehyun menghela nafas, "Entahlah kak. Aku juga tidak tahu sekarang Jennie dimana, bahkan Samuel dan orang tuanya pun tidak tahu. Jennie menghilangkan bak ditelan bumi."
Rachel merasakan tangan Sehun mengusap punggungnya saat gadis itu menunduk.
"Jangan bersedih, sayang. Ini hari bahagia kita, jadi jangan menangis hm?" Sehun menatap mata Rachel yang sudah berkaca-kaca.
Rachel mengangguk, ia mengulurkan tangannya guna memeluk tubuh.
"Sayang, aku Iri dengan mereka."Soora cemberut lalu memeluk mesra tangan Siwon.
"Ewh...."Jaehyun meringis melihat pemandangan didepannya. Kedua pasangan itu terlihat sengaja memamerkan kemesraan sedangkan dirinya sedang jomblo.
Didalam hati Jaehyun menjerit, Kapan aku memiliki pasangan?!
🍭
Sehun memperhatikan Rachel yang baru saja keluar dari kamar mandi. Rambut gadis itu terbungkus handuk kecil sedangkan tubuhnya sudah terbalut piyama.
Rachel mencengkeram kuat sisi nakas saat rasa pusing tiba-tiba menyerang kepalanya, membuat Sehun bergerak cepat menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
Sehun menuntun Rachel agar duduk diranjang, dia menatap lekat wajah Rachel yang memucat.
"Apa kita kerumah sakit saja? Kamu pucat, Rac."
Rachel menggeleng pelan, tangannya bergerak melepas handuk dikepalanya. "Aku hanya butuh istirahat."
Sehun menghela nafas, dia mengambil hairdryer lalu mengeringkan rambut Rachel.
Sehun fikir, wajar Rachel merasa amat kelelahan seperti sekarang. Saat resepsi tadi jumlah tamu yang datang meningkat hingga mereka tidak memiliki waktu untuk istirahat barang sebentar saja.
Beruntungnya Soora dan Siwon mengerti keadaan Sehun dan Rachel lalu menyuruh mereka kedua untuk meninggalkan acara terlebih dahulu.
"Mm, Sehun?"
Yang merasa terpanggil berdehem.
"Apa tidak apa-apa aku memanggil namamu tanpa embel-embel Daddy?"Tanya Rachel.
Sehun tersenyum, "Tidak masalah sayang." Dia memposisikan lengan kirinya sebagai bantalan untuk Rachel.
Rachel mendekat, rasa pusing dikepalanya sudah mulai tidak terasa setelah Sehun memberinya sedikit pijatan di pelipis saat mengeringkan rambutnya tadi.
"Aku mengantuk, Sehun."
"Mendekatlah, Aku akan memberikan pelukan terhangatku."
🍭
Sehun membuka matanya begitu sinar matahari menyorot tepat diwajahnya. Dia tersenyum begitu melihat wajah polos Rachel yang sangat menggemaskan saat tertidur.
Dengan jahil, pria itu menekan hidung Rachel membuat sang pemilik menggeliat.
Sehun terkekeh, dia mengecup bibir Rachel lalu kembali menekan hidung gadis itu.
"Sehun... Jangan ditekan! Aku tidak bisa bernafas!"Rachel cemberut, ia menangkis tangan Sehun yang hendak melayang diwajahnya.
"Sudah siang, sayang. Apa kamu tidak mau bangun?"
Rachel menggeleng, ia menubrukan wajahnya pada dada telanjang Sehun.
"Males bangun,"Suara Rachel terdengar manja.
Sehun menyeringai, dengan sekali gerak dia membuat Rachel berada dibawah Kungkungannya.
"Bagaimana kalau kita melakukan pagi pertama karena semalam kita tidak melakukan malam pertama?"Sehun berbisik.
Wajah Rachel merona, anggukan dikepalanya membuat Sehun bersorak.
"Akh! Jangan digigit Sehun!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.