[19]

11K 353 12
                                    

Jaehyun mendengus kesal lantaran Sehun tidak mengangkat panggilan darinya. Padahal Dia akan memberitahu pria itu kalau kedua orangtuanya sudah sampai.

"Tante Soora! Om Siwon! Disini!"Jaehyun melambaikan kedua tangannya begitu sosok yang dia cari terlihat.

"Kamu Jaehyun?"Soora membuka kaca mata hitamnya lalu menatap Jaehyun dari atas hingga bawah.

Jaehyun mengangguk, "Iya Tan."

"Keturunan Mendiang Suho memang tidak usah diragukan lagi. Kamu tampan, dan pasti Rachel juga sangat cantik."Soora tersenyum, membayangkan wajah cantik calon menantunya itu.

"Kak Rachel sangat cantik, Om, Tante. Makanya Paman Sehun suka sama dia,"Ucap Jaehyun.

"Kapan terakhir kita bertemu dengannya, sayang?"Tanya Siwon.

Soora tampak berfikir, "Mungkin sekitar Enam tahun yang lalu? Dia tidak pernah ikut jika Sehun berkunjung ke Prancis."

"Ohya, Jaehyun. Dimana Sehun?"Tanya Siwon.

"Itu masalahnya, Om. Paman Sehun tidak mengangkat panggilan dariku, padahal Paman Sehun sudah tahu kalau hari ini Om dan Tante sampai disini."

Soora berdecak, "Benar-benar anak itu. Cepat Jaehyun, Kita kerumah sekarang. Aku sudah tidak sabar untuk menjewer telinga anak ayam itu!"

"Siap Tante!"

                                   🍭

"Astaga, Rachel! Kenapa Taeyong mati sebelum Nara menyatakan perasaan padanya? Padahal Taeyong menunggu waktu dimana Nara luluh dan jatuh cinta padanya, tapi kenapa harus mati dulu? Aku jadi kasian pada Nara."

Rachel tertawa geli mendengar komentar Sehun setelah pria itu membaca salah satu ceritanya.

Sejak dua jam lalu pria itu fokus pada laptopnya hanya karena penasaran dengan cerita yang Rachel buat.

"Namanya itu Karma, Dad. Nara menyesal karena selama Taeyong hidup dia tidak pernah menganggap pria itu ada padahal statusnya Suami Nara. Dan Setelah Taeyong benar-benar pergi, Nara baru menyadari semuanya. Perasaan, dan pentingnya Taeyong bagi dirinya."

Sehun menutup laptopnya lalu dengan tiba-tiba memeluk Rachel.

"Daddy kenapa?"Tanya Rachel.

"Daddy sangat beruntung tidak seperti Nara. Dulu pun Daddy pernah tidak menganggap cintamu itu ada, tapi sekarang kamu adalah segalanya untuk Daddy. Daddy mohon, jangan pernah tinggalkan Daddy sampai kapanpun."

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, Dad. Aku berjanji,"Rachel mengusap kedua pipi Sehun yang entah kapan sudah berlinang air mata.

"Daddy pegang janji—"

"Yang benar saja, Sehun. Kamu bisa menangis?"Seseorang memotong ucapan Sehun.

"Ibu?!"Sehun segera menghapus air matanya lalu berdiri.

Kedua lengan Soora menyilang didepan dada. "Sehun, Sehun. Jadi ini alasan kenapa kamu tidak menjemput Ibu dan Ayah dibandara?"

Sehun melihat jam dinding lalu menepuk keningnya, "Sehun lupa Bu."

Soora berdecak, ia mendekati Rachel yang berdiri disamping Sehun.

Rachel gugup sendiri saat Ibu Sehun membingkai wajahnya, ia melirik Sehun tetapi pria itu mengedikkan bahu.

"Kamu sangat cantik, Rachel."

"I—Tan...Eum..Tan—"

"Ibu. Panggil aku Ibu, sayang. Sebentar lagi kamu juga menjadi anak Ibu,"Soora menyunggingkan senyum.

Rachel tersenyum, "Ibu juga cantik."

"Oh ya Sehun, kenapa kamu menangis tadi?"Soora menatap Sehun.

Sehun mendekatkan bibirnya ditelinga sang Ibu, "Rahasia." Pria itu langsung mengaduh karena Soora memukul punggungnya.

"Sakit, Bu." Mengerucutnya bibir Sehun membuat Rachel tertawa, jarang sekali Sehun bertingkah seperti ini.

"Lihat itu, Rac. Baru juga pukulan kecil tetapi sudah mengaduh, dasar lelaki lemah."

Sehun mendengus tidak suka saat Ibunya itu mengatainya lemah, tidak tahu saja dia kalau anak semata wayangnya ini begitu kuat, kuat main diranjang.

"Jangan dengarkan Ibu, Rac. Kamu sendiri yang pernah merasakan betapa kuatnya aku saat kita berci—mph"

Ucapan Sehun tertahan karena tangan Rachel membungkam mulutnya.

"Eum, a-aku dan Sehun akan kebawah. Ibu mau tetap disini?"Tanya Rachel.

Soora menggelengkan kepalanya, "Ibu lapar. Kamu bisa memasak kan? Tolong buatkan makan siang ya sayang."

Rachel menggigit pipi bagian dalam, ia bingung harus menjawab apa. Masalahnya adalah Rachel tidak bisa memasak!

"Tidak usah diragukan lagi, Bu. Masakan yang Rachel buat selalu enak,"Sehun berbicara dengan entengnya.

Rachel menatap tajam pria itu, "Sehun—"

"Sebaiknya kita turun sekarang, ayo!"Soora menggandeng lengan Sehun dan Rachel.

Mati kamu, Rachel!' batin Rachel berteriak.
 

                                    🍭

Rachel menggigit bibir bawahnya melihat reaksi Ibu Sehun yang baru saja menyuapkan sesendok sup kedalam mulutnya.

Rasanya seperti menunggu pengumuman kelulusan saat sekolah dulu.

"Mm, Enak juga. Kamu belajar memasak dari Sehun kan Rac?"Tanya Soora.

"Tapi Kak, selama aku tinggal disini belum pernah melihat mu memas—Aw!"Jaehyun meringis begitu Rachel menginjak kakinya.

Rachel tersenyum canggung, "Iya Bu. Sehun yang mengajariku memasak."

Sehun mengulum senyum mendengar kebohongan Rachel, bagaimana mau belajar memasak kalau gadis itu saja ogah menapakkan kaki dilantai dapur.

Beruntung dia sedang berbaik hati siang ini, jadi bantuannya membuat Rachel dapat menyelesaikan masakannya yang sempat berantakan.

Setelah selesai makan siang, Soora dan Siwon undur diri karena ingin beristirahat. Berbeda dengan Sehun dan Rachel yang sedang membereskan piring-piring kotor sedangkan Jaehyun sudah duduk santai didepan televisi.

"Sialan Si Jaehyun, bukannya membantu malah santai-santai." Rachel Menggerutu dengan tangan yang berkerja mencuci piring.

Sehun terkekeh, dia mengeringkan piring-piring yang sudah Rachel cuci.

"Kita romantis juga ya Rac? Berduaan sambil menyuci piring."

Rachel mengulum senyum, ia  membersihkan tangannya lalu hendak melangkah tetapi Sehun sudah lebih dahulu menarik pergelangan tangannya hingga punggungnya membentur dinding.

"Daddy..."Rachel mendorong dada Sehun saat pria itu mengungkung tubuh kecilnya.

Sehun tersenyum, Dia menunduk guna mencium Rachel tetapi—

"Ehem, Dapur berasa milik berdua ya? Cowok ganteng ini lewat dulu sebentar mau ambil minum."—Jaehyun dengan santainya berjalan lalu membuka lemari es.

Wajah Rachel merona, ia mendekati Jaehyun lalu memberikan pukulan dipunggung pria itu.

"Jahe sialan!"

"Jahe sialan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daddy ; SEHUN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang