[05]

23K 960 59
                                    

Sehun benar-benar marah. Dia marah kepada dirinya sendiri karena tidak bisa mengatakan kalau dia juga mencintai Rachel.

Sehun juga sangat kecewa pada dirinya. Dia merasa tidak bisa menjadi Daddy yang baik untuk Rachel.

Saat Sehun mendengar suara pecahan yang sangat keras, tubuhnya menengang, takut kalau Rachel berbuat sesuatu yang nekat.

Dan dugaan Sehun benar. Saat pria itu berlari kebawah, dia melihat Rachel yang sedang melukai lehernya.

Sehun kalap. Dia terus meneriaki nama putrinya saat kedua mata itu mulai menutup. Kecemasannya kian bertambah saat tubuh Rachel terkulai lemas.

Dengan segera Sehun membawa Rachel ke rumah sakit. Dan sekarang, Rachel belum juga sadar sejak kemarin malam.

“Maafkan Daddy... ”Suara Sehun melemah.

Semalaman pria itu terus menangis disamping brangkar yang Rachel tiduri. Bahkan Sehun belum sempat mengganti baju ataupun makan. Dia tetap setia menggenggam tangan Rachel dan terus meminta maaf.

Daddy mohon, tolong bangun sayang.” Sehun mengecup punggung tangan Rachel.

Daddy minta maaf. Maaf karena keputusan Daddy, kau jadi seperti ini.” Sehun menunduk, dia menghapus air matanya yang kembali menetes.

“Sehun... ”

Sehun merasakan seseorang menyentuh bahunya, dia menoleh dan mendapati Krystal-yang tersenyum hangat padanya.

“Sehun, kau belum makan—”

“Aku tidak ingin makan.” Sehun menyela ucapan Krystal, dia beralih menatap Rachel.

“Kau harus makan, Sehun.Kalau kau sakit, siapa yang akan menjaga Rachel? Aku sudah meminta Kai untuk memesankanmu makanan di kantin rumah sakit. Kau bisa makan disana.” Krystal berucap lembut.

“Aku tidak ingin meninggalkan Rachel sendirian.”

“Aku akan menjaganya untukmu. Sekarang bersihkan dirimu dan cepat pergi ke kantin rumah sakit sebelum kau tumbang.”

Sehun mengangguk. Dia membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum pergi ke kantin rumah sakit.

                                   🥀

Setelah mengisi perutnya, Sehun kembali ke ruang inap Rachel. Dia melihat Rachel sedang berbincang dengan Krystal.

“Kau sudah bangun, sayang?”Sehun mendekat.

Krystal berdiri lalu pamit pulang karena sudah siang hari.

Sehun duduk dikursi lalu menggenggam tangan Rachel.

Daddy minta maaf, Rac.”

“Kau seperti ini karena Daddy. Tolong maafkan Daddy, Rac. Daddy berjanji, kalau kau sudah kembali sehat, Daddy akan memenuhi apapun yang kau inginkan.” Sehun menatap Rachel lembut.

“Apapun itu, Dad?”Tanya Rachel.

Sehun mengangguk, “Anything.

“Kalau keinginanku itu menikah dan memiliki Daddy, apa Daddy bisa memenuhinya?”Tanya Rachel.

Sehun mengehela nafas lalu mengangguk.

“Daddy serius?”Bola mata Rachel membulat sempurna.

Sehun mengangguk, “Daddy tidak ingin kehilanganmu.”

Rachel tersenyum, ia mengelus lembut rahang Sehun.

“Apa Daddy—juga mencintaiku?”

Sehun mengangguk, “Daddy sangat mencintaimu.”

Rachel kembali tersenyum, jantungnya berdegup cepat setelah mendengar ucapan sang Daddy.

“Kapan kita menikah, Dad?”Rachel bertanya antusias.

Sehun tampak berfikir lalu mencondongkan tubuhnya kedepan.

Dia berbisik, “Ku tunggu lulus sekolahmu.”

Wajah Rachel merona, ia nyaris berteriak kalau Sehun tidak mengecup bibirnya.

Sehun memperhatikan wajah Rachel yang memerah, dia tersenyum jahil lalu kembali mengecup bibir putrinya.

Daddy..! Nanti ada yang melihat...”Cicit Rachel, tangan kecilnya memukul dada Sehun.

“Tidak ada yang melihat sayang, semua orang sedang makan siang.” Sehun meraih bahu Rachel lalu kembali mempertemukan bibir mereka.

Sehun bukan hanya mengecup, dia juga melumat bibir atas dan bawah Rachel secara bergantian.

Rachel merasakan ribuan kupu-kupu mengepakan sayap didalam perutnya, ia melenguh saat Sehun meremas pinggangnya.

“Enghh, Daddyh.... ”

Sehun melepaskan ciumannya. Dengan segera Rachel menghirup oksigen sebanyak mungkin.

Sehun menyeringai, “Kehabisan nafas hm?”Dia mengusap bibir Rachel.

Pipi Rachel merona, “Kiss me again, Dad.” Ia menyentuh bahu Sehun.

Sehun tersenyum, tanpa banyak kata dia kembali memagut bibir ranum Rachel.

Ciuman yang dalam yang menimbulkan suara decakan diruangan tersebut.

“Selamat—Oh astaga! Maaf mengganggu!”

Rachel mendorong Sehun saat mendengar suara Kyungsoo-Dokter yang ditugaskan untuk merawatnya.

Sehun berdehem, begitu juga dengan Kyungsoo.

Tatapan Sehun beralih pada Rachel yang sedang mempelototinya, “Daddy sih! Gerutunya.

Kening Sehun berkerut, “Kenapa Daddy? Kau sendiri yang meminta Daddy untuk menciummu.”

Daddy! Disini ada Dokter Kyungsoo!”Rachel menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Kyungsoo tertawa canggung, dia hendak pergi dari situasi yang Akward ini tapi Sehun mencegahnya dan memintanya untuk segera memeriksa kondisi Rachel.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Buat yang baca, tolong TEKAN BINTANG KALAU NGETIK KOMENAN AJA GAK MAMPU!

_-

Daddy ; SEHUN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang