Di sebuah kamar yang bernuansa hijau toska terlihat Keisya yang tengah memasukkan semua pakaiannya ke dalam koper. Wajahnya sangat datar tidak terdapat ekspresi apa pun, bahkan dirinya terkesan seperti tidak peduli akan apapun.
"selesai" ucapnya ketika dirinya sudah selesai merapikan pakaiannya
"sebentar lagi kereta kuda MA akan menjemputku"
[MA : Magical Academy]
Setelah dirasa tidak ada yang tertinggal Keisya pun menarik kopernya dan segera keluar dari kamar. Sesampainya Keisya di pintu utama istana terlihat kedua orang tuanya sudah menunggu kedatangan dirinya.
"apa kau sudah siap sayang?" tanya raja Argus
"sudah"
"jaga dirimu sayang, pulanglah jika sudah liburan" ucap ratu Azusa
"iya"
"kami akan merindukan mu" ucap raja Argus sambil memeluk putri semata wayangnya itu disusul oleh sang ratu yang juga memeluk putrinya.
Keisya melepaskan pelukan orang tuanya lalu menatap mata mereka bergantian "jaga diri kalian juga ibu, ayah. Aku sudah menyiapkan mata-mata untuk mengawasi keadaan kalian selama aku berada di academy, dan selalu beritahu aku apa pun yang terjadi selama aku pergi"
Kalimat terpanjang selama sejarah magical land keluar dari bibir mungil Keisya membuat kedua orang tuanya terharu, dibalik sifatnya yang dingin itu ternyata dirinya selalu mengkhawatirkan keselamatan raja dan ratu.
"terima kasih sayang" ucap ratu Azusa yang dibalas anggukan dari Keisya
Tak berapa lama kemudian terdengar suara ringkikan kuda yang pertanda jemputan Keisya sudah datang. Keisya pun keluar diiringi oleh ayah dan ibunya.
"aku pergi, sampai jumpa lagi ayah, ibu" pamit Keisya dengan sedikit senyum yang terlukis dibibirnya
Air mata ratu Azusa menetes kala harus melepaskan kepergian putrinya untuk belajar di Magica Academy.
"jangan menangis ibu" tangan Keisya menghapus air mata yang mengalir di mata ibunya
"putri ku" ratu Azusa kembali memeluk Keisya dengan erat yang dibalas dengan pelukan yang tidak kalah eratnya oleh Keisya
Setelah Keisya merasa cukup dengan perbincangannya dengan ibu dan ayahnya, dirinya pun masuk ke dalam kereta kuda dan melambaikan tangannya pada kedua orang tuanya.
***
Sementara di Magical academy sudah sangat ramai dengan banyaknya murid baru, suara bising terdengar di seluruh penjuru, bahkan sebagian dari murid baru itu menatap kagum pada bagunan besar yang bertuliskan Magical Academy. Disebelah kiri dan kanannya ada dua bangunan yang besar namun tidak melebihi bangunan utama yang setiap gedungnya ada sebuah papan yang bertuliskan 'asrama perempuan' yang sebelah kiri berwarna merah dan 'asrama laki-laki' disebelah kanan dengan warna biru.
Dan diatas gedung tersebut banyak murid yang berlalu-lalang namun tidak dengan berjalan kaki maupun menaiki kendaraan, melainkan mereka menggunakan sesuatu yang diyakini adalah sihir mereka.
"wah, keren" ucap Sergia matanya tidak berhenti menatap kagum pada apa yang dilihatnya
"kau benar, baru kali ini aku melihat hal yang begitu ajaib dalam sihir" kata Alvian
"hei kalian sudah tiba ternyata"
Sapaan itu membuat Alvian dan Sergia menoleh kebelakang dan melihat ada Zou juga Alin disana.
"ternyata kalian. Kami baru saja tiba" sahut Sergia
"bagaimana menurut kalian dengan sihir-sihir mereka" ucap Alvian sambil menunjuk para murid-murid Magical Academy yang sedang menguji sihir mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Land
FantasyMagical land adalah dimensi yang dimana semua penghuninya adalah penyihir, werewolf,vampire, dan ras-ras lainnya. di Magical land juga terdapat beberapa kerajaan yang memimpin sebuah wilayah yang termasuk dalam teritorinya. Negeri yang tadinya damai...