Hari Pertama

2.3K 133 1
                                    

"Gia kamu kan bisa melesat, ayo kita melesat aja biar ga telat sarapan" kata Alin

"ayolah Gia, nanti kita di hukum kalau telat"

Pagi ini adalah hari pertama mereka belajar MA, tapi Alin dan Sergia malah bangun kesiangan. Terpaksa mereka berdua harus berjalan dengan buru-buru menuju cafetaria karena 10 menit lagi sarapan pagi akan dimulai.

"duh, aku tuh kalau melesat pas lagi buru-buru gini bisa gak fokus, nanti malah nabrak gimana?" ucap Sergia panik

"dasar vampir gak berguna" cerca Alin kesal

"kamu juga gak berguna"

Disaat genting seperti ini masih saja mereka meributkan hal yang tidak berguna, mereka melupakan seorang gadis yang sejak tadi berjalan dengan santai di belakang mereka.

"duh, lima menit lagi pintu bakalan ditutup huaaaa... Gimana ini" teriakan panik Alin memenuhi koridor asrama

"lagian ini asrama sama cafetaria jauh banget" gerutu Sergia

Keisya yang sedari tadi berada di belakang mereka pun mendengus kesal karena kebisingan mendengar gerutuan yang keluar dari mulut kedua gadis yang berada di depannya itu, Keisya memang terpaksa pergi dengan Alin dan Sergia karena Sergia menarik tangannya dengan spontan membuat dirinya hanya mampu menghela nafas pasrah.

Keisya menghela nafas pelan lalu meraih tangan Alin dan Sergia membuat kedua gadis itu berhenti dan menoleh kearahnya.

"ada apa Key? Kita harus cepat" ucap Sergia

"iya sebentar lagi pintu ditutup dan kita belum sarapan" sahut Alin

Keisya tidak menghiraukan ucapan-ucapan mereka, dia malah mengenggam erat tangan Sergia dan Alin, lalu tiba-tiba dalam sekejab mereka sudah menghilang dan tiba di cafetaria tepat di depan Zou dan Alvian sehingga membuat kaget kedua pria itu.

"Haaa...."

"astaga kalian bikin kaget aja" kata Zou

Alin yang baru saja tersadar dari apa yang dialaminya bersama Sergia dan Keisya pun menolehkan kepalanya menghadap Keisya dan melihat gadis itu tengah mengunyah makanannya dengan santai.

"Key makasih ya" ucapnya tulus

"hmm"

"ah, Keisya makasih kamu udah selamatin kita dari hukuman" ucap Sergia senang

"iya"

Mereka pun mulai memakan sarapannya dengan tenang, hingga sebuah suara mengintrupsi mereka untuk menghentikan acara makannya.

"Keisya"

Ternyata itu Mrs. Rain yang menghampiri meja mereka saat semua murid tengah makan dengan tenang

"ada apa?" tanya Keisya yang tidak menghentikan makannya

"semalam kamu kemana? Bibi liat kamu meninggalkan acara makan malam yang belum selesai" ucap Mrs. Rain dengan berkacak pinggang

"bukan urusan bibi kan" sahutnya santai

"aku ke desa dorn, semalam ada pemberontakan disana, jadi aku membantu sedikit" telepati Keisya pada Mrs. Rain yang mampu membuat mata sang bibi melotot

"kamu ngapain disana?"

"sudah aku bilang aku membantu" jawab Keisya dingin sambi menatap tajam mata bibinya

Bila tatapan mata bisa membunuh, mungkin saja Mrs. Rain sudah menjadi abu karena tajamnya tatapan Keisya. Keempat murid yang berada satu meja dengan Keisya hanya menatap perdebatan antara Keisya dan Mrs. Rain tanpa mau ikut campur karena mereka juga tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Magical LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang