Curiga..

1.4K 107 2
                                    

Emma kembali ke istana, dia segera menuju ruang tahta dan melapor apa yang terjadi hari ini pada raja Ergus.

"salam yang mulia"

"ada apa?"

"gadis bertopeng itu membuat kekacauan di permukiman penduduk yang mulia"

"apa kau sudah membereskannya?"

"maaf yang mulia, aku hanya bisa membuatnya pergi. Tapi aku berhasil melukai lengannya"

"bagus, kalau begitu"

"tapi, jika dilihat dari dekat, mata gadis bertopeng itu sangat mirip seperti yang mulia putri Keisya"

"mana mungkin gadis yang polos seperti dia bisa menghadirkan kekuatan yang maha dahsyat seperti itu Emma. Dia itu hanya seorang putri yang lemah"

"maaf yang mulia, tapi aku tidak berbohong mengenai hal ini. Lagi pula tidak ada orang yang memiliki bola mata berwarna emerald di dunia magical land ini kecuali keluarga kerajaan emerald"

Raja Ergus tampak berpikir mengenai pernjelasan Emma hingga akhirnya dia menatap tajam Emma.

"kau bilang kau berhasil melukai lengannya kan" kata raja Ergus yang mendapat anggukan dari Emma

"kalau begitu mari kita buktikan ucapanmu"

Kemudian raja Ergus turun dari singgasana dan berjalan bersama Emma menyusuri ruangan perruangan yang ada di istananya. Hingga tibalah mereka di depan perpustakaan.

"Key ada didalam, mari kita buktikan jika ucapan mu itu benar"

Raja Ergus membuka pintu perpustakaan dan terlihatlah didalam ada Key yang sedang membaca sebuah buku. Bahkan kedatangan raja Ergus dan Emma tidak mengusik ketenangan membaca putri emerald tersebut.

"Key" panggil raja Ergus membuat Key menoleh kebelakang

"ada apa?"

"jangan pura-pura tidak tahu yang mulia putri" seru Emma

"apa maksudmu?"

"kau tidak bisa menipu kami lagi, kau itu adalah gadis bertopeng yang membuat kekacauan di permukiman warga"

"kau menuduhku? Hahah... Lucu sekali, menuduh tidak punya bukti hukumannya adalah hukum pancung" kata Key dingin sambil tertawa remeh

"jangan katakan tidak punya bukti, aku memiliki buktinya yang mulia putri"

"oh iya, mari tunjukkan padaku dimana bukti itu"

Emma menyeringai "perlihatkan lengan mu pada ku yang mulia putri Keisya

Key dengan senyum miringnya menarik lengan gaunnya dan memperlihatkan kedua lengannya yang tidak terdapat apa-apa disana.

"ap...apa bagaimana.... mungkin" Emma terkejut karena melihat lengan Key yang mulus tidak terdapat luka disana

"bagaimana mungkin, kau pasti membuat ilusi disekitar sini benar kan" ucap Emma lagi

"haha... Kau tahu kan Emma kalau kekuatan mu adalah kristal. Kau juga tahu kan jika luka akibat dari kekuatan kristal mu itu tidak akan bisa sembuh kecuali kau menyembuhkannya, lalu kau juga tahu kan jika di istana ini tidak bisa melakukan ilusi. Lalu bagaimana mungkin aku melakukan itu?" ucap Key tertawa sinis membuat Emma terdiam kaku

"mengenai gadis bertopeng yang kau sebut, bukankah gadis itu juga pernah datang ke istana ini sebelum aku berada disini? Benarkan paman?"

Raja Ergus yang sedari tadi diam memperhatikan Emma dan Key yang berdebat pun langsung mengangguk kala mendapat pertanyaan dari Key.

Magical LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang