Flashback

1.8K 124 0
                                    

"apa kalian mau mendengar sebuah cerita?" bukannya menjawab Keisya malah balik bertanya pada mereka semua dan tentu saja dibalas dengan anggukan semangat dari mereka.

"cerita ini mengisahkan tentang dua orang yang bersaudara"

Flashback.

Terlihat dua orang lelaki yang sama tampannya sedang berjalan disekitar taman bunga di istana, mereka memang sering menghabiskan waktu di taman itu. bahkan terkadang orang tua mereka kesulitan mencari kedua putranya dikarenakan mereka selalu menghabiskan waktu berdua saja.

"kak kau ingin masuk academy yang mana?" tanya sang adik pada kakaknya

"tidak tahu, aku hanya akan mengikuti kemauan ayah dan ibu saja."

"ah, payah. kau benar-benar payah kak"

"lalu kau? Kau ingin masuk academy yang mana?"

"aku ingin masuk ke magica academy"

"kenapa ingin kesana?"

"karena itu adalah academy terbaik sepanjang sejarah magical land, jadi aku ingin masuk ke sana agar menjadi orang yang kuat"

"hei, kau jangan terobsesi untuk menjadi kuat, nanti akan menjadi bumerang bagimu"

"kakak, aku hanya ingin menjadi kuat agar bisa membantumu memimpin kerajaan kita"

"adikku kuat saja tidak bisa. Kita harus bisa menyeimbangi kekuatan dengan akal kita agar nantinya tidak terjatuh dalam kegelapan"

"tenanglah kak, aku tidak akan terjatuh ke dalam kegelapan. Aku berjanji padamu"

"semoga saja"

Waktu berlalu, bulan dan tahun pun berlalu kini kedua pangeran itu sudah beranjak dewasa.

Mereka tumbuh menjadi ksatria yang sangat tangguh, namun memiliki sifat yang berbeda, dimana sang kakak lebih kuat dan bijaksana serta rendah hati sedangkan sifat si adik berbanding terbalik dengan sang kakak.

Sifatnya yang semena-mena dan cendrung emosian serta sombong membuat si kakak sering memperingatkan si adik agar mengubah sifatnya, jika tidak maka sifat itu akan menjadi petaka bagi dirinya sendiri.

"ubahlah sifat mu, jika tidak itu akan menjadi petaka untuk mu dikemudian hari" seru si kakak

"apa kau tidak bosan kak? Kau selalu memperingati ku tentang sifatku? Memangnya apa yang salah?"

"kau terlalu sombong dan kau juga sering semena-mena dengan rakyat adikku. Tidakkah kau ingin mengayomi para rakyat agar mereka senang dengan mu?"

"hah!! Aku tidak peduli pada orang lain kak, yang terpenting aku mendapatkan sesuatu yang bisa menghiburku"

"jangan seperti itu adikku, kau adalah seorang pangeran. Dan seorang pangeran tidak akan bersifat seperti itu"

Si adik pun pergi karena kesal dengan si kakak yang selalu menasehati dirinya dan selalu mengekang kemauannya.

Beberapa minggu setelah perdebatan kedua kakak beradik itu, raja mengumpulkan semua anggota keluarga disertai para penasehat dan perdana menteri dikarenakan sang raja ingin memilih pengganti dirinya.

Setelah semua orang berkumpul, raja pun berbicara dengan lantang "aku mengangkat anak pertama ku untuk menggantikan kedudukan diriku sebagai raja"

Lalu pangeran pertama pun membungkuk hormat menyela keputusan sang ayah

"maaf ayah, bukannya ananda ingin membantah perintah ayah, melainkan ananda merasa jika jabatan itu tidak pantas untuk ananda"

Magical LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang