Penasaran..

1.7K 101 0
                                    

Hari ini semua murid di MA di
Perbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing karena para guru sedang rapat. Mereka diliburkan selama dua hari.

Zou dengan semangat mengemasi barangnya membuat Alvian yang melihatnya bergidik kesal.

"kau terlalu semangat Zou" seru Alvian

"itu harus. Karena aku sangat merindukan ibu dan ayah ku"

"begitu ya" seru Alvian singkat

Zou menatap Alvian "kau kenapa? Apa ada masalah?"

Zou duduk di pinggir kasur setelah dia selesai mengemasi barang-barang bawaannya.

"tidak, hanya saja aku sedang memikirkan tentang Key"

"kenapa? Ah, aku tahu kau pasti mulai menyukainya ya" goda Zou membuat wajah Alvian mendadak kaku

"tidak. Bukan itu yang kumaksud" seru Alvian

"lalu" sahut Zou mengangkat sebelah alisnya bingung

"aku masih penasaran mengenai siapa sebenarnya Key. Apa kau tidak merasa aneh jika selama ini sebagian guru selalu memanggilnya dengan sebutan yang mulia putri sedangkan jika menyebut Alina atau Sergia mereka hanya menyebutnya dengan sebutan putri saja, tanpa embel-embel yang mulia"

"padahal kita tidak pernah sekali pun melihat Key di sekitar kerajaan yang pernah kita kunjungi sebelumnya" seru Alvian mengungkapkan unek-uneknya

"kau benar juga, lalu kita harus bagaimana? Apa yang harus kita lakukan untuk mencari tahu kebenaran tentang Key"

"kita harus menyelidikinya" seru Alvian

Mereka berdua pun keluar dari asrama dan segera menuju gerbang karena mereka yakin Sergia dan Alina sudah menunggu kedatangan mereka.

Dan benar saja kedua putri itu sudah berada disana dan tengah memasang wajah garangnya, karena mereka terlambat datang.

"dari mana saja kalian" seru Sergia ketus dan sesekali mata putri vampir itu berkilat merah

"maaf kami telat, tadi ada sedikit perbincangan yang serius" seru Zou

"perbincangan serius? Mengenai apa?" tanya Alina penasaran

"nanti kami ceritakan, lebih baik sekarang kita berangkat" seru Alvian yang dibalas anggukan setuju dari teman-temannya

***

Di balik bukit Takagama di desa Asanka, terdapat sebuah gua yang dilindungi oleh barier sihir. Tidak ada yang bisa melihat gua itu kecuali sudah mendapat tanda berupa tanda bintang di dahinya yang diberikan oleh si pemilik gua.

"lalu apa rencana anda yang mulia putri" seru Draka pada Key, saat ini mereka tengah berdiskusi di gua itu.

Gua itu merupakan markas Key dan Draka, tidak ada sihir yang mampu menembus ketahanan barier yang melindungi gua tersebut.

"aku harus bisa masuk ke dimensi-nya Draka"

"sepertinya itu ide yang buruk, bagaimana jika anda tidak bisa keluar dari dimensi itu? Lalu bagaimana jika anda tertipu dengan ucapan si penyihir kristal itu"

"jadi harus bagaimana? Aku harus bisa menyelamatkan semua warga white land Draka"

"aku tahu itu yang mulia putri tapi setidaknya anda harus memiliki rancana yang benar-benar matang"

"kita tidak bisa menghindar dari es-nya, itu artinya untuk saat ini kita harus membuat sebuah barier yang kuat di tiap desa agar Emma tidak bisa menembus pertahanan setiap desa" sambung Draka

Magical LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang