Pagi hari ku

238 7 1
                                    

Tak mudah memang menjalani kehidupan, saat kita merasa dunia kita terhenti seketika. Tak baik memang berpikiran sepert itu, tetapi emang kadang itu bener adanya. Kita tidak dapat menilai orang sebelum kita merasakan yang orang itu alami.

***

Nama ku Rana Agnia Putri anak pertama dari dua bersaudara. Aku bukan terlahir dar keluarga yang "kaya" aku dari keluarga sederhana, Bunda dan Ayah ku karyawan di sebuah pabrik di kota industri, dan kota itu juga kota kelahiran ku.

Saat ini umur ku 16 tahun, yaps, aku duduk di bangku kelas 11 SMA atau 2 SMA terserah kalian menyebutnya apa. Ya aku sekolah di salah satu sekolah negeri di kota kelahiran ku ini. Kalau kalian pikir aku sekolah di sekolah swasta yang bagus elit and much more, kalian salah. Ya! Aku sekolah di salah satu sekolah negeri di kota ku. Dimana pun itu tujuan kita sekolah ya belajar menuntut ilmu, betul? Yaa!

Pagi ini aku terbangun karena bunyi alarm ponsel ku yang sangat nyaring. Tepat jam 5 pagi aku terbangun dari tidur dan mimpi ku, ya walaupun mimpinya ga indah-indah banget, yang penting judulnya mimpi aja, hehe.

Setelah menyelesaikan rutinitas pagi ku yaitu mandi, sholat subuh pastinya dan persiapan lainnya, sekarang aku sudah siap dengan seragam sekolah hari Senin ku, lengkap dengan dasi dan teman-temannya.

Pagi ini seperti biasa, aku memang terbiasa tidak sarapan. Entah lah aku merasa jika aku sarapan aku akan sakit perut, so ya! Aku memutuskan untuk tidak sarapan di rumah. Setelah siap, motor Scoopy kesayangan ku sudah menunggu di depan rumah sudah di panas kan oleh ayah.

"Pagi yahhh!" Sapa ku pada ayah yang sedang libur hari ini.

"Pagi Rara," Jawab ayah. Tunggu dulu kalau kalian merasa aneh kerena Ayah memanggil ku dengan sebutan Rara, itu kerena memang aku biasa di panggil Rara jika di rumah.

"Motornya sudah dipanaskan yah?" Tanya ku.

"Pastinya sudah dong, ayahh," balas Ayah dengan sombongnya. Hurf, Ayah memang seperti itu, hehe.

"Rara berangkat sekarang ya," ucap ku pada ayah, ayah hanya mengangguk dan tersenyum. Saat aku akan mecanpaskan gas motor ku tiba-tiba Bunda berteriak dari dalam di susul oleh Bunda dan adik ku yang sudah berada tepat di depan pintu rumah.

"Ra, gimana sih, masa adik mu mau kamu tinggal," kata Bunda.

Adik? Yap, aku memiliki seorang adik bernama Ariel, Ariel Agta Putra. Yang pasti bukan seorang anggota band, kerena dia masih 6 tahun, hehe.

"Oh iya Bun, Rara sampe lupa kalau hari ini Ariel udah mulai sekolah, hehe," jawab ku di iringi kekehan. Ya, hari ini adalah tahun ajaran baru dan tahun ini Adik ku sudah mulai memasuki sekolah dasar.

"Ya sudah, sekarang berangkat, takut macet nanti kamu telat lagi, kan kamu harus ke sekolah adik mu dulu Ra," kata Bunda.

"Iya Bun, Rara sama Ariel berangkat sekolah dulu ya," kata ku sembari mencium tangan Bunda dan Ayah, Ariel juga pastinya.

Setelah aku pamit, aku bergegas mengendarai motor ku. Saat di perjalanan aku banyak mengobrol dengan Ariel, karena dia duduk tapat di depan ku, karena aku tidak berani ketika Ariel ku boncengkan di belakang. Aku membincangkan tentang bangai mana sekolah di hari pertama nanti dan lain-lain. Pasti aku dapat melihat dari nada bicara dan raut wajah Ariel dia nampak sangat excited di hari pertama sekolahnya.

Tak lama, kini kaki sudah sampai tapat di gerbang sekolah dasar tempat Ariel bersekolah, sebelum ia masuk seperti biasa aku selalu memberi wajangan kepada Adik ku ini.

"Ril belajar yang benar, jangan dulu kemana-mana sebelum Ayah atau Bunda jemput Ariel ya," kata ku pada Ariel.

"Iya teh," Kata Areil. Yaps! Ariel memang memanggil ku dengan sebutan "Teh" bukan teh manis Atua lain sebagai nya, tapi itu berarti Kaka dalam bahasa Indonesia. Keluarga ku memang Sunda asli, jadi ya wajar aja kalau kadang-kadang memakai bahasa Sunda.

Tak lama setelah aku mengantarkan Areil sekolah, aku bergegas menuju sekolah ku, tak jauh memang dari sekolah Ariel tapi tetap saja aku tidak bileh terlambat di hari pertama di semester baru ini.

Tak lama sampailah aku di sekolah ku tercinta. Dan aku siap memulai hari ku di hari  pertama ku di semester ini.

***

Itulah rutinitas ku di pagi hari, memang itu hal yang sangat sederhana jika di bandingkan dengan ekspektasi yang mungkin kalian bayangkan di antat dengan mobil, sarapan di meja makan dengan menu makanan yang banyak and much much more.

Tapi bagi ku itu sudah lebih dari cukup. Kadang memang yang mewah belum tentu yang memberikan kita kebahagian dan kadang yang sederhana belum tentu memberikan kita kesengsaraan. Itu tergantung dari seberapa ikhlas kita menjalani hidup kita kedepannya.

Kadang rasa syukur memang sangat sukar kita ucapkan dan kita terapkan, tapi yang membuat kita bahagia ya dari cara kita bersyukur dengan apa yang sudah Allah berikan pada kita sebagai umatnya.

Kisah ku berawal dari sini.

Tentang rasa syukur dan ke ikhlasan yang selalu aku jalani di setiap langkah ku menjalani kehidupan ku.

Tentang pertemuan dengan seseorang yang akhirnya membuat ku untuk pertama merasakan hal-hal baru di hidupku yang cukup monoton kata orang sekitarku.

***

Hallo teman!

Ini bukan pertama kalinya sih aku nulis, tapi ini pertama kalinya aku nulis setalah off.
Aku tetep baca wattpad tapi aku off untuk beberapa lama dalam menulis cerita di wattpad.

So, ya! I hope you are happy and enjoy reading my story.

Aku harap kalian excited dan senang jika aku melanjutkan cerita ini.

Happy reading!!!❤️
Jangan lupa tinggalkan jejak🌹

RANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang