Part 13

33 4 3
                                    

Bell istirahat ke dua sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu, tetapi Elisa memilih untuk tetap di kelas setelah sholat Dzuhur. Sudah beberapa kali Elisa mencoba menghubungi Rana, tetapi tidak ada balasan dan jawaban dari Rana. Elisa khawatir dengan sahabatnya itu. Ia pun ingin tau bagaimana keadaan dari ayah Rana.

Elisa mencoba menelpon Rana kembali. Suara sambungan telpon berbunyi, tetapi tak kunjung di angkat oleh orang di seberang sana. Saat Elisa akan mematikan sambungan telpon itu, tiba-tiba terdengar suara seseorang di ponselnya menandakan bahwa orang yang sedang ia telpon mengangkat.

"Hallo, assalamualaikum sa"

"Waalaikumsalam, Ra ko Lo susah di hubungin si? Lo baik-baik aja kan Ra?"

"Aku baik-baik aja sa"

"Syukurlah kalau gitu, terus ayah Lo gimana keadaanya?"

"Ayahh..."

Terdengar isakan di telpon itu.

"Ra, Lo okay kan? Lo kenapa?"

"Ayah udah ga bakal ngerasain sakit lagi sa"

"Maksud Lo apa Ra?" Elisa mulai khawatir dengan jawab dari Rana.

"Ayah udah tenang disana, ayah udah seneng disana sa, ayah nya Rana udah pulang sa"

jelas Rana, terdengar sekali jika Rana mencoba untuk mamah tangisnya.

"Om Ardi meninggal?"

Di kelas Napak cukup sepi memang hanya ada Briyan, dan Imron, sedangkan Slamet sedang pergi ke kantin.
Briyan dan Imron yang berada tapi di belakang Elisa sudah pasti mendengar apa yang Elisa katakan.

"Yaudah Ra, Lo yang kuat ya, pulang sekolah gue bakal langsung ke rumah Lo, okay. Lo jangan sedih ya Ra, yaudah kataku gitu gue tutup telponnya ya, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam"

Setelah menutup telponnya, Elisa nampak syok, ia tak dapat lagi mengeluarkan kata-kata. Tiba-tiba dari arah luar kelas, datang Mrs. Muti mencari Elisa.

"Elisa." Panggil Mrs. Muti, Elisa yang merasa terpanggil menghampiri Mrs. Muti yang berada di dekat pintu.

"Iya Mrs?."

"Tadi bundanya Rana menelpon ibu, untuk besok Rana tidak bisa masuk sekolah, karena sedang berduka, apa benar ayahnya meninggal?" Tanya Mrs. Muti.

"Iya Bu, barusan Elisa telpon Rana. Rana baru saja memberi tahu saya Bu." Tutur Elisa.

"Ya sudah kalau begitu, rencananya Mrs dan beberapa guru yang lain ingin bertakziah ke rumah Rana sepulang sekolah, tolong kamu beritahu kepada anak kelas ada yang mau ikut bertakziah atau ngga ya sa, atau kamu beri tahu Hendra untuk menginfokan kepada anak kelas." Jelas Mrs. Muti

"Baik Bu, nanti Elisa beri tahu Hendra." Balas Elisa.

Mrs. Muti pamit dan bergegas meninggalkan kelas. Tak heran jika Mrs. Muti tau kerena Mrs. Muti adalah wali kelas XI MIPA 4. Elisa kembali ketempat duduknya.

"Sa." Panggil Imron.

"Hmm?"

"Ayahnya Rana meninggal?." Tanya Imron.

"Iya." Hanya singkat, kerena Elisa masih merasa syok.

"Tadi Mrs. Muti mau apa?." Tanyanya lagi.

RANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang