Part 40

13 2 1
                                    


HAPPY READING

Pagi yang cerah di hari Sabtu ini, Rana menikmati pagi nya dengan roti panggang buatan bunda tak lupa secangkir susu hangat yang tersaji di meja teras rumah, dengan Rana yang masih asik dengan novel yang sedang di bacanya. Tidak ada yang special di hari sabtu nya, ia lewatkan seperti biasanya. Rana mengambil roti panggang coklat yang sudah tersedia dan segara melahap nya.

"Teh Rara." Panggil Ariel, adik laki-laki satu-satunya.

"Kenapa Ril?."

"Main sepeda yuk." Ajak sang adik. Rana melihat jam yang tertera pada ponselnya yang menunjukan pukul tujuh lewat sepuluh, belum terlalu siang untuk bermain sepedah.

"yuk, ambil sepeda nya ril." Ajak Rana pada sang adik untuk segera mengambil sepeda.

Rana dan Ariel mengendarai sepeda nya masing-masing. Rana hanya mengajak sang adik berkeliling di sekitar komplek rumah serta taman komplek perumahannya. Seperti biasa saat mereka bersepeda saat sudah sampai di taman komplek mereka yang beristirahat atau sekedar menikmati suasan taman saja. Seperti saat ini mereka sudah memarkirkan sepeda nya dan tengah duduk duduk di rerumputan taman. Saat tengah asik dengan aktivitas masing-masing, Ariel yang tengah bermain permaian yang memang disediakan di taman sedangkan Rana yang lagi lagi asik dengn novel yang memang sengaja ia bawa dalam tote bag yang ia bawa. Ariel berlari menuju Rana yang tidak jauh dari tempat Ariel bermain.

"Teteh." Panggil nya.

"Kenapa ril, ko lari?." Tanya Rana Ketika sang adik sudah di hadapannya.

"Tadi ariel liat ka briyan." Ucapnya.

"Hah? Dimana?." Tanya Rana.

"Disana." Ucap Ariel sembari menunjuk kearah dimana ia melihat Briyan. Dimana tempatnya tidak jauh dari tempat meraka berada saat ini, yaitu berada tak jauh dari tempat bermain Ariel.

Saat Rana melihat kearah yang Ariel maksud, ternyata benar disana ada Briyan dengan setelan baju olahraganya. Tetapi yang Rana lihat adalah bahwa Briyan disana tidak seorang diri, melainkan dengan seorang perempuan yang Rana yakin bahwa perempuan itu adalah Cantika.

"Teh samperin ka Briyan yuk." Ajak Ariel sembari menarik tangan Rana untuk menuju tempat Briyan. Rana berusaha untuk menahan sang adik tetapi Ariel malah semakin menarik nya untuk menghampiri Briyan.

Sesampainnya disana

"Ka Briyan." Sapa Ariel. Briyan menoleh kearah dimana suara itu berasal.

"Areil." Lalu Briyan melihat kearah lain dimana Rana terlihat.

"Ra."

"Hai Ra, lagi olahraga juga?." Tanya Cantika yang membuyarkan lamunan Rana.

"eh, hmm ngga ko, tadi aku sama Ariel lagi main sepeda." Jawab Rana.

"Adik lo?." Tanya Cantika. menunjuk Ariel.

"Iya ini adik aku."

"Wah iya gue sampai lupa kalua rumah lo disekitar sini juga ya." Ucap Cantika. Rana hanya menjawab dengan anggukan dan senyumnya.

"Oh iya by the way gue sama Briyan mau lanjut lari pagi lagi nih, mau gabung juga?." Ajak Cantika.

"Hmmm makasi, aku sama adik ku naik sepeda, kebetulan sepeda kita tinggal disana, kalau gitu kita panit ya, permisi." Jawab Rana dan segera bergegas.

Sedangkan Briyan hanya diam saja memperhatian interaksi antara Cantika dengan Rana. Selepas kepergian Rana dan Ariel, Briyan bergegas malanjutkan lari paginya yang tertunda tanpa menunggu Cantika.

Hmmm Briyan sama Cantika janjian untuk lari pagi bareng?



******

Hallo Readers...

Balik lagi nih... gimana part 40 nya??
Konflik akan segera datang hehehe
tunggu di part selanjutnya yaaa!!!

Salam Hangat 
- Vanilla Latte

TERIMAKASIH
HAVE A NICE DAY

RANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang