Part 25

32 5 1
                                    

Jam sudah menunjukan tepat pukul 10.30. Rana, Briyan serta Ariel sudah sampai di tempat tujuannya. Selepas membeli tiket untuk bermain Ariel sudah terpencar sedangkan Rana dan Briyan hanya mengikuti kemana dia pergi.

"Ril main ini aja." Ucap Rana menunjuk salah satu mesin permainan.

"Ayooo teh!." Balas Ariel.

Mereka bermain sangat asik terlihat Rina bahagia di wajah Ariel. Yang memang jarang bermain seperti ini. Sedangkan Briyan, ia hanya melihat keakraban Kaka dan adik di depannya ini. Mungkin akan lebih heboh jika Briyan mengajak adik perempuannya yang cerewet itu.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 12.00 siang, tetapi Ariel masih saja terlihat bersemangat. Semua permainan sepertinya sudah ia mainkan semua tanpa terkecuali. Sudah banyak juga tiket yang ia dapat untuk di tukar serta satu boneka yang ia dapatkan saat bermain capit boneka, sebenarnya yang bermain capit boneka itu Briyan, karena Ariel menyerah tidak kunjung mendapatkan boneka akhirnya dengan berinsiatif Briyan mencobanya dan tak disangka ia mendapatkan nya.

"Ariel udah dulu yuk, kita sholat Dzuhur dulu ya." Ucap Rana pada Ariel, di balas anggukan oleh Ariel.

"Hmm yan, kayanya udah Dzuhur deh sholat dulu aja." Ucap Rana pada Briyan.

"Iya." Jawab Briyan.

Lalu mereka menuju mushola yang berada di mall tersebut. Sesampainya di mushola Ariel ikut bersama Briyan, sholat di bagian akhwat, sedangkan Rana di bagian perempuan.

Briyan dan Ariel selesai terlebih dahulu dari pada Rana. Ia dan Ariel menunggu tepat di depan mushola sembari memakaikan Ariel Sepatu kembali. Taka lama Rana datang, lalu ia segera mengenakan sapatunya kembali.

"Makan dulu." Ucap Briyan setelah melihat Rana selesai memakai sepatu.

"Hmm, gausah deh Yan, ngerepotin." Balas Rana.

"Ayo." Briyan tidak menjawab ucapan Rana, ia langsung mengajak Ariel untuk pergi terlebih dahulu di susul Rana yang mengikutinya.

Tiba lah mereka di salah satu tempat makan yang berada di dalam mall tersebut.

"Yan, maaf ya aku sama Ariel jadi ngerepotin kamu, nanti aku ganti deh uangnya." Ucap Rana. Ia merasa tidak enak hati, pasalnya selama mereka bermain di Timezone tadi, Briyan lah yang membayarnya, dan sekarang makan pun Briyan yang membayarnya.

"Seharusnya memang gini kan?." Rana tidak mengerti dengan apa yang baru saja Briyan katakan.

"Maksudnya?." Tanya Rana.

"Slamet yang bilang, kalau lagi jalan sama cewe, cowonya yang bayar." Tutur Briyan, yang berhasil membuat Rana tercengang. Apa tadi maksudnya, Briyan memang penuh dengan kejutan.

******

Saat ini Rana dan Briyan serta Ariel yang sudah tertidur di pangkuan Rana, sudah berada tepat di depan kediaman Rana. Selepas makan siang tadi mereka memutuskan untuk pulang, dan Ariel pun setuju, lalu disini lah mereka masih di dalam mobil. Saling menunggu siapa yang akan membuka suara terlebih dahulu.

"Briyan." Akhirnya Rana lah yang kalah, ia duluan lah yang membuka suara.

"Hmm." Briyan hanya bergumam.

"Makasih ya, maaf ngerepotin kamu." Ucap Rana. "Yaudah aku masuk rumah ya, kamu hati-hati." Lanjut Rana, ia bersiap untuk keluar dari mobil. Rana sedikit kesusahan karena Ariel yang sedang tertidur di gendongannya.

"Tunggu."nucapa Briyan, laku ia keluar dari mobilnya, membukakan pintu penumpang.

"Sini." Ucapnya sembari mengambil alih Ariel yang berada di gendongan Rana.

RANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang