Belum saling mengenal

73 4 0
                                    

Sesampainya Rana ke rumah setalah mengantarkan Elisa pulang Rana memarkirkan motor di halaman depan rumahnya.

Jam sudah menunjukan pukul 12:30 sekolah memang pulang cepat hari ini karena masih hari pertama sekolah. Rana bergegas memasuki rumah, saat sampai di dalam Rana melihat sang bunda sedang menonton TV di ruang keluarga bersama sang adik yang ternyata sudah pulang sekolah lebih dulu dari pada dia.

"Assalamualaikum bundaa," Rana mengucapkan salam, sembari mencium tangan bundanya.

"Waalaikumsalam, eh udah pulang teh," jawab bundanya.

"Udah Bun, tadi sih di sekolah cuman perkenalan biasa dong di awal masuk sekolah seperti biasa,"

"Oh gitu, yaudah ganti baju sholat Dzuhur dulu teh, abis itu makan, si Dede juga blm makan, nanti makan bareng-bareng," kata Bunda.

Rana menuruti perintah sang Bunda. Ia bergegas memasuki kamarnya dan menjalankan kewajibannya sholat Dzuhur.

Seperti itu lah keseharian Rana ketika pulang sekolah. Keluarga Rana memang keluarga yang harmonis. Mereka memang bukan keluarga yang kaya raya. Tetapi mereka membuktikan walaupun uang sudah menjadi segalan saat ini, tapi itu tidak mempengaruhi keharmonisan keluarga mereka.

***

Setelah makan bersama, Rana dan kedua orang tuanya beserta adik nya berkumpul di ruang keluarga menonton televisi bersama.

"Gimana tadi sekolah hari pertamanya teh?" Tanya Rudi Ayah dari Rana.

"Ya gitu yah, hari pertama seperti biasa ga ada pelajaran," jawabnya

"Oh gitu, kalau Ariel tadi gimana nih hari pertama sekolah SD nya, sekarang udh sekolah SD nih anak ayah," kata Rudi sembari  menyubit pipi sang anak.

"Gatau," jawab Ariel seadanya.

"Loh kok gatau sih de, udah dapet temen blm?" Timpal Ratna sang Bunda.

"Punya satu,"

"Siapa de? Cewe apa cowo?" Kali ini Rana yang bertanya pada sang adik.

"Cowo, dia yang duduk sama Ariel di kelas, dia baik soalnya dia tadi pinjemin mainannya ke Ariel," katanya dengan muka polosnya.

"Aduh ada-ada saja kamu de, masa kalau bilang dia baik karena dia pinjemin kamu mainan sih," kata Rudi ayahnya.

"Iyya soalnya dia baik, dia ga sombong kaya temen-temen yang lain,"

"Loh emang temen kamu yang lain kenapa de?" Tanya Rana.

"Ya gitu, tadi Ariel mau jatoh karna tali tas Ariel di tarik sama Fauzi, dia nakal," kata Ariel dengan muka yang di buat kesal.

"Kamu ga boleh gitu ya de, gapapa biarin aja kalau kamu di jailin sama dia, asal jangan kamu bls dia denga kejahatan juga ya, kamu cukup lapor sama ibu guru di kelas, tapi bilang dengan baik-baik sama ibu guru kamu, cukup bilang apa yang dia lakuin ke kamu, ga boleh di lebih-lebih kan atau di kurang-kurang kan, okay! Anak-anak ayah kan semuanya anak pintar," kata Rudi menasihati kedua anaknya.

"Iyya yah,"

"Oh iya teh, bunda minta tolong bisa?" Kata Ratna Bundanya.

"Boleh dong Bun, knapa?"

"Bunda lupa beli sabun untuk cuci piring, soalnya sabun nya udah mau abis, boleh minta tolong beli sabunya di minimarket depan?" Kata sang bunda.

"Boleh Bun, beli berapa?"

"Cukup 1 aja yang besar ya teh, ini uangnya, hati-hati ya," kata sang bunda sembari memberikan uang kepada Rana.

"Bunda Ariel mau es krim boleh?" Kata Ariel tiba-tiba.

RANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang