Part 18

21 4 0
                                    

Pagi ini seperti pagi sebelumnya, hari ini Rana bangun lebih pagi karena ia akan mengantar bunda Rana untuk berangkat bekerja. Setelah ayahnya tiada Rana memang yang lebih sering mengantar dan menjemput bundanya ketika bekerja, walaupun kadang bundanya juga meminta tolong pada Mang Ujang.

Setelah ia mengantar sang bunda bekerja, Rana membangunkan Ariel untuk bersiap ke sekolah. Rana yang sudah siap terlebih dahulu, saat ini sedang berkutat di dapur menyiapkan sarapan untuk adiknya. Pagi ini ia membuat omlate untuk Ariel, sedangkan untuknya sendiri ia hanya membuat roti panggang.

Tak lama setelah Rana menyelesaikan masakannya, Ariel keluar dari kamarnya sudah degan seragam yang rapih.

"Sini ril, sarapan dulu." Ucapnya pada Ariel.

"Iya teh."

"Oh iya ril, nanti kalau kamu pulang sekolah, kamu langsung pulang ya tunggu sampe Mang Ujang jemput kamu, kalau mau ke rumah nenek minta tolong Mang Ujang untuk anter kamu ya ril." Tutur Rana.

"Iya teh, hati ini Ariel mau di rumah aja." Jawab Ariel. Ariel di rumah tidak sendiri kadang ada Bi Darmi. Bi Darmi adalah tentang Rana yang suka bantu-bantu di rumah saat bundanya bekerja, ia juga di gaji oleh bunda Ratna.

"Yaudah, Bi Darmi nanti ke rumah ko jam 9 siang, nanti kalau ada apa-apa Ariel bisa minta tolong sama Bi Darmi." Jelas Rana.

"Iya teh." Balas Ariel.

"Yaudah cepet abisin sarapannya, nanti kita telat." Ucap Rana.

****

"Ra, Lo udah ngerjain tugas Inggris?." Tanya Elisa.

Saat ini Rana dan Elisa tangah berada di kelas. Bell sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, tinggal menunggu guru saja untuk memulai KBM.

"Udah, emang kenapa Ra?." Jawab Rana.

"Mau nyontek, hehe." Katanya sembari dengan cengirannya. Rana hanya mendengus mendengar penuturan Elisa.

Elisa menyalin jawaban. Hingga beberapa menit kemudia, guru di jam pertama pelajaran datang, yaitu Mrs Muti, sekaligus wali kelas mereka.

"Assalamualaikum, good morning student." Sapa Mrs Muti, seperti biasa dengan cerianya.

"Waalaikumsalam, morning Miss." Jawab semua murid.

"Okay, how are you today, guys."

"Fine Mrs."

"So so Mrs."

"Lagi galau Mrs."

"Nih Mrs Briyan lagi sakit gigi Mrs." Celuk Slamet yang di beri pelototan oleh Briyan.

Terjadilah sedikit keributan saat mereka menjawab pertanyaan dari Mrs Muti yang menanyakan kabar mereka.

"Ok ok, attention please gusy, Miss mau memberikan beberapa informasi okay, jadi dimohon untuk tidak ribut dulu ya?." Ucap Mrs. Muti.

"Okay Miss." Jawab semua murid serempak.

"Oka jadi sebentar lagi akan di adakan olimpiade se-kabupaten, dan sekolah kita pastinya akan mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti olimpiade ini, dan Alhamdulillah di kelas kita ini ada 2 orang yang terpilih untuk mengikuti seleksi." Tutur Mrs. Muti.

Semua murid mulai sedikit ribut kembali, beberapa dari mereka sudah yakin pasti yang akan terpilih salah satunya adalah Briyan, sudah menjadi rahasia umum jika seorang Briyan adalah salah satu murid pintar di sekolah ini.

"Wah pasti Slamet ya Miss yang kepilih, olimpiade apa nih Miss." Ucap Slamet.

"Alah jangka ngimpi Lo Slamet, kalau Lo yang kepilih olimpiade yang ada bukan bikin bangga sekolah malah bikin malau sekolah." Tutur Hendra yang membuat semua murid di kelas tertawa termasuk Mrs. Muti.

RANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang