Part 15

27 4 1
                                    

Tahlilan atau pengajian tengah berlangsung di rumah Rana. Di dominasi oleh bapak-bapak yang mengikuti tahlilan ini, ada beberapa anak muda dan anak kecil juga.
Rana tengah berada di kamar bersama Elisa saat tahlil berlangsung. Tadi sebelum di mulai ia melihat ada Briyan dan teman-temannya datang untuk mengikuti tahlilan hari pertama ini, Rana belum sempat menyapa mereka karena tadi tahlilan sudah akan di mulai. Mungkin setelah selesai baru Rana akan menyapa mereka.

"Ra, di luar ada Briyan sama temen-temennya kan?." Tanya Elisa.

"Iya sa." Jawabnya. "Kenapa emang?." Lanjutnya bertanya.

"Ya gapapa si, Nanya aja, tadi gue speechless banget pas Briyan ngomong panjang lebar gitu." Ucap Elisa, Rana terkekeh mendengar penuturan dari Elisa.

"Biasa aja kali, kamu nih kebiasaan terlali lebay sa." Kata Rana.

"Eh lebay lebay, terus tadi yang pelukan di pemakaman siapa yaaa?." Elisa mencoba menggoda Rana dengan meledeknya.

"Ih apasi kamu." Rana Malu sendiri mendengar apa yang di ucapkan Elisa.

Tak lama ada ketukan dari luar dan suara seseorang.

"Teteh." Itu Ariel yang memanggil.

"Iya ada apa ril." Jawab Rana sembari membuka pintu.

"Disuruh makan sama bunda bareng sama ka Elisa juga." Ucapnya.

"Iya, nanti teteh keluar sebentar lagi." Jawabnya sembari kembali menutup pintu setelah Ariel pergi.

Rana dan Elisa keluar dari kamar, Elisa yang sudah mengunakan piala tidurnya bermotif bunga-bunga sedangkan Rana memakai piyama tidur lengan panjang dan celana panjang bermotif kartun Mickey mouse. Dengan rambut yang sama terkepal oleh jepitan.

"Ra sini makan dulu, nih bareng sama temen-temen kamu." Ucap bunda Ratna, bunda sudah membaik setelah tadi sempat drop karena mungkin kelelahan, sekarang bundanya sudah lebih bisa menerima, bunda senang dengan keadaan rumah yang ramai.

"Iya Bun, Rana makan." Ucap Rana.

Rana dan Elisa berkumpul dengan Briyan, Slamet, Imron dan Ardi di ruang tamu dengan makan lesehan, karena bangku-bangku sudah di keluarkan agar lebih luas dan lega.

"Nih." Ucap Briyan sembari memberikan susu strawberry seperti biasa kepada Rana yang tepat berada di sampingnya. Briyan memang membawa bingkisan plastik dari salah satu supermarket.

"Yaelah Yan, kali-kali ngasi tuh bunga ke apa ke, lah ini susu strawberry Mulu yang Lo kasih." Kata Slamet, yang membuat semua orang yang berada di tempat itu tertawa.

"Ye sirik aja Lo Samin." Timpal Ardi sembari menjitak kepalan Slamet, Slamet hanya memberikan cengirannya.

"Mau di minum sekarang apa nanti?." Tanya Briyan.

"Nanti aja, Rana mau makan dulu." Jawab Rana, Briyan tersenyum kecil, semua gerak gerik mereka tidak luput dari penglihatan teman-temannya.

"Aaa, gemes deh sama kalian berdua." Ucapa Elisa, memperlihatkan wajah seakan ia ingin mencubit.

"Aaa, sini neng Elisa sama babang Slamet aja." Timpal Slamet.

"Ih apasi ah Lo, merusak suasana met." Ucap Elisa kesal.

Rana tertawa melihat tingkah teman-temannya ini. Setidaknya ia masih memiliki teman yang selalu ada disaat ia sedang merasa kehilangan. Ia bahagia di kelilingi orang-orang yang baik.

"Ayah Rana kengen Ayah, ayah tenang ya disana, Rana akan selalu doain ayah disini" ucap Rana dalam hati.

Tak lama Ariel datang dan langsung menghampiri Briyan.

"Ka Briyan." Panggilnya.

"Iya?."

"De, nanti dulu ka Briyan nya masih makan." Rana memberi nasihat pada Ariel. Ariel mendumel mendengar kakanya berbicara.

"Gapapa Ra, ada apa Ariel?." Tanya Briyan.

"Ariel mau main sama Kaka Briyan." Katanya.

"Boleh, tapi ka Briyan makan dulu ya, nanti kita main, Ka Briyan udah bawa mainan buat Ariel, okay?." Ucap Briyan seraya memberi pengertian pada Ariel. Ariel mengangguk semangat dan pergi meninggalkan mereka Kemabli ke ruang keluarga sambil menunggu Briyan selesai makan.

Mereka memakan hidangan dengan seksama, dengan sidik canda dari Slamet yang menghibur bagi Rana, bahkan ada beberapa keluarga Rana yang ikut berbincang dengan mereka. Setelah semua selesai dengan makannya, mereka tengah asik mengobrol dengan beberapa keluarga Rana. Briyan langsung diajak Ariel untuk bermain di ruang keluarga.

"Ka Briyan ayo main." Ucap Ariel seraya menarik tangan Briyan untuk pindah ke ruang keluarga, Briyan mengikutinya.

"Nih, ka Briyan bawain Ariel minan." Katanya sembari memberikan beberapa mainan yang ia bawa dengan tas jinjing kepada Ariel.

"Wah banyak banget ka." Kata Ariel dengan antusias mengeluarkan semua mainannya.

"Iya, ini itu mainan Kaka dulu, tapi masih Kaka rawat jadi ga pada rusak." Ucap Briyan.

"Wah, makasih ya ka Briyan, ini semua buat Ariel?." Tanya pada Briyan.

"Iya, lagian kalau Kaka simpen juga sayang kalau ga di mainin, kamu jaga ya mainannya." Kata Briyan sembari mengelus kepala Ariel yang mulai sibuk memainkan mainan pemberian dari Briyan itu.

Terlalu asik bermain Ariel dan Briyan, tak terasa jam sudah menunjukan pukul 21.30. Ariel pun sudah terlihat mengantuk.

"Ariel tidur gih, kamu udah ngantuk tuh." Ucap Rana yang tengah menonton televisi bersama Elisa, sedangkan Slamet, Imron dan Ardi tengah mengobrol di luar.

"Iya Ariel tidur gih, udah malem, KA Briyan juga mau pulang." Ucap Briyan membenarkan ucapan Rana.

"Besok Kaka main ke sini lagi ga?." Tanya Ariel.

"Hmm." Briyan bingung apa yang harus ia katakan pada Ariel, ia menatap Rana yang tengah menatapnya juga. "Iya, besok Kaka usahain buat main sama Ariel lagi, sekarang Ariel tidur ok?." Ucap Briyan. Ariel menuruti Briyan, sebelum masuk kamar ia membereskan mainan yang berserakan di lantai, setelahnya ia taruh di tempat mainan ia di simpan, lalu beralih memasuki kamarnya.

"Gue balik." Ucap Briyan saat sudah melihat Ariel memasuki kamarnya.

"Oh iya, makasih ya Briyan, udah mau nemenin Ariel main, makasih juga udh kasih Ariel banyak mainan, dia pasti seneng banget." Tutur Rana.

"Hmm." Jawabnya. Rana mulai kesal dengan kembalinya sikap Briyan ini, yasudah lah itu memang sudah sikap alaminya Briyan.

Rana mengantar Briyan sampai teras, terlihat Imron, Slamet dan Ardi yang masih asik mengobrol, sedang Elisa sudah tertidur di sofa ruang tengah.

"Balik." Ucap Briyan saat sudah berada di depan mereka.

"Balik sekarang yan? Ayo deh gue udah ngantuk juga." Kata Slamet.

"Alah so"an lu ngantuk, nyampe rumah juga bukan tidur Lo mah." Celetuk Ardi di selingi tawa.

"Gue sama yang lain pamit, salam buat Tante Ratna." Ucap Ardi.

"Iya, makasih ya, kalian hati-hati." Ucap Rana.

Briyan dan teman-temannya bergegas dengan motor mereka masing-masing. Setelah Rana lihat mereka sudah jauh, barulah Rana masuk kembali ke dalam rumah, dan bergegas untuk beristirahat.






******

Assalamualaikum...

Hallo readers☺️

Aku kembali!!!
Semoga suka ya sama part ini
Dan tunggu terus kelanjutan nya
Terima kasih😉
Have a nice day😋

Sorry kalau ada salah dalam pengetikan  atau typo ❤️

So, ya! I hope you'r happy and enjoy reading my story.

Aku harap kalian excited dan senang jika aku melanjutkan cerita ini.

Happy reading!!!❤️
Jangan lupa tinggalkan jejak🌹

RANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang