Laki-laki ber jas putih menghela nafas.
"Kau tidak membawa ibunya?"
"Dia datang padaku sendirian," Jungkook menjawab. Taetae duduk di kursi yang ada disampingnya sambil memeluk boneka warna merah muda miliknya. Kakinya yang pendek menggantung karena tidak sampai lantai beberapa kali terayun.
Matanya beberapa kali melihat sekeliling, dia baru pertama kali masuk ruangan dokter.
"Datanglah kemari dua hari lagi untuk melihat hasilnya."
"Jalannya pelan-pelan bisa tidak?" kesulitan jika harus mengimbangi langkah lebar Jungkook. Kaki kecilnya melangkah cepat.
Jungkook berhenti, kemudian berbalik. Anak kecil pendek mengejarnya dari belakang dengan langkah cepat agak menghentak. Jungkook berjongkok di depan Taetae.
Taetae digendong dengan tangan kanannya.
"Cerewet sekali kenapa sih," komentar Jungkook.
Pulang dari rumah sakit, Taetae tidak diantarkan ke rumah. Jungkook nekat membawanya ke kantor. Dia yakin anak ini tidak akan merepotkan.
Karena itu beginilah sekarang, Taetae berjalan disisi Jungkook dengan tangan digandeng. Matanya melihat kesana-kemari karena dia berada di tempat baru lagi.
"Itu anaknya bos?"
"Mereka terlihat mirip."
"Setahuku dia belum menikah."
"Memang punya anak harus menikah dulu?"
Jungkook bisa mendengar jika para karyawannya mulai bergosip tentang dirinya dan anak yang dia bawa. Dia tidak memusingkan itu dan hanya terus berjalan menuju ruangannya.
"Kau disini saja, jangan mengganggu ketika aku bekerja."
Taetae patuh, dia duduk di sofa yang ada di ruangan Jungkook.
Taetae beberapa kali melirik ke arah Jungkook. Dia bosan, tapi pekerjaan Jungkook terlihat lebih membosankan. Dari tadi duduk terus. Sementara Taetae di sofa posisinya berubah terus, dari duduk sampai tiduran. Sepatunya sudah di lepas. Taetae tidur tengkurap di sofa dengan memainkan bonekanya, lebih sering mengelusnya dengan sayang atau kadang memainkan telinga kelinci yang panjang.
Beberapa kali orang masuk ke ruangan Jungkook. Mereka terkikik ketika melihat ke arah Taetae. Mungkin terlihat lucu bagi mereka, bagaimana cara bosnya mengasuh anak.
Di meja sampingnya ada banyak makanan, jaga-jaga agar tidak kelaparan. Jungkook yang melakukannya, menyuruh pegawainya untuk membawakan makanan ke ruangannya dari kafetaria agar anak kecil yang dibawanya tidak rewel.
Taetae bosan, dan sekarang merasa mengantuk.
Jungkook melirik kearah anak kecil yang tertidur di sofa. Ini waktunya istirahat dan dia tidak mungkin meninggalkannya begitu saja. Karena itu dia meminta agar diantarkan makanan lagi ke ruangannya.
Makan sendirian, ditemani anak kecil tidur disampingnya. Agak aneh, kenapa Jungkook jadi mau mengurusinya.
Dan seperti biasa, laki-laki yang dia sebut pengangguran datang lagi ke kantornya.
"Wow bro, sekarang kau menjadi ayah yang baik," Jimin datang dan langsung meledeknya.
Jungkook menatapnya kesal, tapi Jimin hanya tersenyum tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPARKLE [end]
Short StoryJungkook menemukan anak kecil di depan pintu rumahnya dengan surat yang mengatakan jika anak itu adalah anaknya